Site icon Prokalteng

PBB Sebut Tak Ada Tempat Aman di Gaza

Anak-anak di puing-puing rumah yang hancur akibat serangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza. (Reuters/Ibraheem Abu Mustafa).

PROKALTENG.CO-Serangan yang dilancarkan Israel tampaknya tak hanya mengincar Hamas, namun juga ingin mematikan semua infrastruktur yang ada di Kota Gaza. Informasi terbaru menyatakan bahwa ada 22 rumah sakit telah berhenti beroperasi.

Selain rumah sakit, Israel juga telah menyerang tempat ibadah yaitu sekitar 70 masjid hancur total, 153 lainnya rusak, dan 7 gereja hancur.

Dilansir dari Antaranews, Palestina menyebutkan bahwa terdapat 92 kantor pemerintahan dan 241 sekolah yang menjadi sasaran serangan.

Agresi Israel ini juga menyebabkan Palestina mengalami kerugian di bidang pertanian, Palestina mengklaim kerugian tersebut diperkirakan mencapai 180 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,82 triliun, dengan lebih dari 25 persen lahan pertanian yang hancur.

Beberapa pohon penghasil buah-buahan ikut musnah bersama seluruh sektor peternakan, unggas, dan peternakan ikan.

Disisi lain, Kelompok Perjuangan Palestina Hamas pada Minggu (12/11) mendesak PBB dan komunitas internasional lainnya untuk secepatnya turun tangan membawa bantuan bahan bakar ke Jalur Gaza demi operasional rumah sakit dan menyelamatkan anak-anak.

Keterbatasan bahan bakar menjadikan rumah sakit sebagai penderitaan pasien, bayi prematur, dan staf medis yang terjebak di dalamnya.

Kepala Bantuan PBB, Martin Griffiths dalam unggahannya di X, menegaskan bahwa tak ada pembenaran atas tindakan perang di fasilitas pelayanan kesehatan, yang membuat fasilitas tersebut tidak memiliki aliran listrik, makanan dan air, serta penembakan terhadap pasien dan warga sipil yang menyelamatkan diri.

“Tindakan israel ini tak masuk akal, pantas dihukum dan harus dihentikan” tambahnya.

Akibat serangan Israel lebih dari 11.000 orang di Gaza meninggal dunia, termasuk 4.609 anak-anak dan 3.100 wanita.

Sementara jumlah korban luka-luka mencapai 28.200 dengan 70 persen di antaranya adalah anak-anak dan wanita.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menyebutkan bahwa “tidak ada tempat aman di Kota Gaza”.

Kini pihaknya telah menyerukan perlindungan bagi warga sipil dan infrastruktur sipil.

Selama 37 hari terakhir, militer Israel telah melancarkan serangan udara, darat dan laut ke jalur Gaza hingga menghancurkan lingkungan pemukiman dan merenggut banyak korban sipil. (hanny/jpc/hnd) 

Exit mobile version