28.4 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Traveler Demo Pembatalan 200 Penerbangan di Bandara Hongkong

Demo di Hongkong
semakin panas. Otoritas negara pulau itu terpaksa menutup Bandara Internasional
Hongkong kemarin sore (12/8). Ribuan pendemo yang menginvasi salah satu bandara
tersibuk di dunia tersebut membuat hampir 200 jadwal penerbangan, baik
keberangkatan maupun kedatangan, dibatalkan.

Penutupan dilakukan
mendadak pukul 17.05 waktu setempat. Otoritas bandara memutuskan berhenti
beroperasi karena gedung dijejali 5 ribu pendemo berbaju hitam. Para pendemo
itu meminta semua orang yang berada di dalam bandara segera pulang. Termasuk
ratusan calon penumpang.

Mereka juga mencegat
para traveler yang keluar dari pintu kedatangan. “Jangan percaya kepada
polisi,” kata sebagian pendemo sambil membagi brosur bergambar kericuhan antara
pendemo dan polisi.

Sementara itu, pendemo
yang lain membawa poster bertulisan permintaan maaf sudah membuat para traveler
tidak nyaman. “Operasi bandara terganggu karena kerumunan massa hari ini.
Masyarakat diharapkan tak datang ke sini,” bunyi pernyataan resmi pemerintah
Hongkong sebagaimana dikutip dari South China Morning Post kemarin.

Baca Juga :  Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Jepang

Akibat kondisi itu,
bandara dipenuhi orang yang kebingungan apakah penerbangan mereka tetap sesuai
jadwal atau tidak. Polisi tak tinggal diam. Mereka mendatangi bandara. Pendemo
melunak. Sebagian besar mulai meninggalkan bandara tadi malam. Hanya tertinggal
ratusan orang. Meski begitu, penerbangan yang tersisa selama kemarin tetap
ditiadakan. Cathay Pacific mengeluarkan pernyataan resmi bahwa gangguan bisa
jadi tetap berlangsung hari ini.

Menurut Agence
France-Presse
, para pendemo tersebut marah setelah mendengar pernyataan
terbaru dari pemerintah Tiongkok. Pagi itu Beijing melabeli aksi demo di
Hongkong sebagai terorisme. Dikutip dari CNN, aksi kemarin juga
ditujukan kepada polisi yang dianggap sudah berlaku brutal dalam menghadapi
pendemo. Termasuk menyebabkan salah seorang pendemo kehilangan salah satu
indera pengelihatannya.

Unjuk rasa tak kunjung
berhenti itu membuat waswas TKI di sana. Salah satunya Tia Adi Risyati. Polisi
berpakaian preman berjaga di berbagai titik fasilitas umum. Mulai taman kota,
MRT, hingga gedung-gedung perkantoran. Akibat situasi itu, Tia dilarang
majikannya untuk pergi ke luar rumah. Kecuali ke pasar pagi hari. Hari libur
pun demikian. ”Lebih baik di rumah saja. Situasi sedang kacau di luar.
Hitung-hitung lembur dapat uang,” katanya saat dihubungi Jawa Pos kemarin.

Baca Juga :  Jaga Jarak Tak Mencegah Covid-19, jika Ruangan Penuh Sesak

Menanggapi kejadian
itu, KJRI dalam pernyataan tertulisnya mengimbau agar WNI di Hongkong tetap
tenang. Namun, sebisa-bisanya mereka menghindari area atau tempat umum yang
rawan dengan pengunjuk rasa. Yang memiliki rencana penerbangan ke luar Hongkong
hingga beberapa hari ke depan diminta untuk memastikan kembali status
jadwalnya. Jika dibatalkan, segera dicari alternatif tempat tinggal sementara
sampai mendapat kepastian jadwal.(jpg)

 

Demo di Hongkong
semakin panas. Otoritas negara pulau itu terpaksa menutup Bandara Internasional
Hongkong kemarin sore (12/8). Ribuan pendemo yang menginvasi salah satu bandara
tersibuk di dunia tersebut membuat hampir 200 jadwal penerbangan, baik
keberangkatan maupun kedatangan, dibatalkan.

Penutupan dilakukan
mendadak pukul 17.05 waktu setempat. Otoritas bandara memutuskan berhenti
beroperasi karena gedung dijejali 5 ribu pendemo berbaju hitam. Para pendemo
itu meminta semua orang yang berada di dalam bandara segera pulang. Termasuk
ratusan calon penumpang.

Mereka juga mencegat
para traveler yang keluar dari pintu kedatangan. “Jangan percaya kepada
polisi,” kata sebagian pendemo sambil membagi brosur bergambar kericuhan antara
pendemo dan polisi.

Sementara itu, pendemo
yang lain membawa poster bertulisan permintaan maaf sudah membuat para traveler
tidak nyaman. “Operasi bandara terganggu karena kerumunan massa hari ini.
Masyarakat diharapkan tak datang ke sini,” bunyi pernyataan resmi pemerintah
Hongkong sebagaimana dikutip dari South China Morning Post kemarin.

Baca Juga :  Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Jepang

Akibat kondisi itu,
bandara dipenuhi orang yang kebingungan apakah penerbangan mereka tetap sesuai
jadwal atau tidak. Polisi tak tinggal diam. Mereka mendatangi bandara. Pendemo
melunak. Sebagian besar mulai meninggalkan bandara tadi malam. Hanya tertinggal
ratusan orang. Meski begitu, penerbangan yang tersisa selama kemarin tetap
ditiadakan. Cathay Pacific mengeluarkan pernyataan resmi bahwa gangguan bisa
jadi tetap berlangsung hari ini.

Menurut Agence
France-Presse
, para pendemo tersebut marah setelah mendengar pernyataan
terbaru dari pemerintah Tiongkok. Pagi itu Beijing melabeli aksi demo di
Hongkong sebagai terorisme. Dikutip dari CNN, aksi kemarin juga
ditujukan kepada polisi yang dianggap sudah berlaku brutal dalam menghadapi
pendemo. Termasuk menyebabkan salah seorang pendemo kehilangan salah satu
indera pengelihatannya.

Unjuk rasa tak kunjung
berhenti itu membuat waswas TKI di sana. Salah satunya Tia Adi Risyati. Polisi
berpakaian preman berjaga di berbagai titik fasilitas umum. Mulai taman kota,
MRT, hingga gedung-gedung perkantoran. Akibat situasi itu, Tia dilarang
majikannya untuk pergi ke luar rumah. Kecuali ke pasar pagi hari. Hari libur
pun demikian. ”Lebih baik di rumah saja. Situasi sedang kacau di luar.
Hitung-hitung lembur dapat uang,” katanya saat dihubungi Jawa Pos kemarin.

Baca Juga :  Jaga Jarak Tak Mencegah Covid-19, jika Ruangan Penuh Sesak

Menanggapi kejadian
itu, KJRI dalam pernyataan tertulisnya mengimbau agar WNI di Hongkong tetap
tenang. Namun, sebisa-bisanya mereka menghindari area atau tempat umum yang
rawan dengan pengunjuk rasa. Yang memiliki rencana penerbangan ke luar Hongkong
hingga beberapa hari ke depan diminta untuk memastikan kembali status
jadwalnya. Jika dibatalkan, segera dicari alternatif tempat tinggal sementara
sampai mendapat kepastian jadwal.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru