28.4 C
Jakarta
Sunday, January 19, 2025

Israel Tetap Bombardir Gaza Meski Gencatan Senjata Diumumkan, AS Justru Beri Sikap Pembenaran

PROKALTENG.CO-Warga Gaza justru menghadapi situasi yang semakin genting meski ada pengumuman gencatan senjata.

Faktanya, serangan udara Israel masih terus berlanjut. Jumlah korban jiwa dan kehancuran di wilayah tersebut makin bertambah.

Sejak pengumuman gencatan senjata pada hari Rabu (15/1/2025), lebih dari 117 warga Palestina tewas, termasuk 30 anak-anak dan 32 perempuan, sementara lebih dari 264 orang terluka akibat serangan yang terus berlangsung di berbagai wilayah Jalur Gaza.

Pada Jumat (17/1/2025) malam, militer Israel kembali melancarkan serangan terhadap tenda pengungsian di daerah al-Mawasi, barat laut Khan Younis dan melukai sejumlah warga Palestina.

Serangan lainnya terjadi di kota Abasan al-Kabira, sebelah timur Khan Younis.

Bahkan di lingkungan at-Tuffah, sebelah timur Kota Gaza, serangan pesawat tak berawak Israel menewaskan tiga warga sipil Palestina dan melukai beberapa orang lainnya.

Baca Juga :  Ma'ruf Amin Bilang Serangan Israel Bukan Tindakan Bela Diri, tapi Genosida

“Pasukan Israel menggunakan pesawat tak berawak untuk menyerang perkumpulan warga sipil,” lapor koresponden kantor berita WAFA.

Warga Palestina kini ketakutan gencatan senjata ini mungkin tidak akan bertahan lama.

Aljazirah juga melaporkan mereka menantikan hari Ahad (19/1/2025) dengan perasaan yang bercampur aduk, penuh harap dan waspada terhadap kemungkinan kegagalan perjanjian.

Beberapa warga yang terlantar berharap dapat kembali ke rumah mereka di wilayah utara Gaza, namun serangan yang terus berlangsung membuat harapan itu makin sulit terwujud.

“Sejauh ini, berita mengenai kesepakatan itu menegangkan… jadi kami mengikuti berita 24 jam sehari,” ungkap Muhammad al-Hebbil, seorang warga yang mengungsi ke Kota Gaza dari rumahnya di Beit Lahiya.

Dilaporkan juga, ribuan warga Palestina masih terjebak di bawah reruntuhan dan tidak dapat bertemu dengan keluarga dan orang-orang tercinta selama lebih dari 15 bulan.

Baca Juga :  Toilet Antiseks

Situasi ini semakin parah. Perang yang telah berlangsung selama 15 bulan ini telah menewaskan puluhan ribu orang dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.

Pihak AS cenderung tidak mengutuk agresi Israel dan bahkan memberikan pembenaran atas tindakan tersebut.

“Kesepakatannya gencatan senjata belum dimulai,” ujar Brett McGurk, negosiator AS, ketika ditanya mengenai serangan yang telah membunuh 117 warga Palestina sejak pengumuman perjanjian.

Perjanjian gencatan senjata yang diumumkan oleh Qatar menjadi salah satu upaya terbaru untuk menghentikan konflik yang berkepanjangan di Gaza.

Jika berhasil, kesepakatan tersebut akan menghentikan agresi Israel sehari sebelum pelantikan presiden terpilih AS, Donald Trump. (jpg)

 

PROKALTENG.CO-Warga Gaza justru menghadapi situasi yang semakin genting meski ada pengumuman gencatan senjata.

Faktanya, serangan udara Israel masih terus berlanjut. Jumlah korban jiwa dan kehancuran di wilayah tersebut makin bertambah.

Sejak pengumuman gencatan senjata pada hari Rabu (15/1/2025), lebih dari 117 warga Palestina tewas, termasuk 30 anak-anak dan 32 perempuan, sementara lebih dari 264 orang terluka akibat serangan yang terus berlangsung di berbagai wilayah Jalur Gaza.

Pada Jumat (17/1/2025) malam, militer Israel kembali melancarkan serangan terhadap tenda pengungsian di daerah al-Mawasi, barat laut Khan Younis dan melukai sejumlah warga Palestina.

Serangan lainnya terjadi di kota Abasan al-Kabira, sebelah timur Khan Younis.

Bahkan di lingkungan at-Tuffah, sebelah timur Kota Gaza, serangan pesawat tak berawak Israel menewaskan tiga warga sipil Palestina dan melukai beberapa orang lainnya.

Baca Juga :  Ma'ruf Amin Bilang Serangan Israel Bukan Tindakan Bela Diri, tapi Genosida

“Pasukan Israel menggunakan pesawat tak berawak untuk menyerang perkumpulan warga sipil,” lapor koresponden kantor berita WAFA.

Warga Palestina kini ketakutan gencatan senjata ini mungkin tidak akan bertahan lama.

Aljazirah juga melaporkan mereka menantikan hari Ahad (19/1/2025) dengan perasaan yang bercampur aduk, penuh harap dan waspada terhadap kemungkinan kegagalan perjanjian.

Beberapa warga yang terlantar berharap dapat kembali ke rumah mereka di wilayah utara Gaza, namun serangan yang terus berlangsung membuat harapan itu makin sulit terwujud.

“Sejauh ini, berita mengenai kesepakatan itu menegangkan… jadi kami mengikuti berita 24 jam sehari,” ungkap Muhammad al-Hebbil, seorang warga yang mengungsi ke Kota Gaza dari rumahnya di Beit Lahiya.

Dilaporkan juga, ribuan warga Palestina masih terjebak di bawah reruntuhan dan tidak dapat bertemu dengan keluarga dan orang-orang tercinta selama lebih dari 15 bulan.

Baca Juga :  Toilet Antiseks

Situasi ini semakin parah. Perang yang telah berlangsung selama 15 bulan ini telah menewaskan puluhan ribu orang dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.

Pihak AS cenderung tidak mengutuk agresi Israel dan bahkan memberikan pembenaran atas tindakan tersebut.

“Kesepakatannya gencatan senjata belum dimulai,” ujar Brett McGurk, negosiator AS, ketika ditanya mengenai serangan yang telah membunuh 117 warga Palestina sejak pengumuman perjanjian.

Perjanjian gencatan senjata yang diumumkan oleh Qatar menjadi salah satu upaya terbaru untuk menghentikan konflik yang berkepanjangan di Gaza.

Jika berhasil, kesepakatan tersebut akan menghentikan agresi Israel sehari sebelum pelantikan presiden terpilih AS, Donald Trump. (jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/