25.6 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Perahu Tenggelam, Puluhan Mayat Bergelimpangan di Pantai

PROKALTENG.CO – Sebanyak 41 orang tewas setelah perahu mereka
tenggelam di lepas pantai Tunisia, saat mereka mencoba menyeberangi Mediterania
untuk mencapai pulau Lampedusa di Italia.

Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan bahwa mereka sangat
sedih dengan laporan dari sebuah kapal karam di lepas pantai Sidi Mansour, di
tenggara Tunisia.

“Mayat 41 orang, termasuk
setidaknya satu anak, sejauh ini telah ditemukan,” demikian pernyataan
perwakilan UNHCR, seperti dilansir dari Reuters,
Minggu (18/4/2021).

Direktur Layanan Perlindungan
Sipil Tunisia, Mouard Mechri, menerangkan bahwa kapal itu tenggelam dalam
perjalanan yang dimulai Kamis (15/4/2021) malam dari Sfax.

Sebagai informasi, Kota pelabuhan
Tunisia telah menjadi titik keberangkatan utama bagi orang-orang yang melarikan
diri dari konflik dan kemiskinan di Afrika dan Timur Tengah dan mencari
kehidupan yang lebih baik di Eropa.

Baca Juga :  Amerika Serikat Akhiri Misi, Situasi di Bandara Kabul Kian Genting

Bulan lalu, 39 migran dan
pengungsi tewas di lepas pantai Sfax, sementara dalam kecelakaan serupa lainnya
pada Juni tahun lalu, sedikitnya 60 orang tewas ketika sebuah kapal tenggelam.

Penyelundup manusia meluncurkan
kapal, banyak di antaranya perahu karet tipis atau perahu nelayan reyot, penuh
sesak dengan para migran yang berharap mencapai pantai Eropa untuk mencari
suaka.

Beberapa melarikan diri dari
konflik atau penganiayaan, sementara ratusan ribu migran yang telah
diselamatkan di laut dalam beberapa tahun terakhir ini melarikan diri dari
kemiskinan.

Sejauh tahun ini, keberangkatan
laut dari Tunisia ke Eropa telah lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan
periode yang sama pada tahun 2020, menurut laporan UNHCR dan IOM.

Baca Juga :  Terkait Pembicaraan Damai, AS Tunggu Taliban Berubah Sikap

“Kehilangan nyawa yang
tragis ini sekali lagi menggarisbawahi kebutuhan untuk meningkatkan dan
memperluas operasi pencarian dan penyelamatan yang dipimpin negara di seluruh
Mediterania Tengah,” kata pernyataan mereka.

Adapun, sejak 2014, lebih dari
20.000 migran dan pengungsi tewas di laut saat mencoba mencapai Eropa dari
Afrika.

Menurut perkiraan IOM, setidaknya
406 migran telah meninggal di Mediterania tahun ini. Sejak awal tahun ini,
lebih dari 8.500 migran dan pengungsi telah tiba di Italia dengan warga Tunisia
menjadi kelompok terbesar, menurut data dari menteri dalam negeri Italia.

PROKALTENG.CO – Sebanyak 41 orang tewas setelah perahu mereka
tenggelam di lepas pantai Tunisia, saat mereka mencoba menyeberangi Mediterania
untuk mencapai pulau Lampedusa di Italia.

Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan bahwa mereka sangat
sedih dengan laporan dari sebuah kapal karam di lepas pantai Sidi Mansour, di
tenggara Tunisia.

“Mayat 41 orang, termasuk
setidaknya satu anak, sejauh ini telah ditemukan,” demikian pernyataan
perwakilan UNHCR, seperti dilansir dari Reuters,
Minggu (18/4/2021).

Direktur Layanan Perlindungan
Sipil Tunisia, Mouard Mechri, menerangkan bahwa kapal itu tenggelam dalam
perjalanan yang dimulai Kamis (15/4/2021) malam dari Sfax.

Sebagai informasi, Kota pelabuhan
Tunisia telah menjadi titik keberangkatan utama bagi orang-orang yang melarikan
diri dari konflik dan kemiskinan di Afrika dan Timur Tengah dan mencari
kehidupan yang lebih baik di Eropa.

Baca Juga :  Amerika Serikat Akhiri Misi, Situasi di Bandara Kabul Kian Genting

Bulan lalu, 39 migran dan
pengungsi tewas di lepas pantai Sfax, sementara dalam kecelakaan serupa lainnya
pada Juni tahun lalu, sedikitnya 60 orang tewas ketika sebuah kapal tenggelam.

Penyelundup manusia meluncurkan
kapal, banyak di antaranya perahu karet tipis atau perahu nelayan reyot, penuh
sesak dengan para migran yang berharap mencapai pantai Eropa untuk mencari
suaka.

Beberapa melarikan diri dari
konflik atau penganiayaan, sementara ratusan ribu migran yang telah
diselamatkan di laut dalam beberapa tahun terakhir ini melarikan diri dari
kemiskinan.

Sejauh tahun ini, keberangkatan
laut dari Tunisia ke Eropa telah lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan
periode yang sama pada tahun 2020, menurut laporan UNHCR dan IOM.

Baca Juga :  Terkait Pembicaraan Damai, AS Tunggu Taliban Berubah Sikap

“Kehilangan nyawa yang
tragis ini sekali lagi menggarisbawahi kebutuhan untuk meningkatkan dan
memperluas operasi pencarian dan penyelamatan yang dipimpin negara di seluruh
Mediterania Tengah,” kata pernyataan mereka.

Adapun, sejak 2014, lebih dari
20.000 migran dan pengungsi tewas di laut saat mencoba mencapai Eropa dari
Afrika.

Menurut perkiraan IOM, setidaknya
406 migran telah meninggal di Mediterania tahun ini. Sejak awal tahun ini,
lebih dari 8.500 migran dan pengungsi telah tiba di Italia dengan warga Tunisia
menjadi kelompok terbesar, menurut data dari menteri dalam negeri Italia.

Terpopuler

Artikel Terbaru