PENYERANG telah menyerbu sebuah sekolah dasar di negara bagian Kaduna di Nigeria baratlaut dan menyita tiga guru tetapi tidak memiliki anak. Dilansir Reuters, Selasa (16/3), dilaporkan penggerebekan pria bersenjata pengendara sepeda motor yang terbaru dari serangkaian serangan menargetkan sekolah-sekolah di Nigeria, terjadi hanya beberapa hari setelah hampir 40 siswa diculik oleh sebuah geng.
Samuel Aruwan selaku komisaris negara bagian Kaduna untuk keamanan dalam negeri, mengatakan dalam sebuah jumpa pers bahwa Sekolah Dasar Rema, di Kawasan Pemerintah Lokal Birnin Gwari, diserang sekitar pukul 8:50 pagi (07:50 GMT). Dia mengatakan anak-anak melarikan diri ketika para penyerang, yang disebut secara lokal sebagai bandit, memasuki kompleks tak lama setelah murid tiba.
โHal ini menyebabkan dua murid hilang. Dengan senang hati kami informasikan bahwa dua murid yang hilang telah ditemukan,โ kata Aruwan.
Lebih lanjut, dia memastikan bahwa tidak ada satu pun murid yang diculik dari sekolah. Pemerintah dapat memastikan bahwa tiga guru telah diculik. Aruwan sebelumnya menyatakan sejumlah murid dan guru yang tidak disebutkan namanya diculik. Penculikan terbaru adalah penculikan sekolah massal kelima sejak Desember.
Orang-orang bersenjata menculik 39 siswa dari hotel di pinggiran kota Kaduna, ibu kota negara bagian. Pihak berwenang menutup perguruan tinggi mereka dan memulangkan 180 siswa dan staf lainnya yang telah diselamatkan.
Tak hanya itu, pada akhir pekan, pasukan keamanan menggagalkan sebuah geng yang menyerbu sebuah sekolah menengah di Ikara. Tren penculikan dari pesantren dimulai oleh kelompok bersenjata, Boko Haram, yang menangkap 270 gadis dari sebuah sekolah di Chibok timur laut pada tahun 2014. Sekitar 100 di antaranya tidak pernah ditemukan.
Geng-geng kriminal bersenjata yang mencari tebusan sejak itu melakukan serangan peniru. Upaya militer dan polisi untuk menangani geng tersebut tidak banyak berhasil, sementara banyak yang khawatir otoritas negara memperburuk situasi dengan membiarkan penculik tidak dihukum, membayar mereka atau memberikan insentif. Kerusuhan telah menjadi masalah politik bagi Presiden Muhammadu Buhari, seorang pensiunan jenderal dan mantan penguasa militer yang telah menghadapi kritik yang meningkat atas meningkatnya kejahatan kekerasan dan menggantikan panglima militer lama awal tahun ini.