26.8 C
Jakarta
Saturday, June 14, 2025

Iran Balas Serangan Israel!Ledakan Guncang Fasilita s Nuklir Natanz

Sebuah babak baru konflik Timur Tengah meletus hebat pada Jumat (13/6) pagi waktu setempat ketika Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel, menyusul serangan militer besar-besaran yang diluncurkan Tel Aviv ke jantung kekuatan Iran.

Pada Jumat pagi, Israel memulai operasi militer bertajuk “Operation Rising Lion”, menghantam lebih dari 100 target strategis di Iran. Dalam pernyataan resmi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut aksi ini sebagai langkah krusial demi menyelamatkan keberlangsungan negara Yahudi itu.

“Israel baru saja meluncurkan operasi militer untuk memukul mundur ancaman nuklir Iran. Operasi ini akan berlangsung selama diperlukan hingga ancaman itu benar-benar musnah,” tegas Netanyahu dalam pesan video yang menggema ke seluruh dunia.

Israel mengklaim telah mengebom fasilitas nuklir Iran, pabrik rudal balistik, hingga markas militer penting milik Garda Revolusi. Ledakan dilaporkan mengguncang kawasan Natanz, pusat pengayaan uranium utama milik Iran, memicu kekhawatiran global akan potensi bencana nuklir.

Baca Juga :  Saudi Pulangkan WNI yang Pernah Hilang Selama 31 Tahun

Namun, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan belum ada peningkatan tingkat radiasi di lokasi tersebut. Dalam serangan mematikan itu, Israel juga mengklaim berhasil menghabisi tiga tokoh militer terkuat Iran: Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Komandan Garda Revolusi, dan Komandan Darurat Nasional Iran.

Iran Membalas: 100 Drone Meluncur ke Israel

Tak tinggal diam, Iran segera membalas dengan meluncurkan sekitar 100 drone bersenjata ke wilayah Israel. Juru bicara militer Israel Brigadir Jenderal Effie Defrin mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan udara mereka kini dalam kondisi siaga penuh untuk mencegat serangan tersebut.

Iran pun mengumumkan duka mendalam: Komandan Garda Revolusi, Hossein Salami, tewas dalam serangan yang menghantam markas utama mereka di Teheran. Ledakan juga dilaporkan menewaskan sejumlah anak-anak di kawasan permukiman ibu kota.

Baca Juga :  Toilet Antiseks

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengutuk keras serangan Israel, menyebutnya sebagai “kejahatan berdarah yang keji” dan memperingatkan bahwa Israel “akan menelan takdir pahit akibat ulahnya sendiri.”

Terkait kembali tingginya tensi di Timur Tengah, Israel telah menyatakan status darurat nasional sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan serangan balasan yang lebih luas. Jet-jet tempur masih berpatroli di udara, sementara warga di berbagai wilayah diperintahkan untuk bersiaga.

Ketegangan nuklir dan kekuatan militer kini bertabrakan di panggung global. Dunia menahan napas, menanti apakah konflik ini akan merambat menjadi perang habis-habisan antara dua kekuatan paling berbahaya di Timur Tengah.

 

Sebuah babak baru konflik Timur Tengah meletus hebat pada Jumat (13/6) pagi waktu setempat ketika Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel, menyusul serangan militer besar-besaran yang diluncurkan Tel Aviv ke jantung kekuatan Iran.

Pada Jumat pagi, Israel memulai operasi militer bertajuk “Operation Rising Lion”, menghantam lebih dari 100 target strategis di Iran. Dalam pernyataan resmi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut aksi ini sebagai langkah krusial demi menyelamatkan keberlangsungan negara Yahudi itu.

“Israel baru saja meluncurkan operasi militer untuk memukul mundur ancaman nuklir Iran. Operasi ini akan berlangsung selama diperlukan hingga ancaman itu benar-benar musnah,” tegas Netanyahu dalam pesan video yang menggema ke seluruh dunia.

Israel mengklaim telah mengebom fasilitas nuklir Iran, pabrik rudal balistik, hingga markas militer penting milik Garda Revolusi. Ledakan dilaporkan mengguncang kawasan Natanz, pusat pengayaan uranium utama milik Iran, memicu kekhawatiran global akan potensi bencana nuklir.

Baca Juga :  Saudi Pulangkan WNI yang Pernah Hilang Selama 31 Tahun

Namun, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan belum ada peningkatan tingkat radiasi di lokasi tersebut. Dalam serangan mematikan itu, Israel juga mengklaim berhasil menghabisi tiga tokoh militer terkuat Iran: Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Komandan Garda Revolusi, dan Komandan Darurat Nasional Iran.

Iran Membalas: 100 Drone Meluncur ke Israel

Tak tinggal diam, Iran segera membalas dengan meluncurkan sekitar 100 drone bersenjata ke wilayah Israel. Juru bicara militer Israel Brigadir Jenderal Effie Defrin mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan udara mereka kini dalam kondisi siaga penuh untuk mencegat serangan tersebut.

Iran pun mengumumkan duka mendalam: Komandan Garda Revolusi, Hossein Salami, tewas dalam serangan yang menghantam markas utama mereka di Teheran. Ledakan juga dilaporkan menewaskan sejumlah anak-anak di kawasan permukiman ibu kota.

Baca Juga :  Toilet Antiseks

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengutuk keras serangan Israel, menyebutnya sebagai “kejahatan berdarah yang keji” dan memperingatkan bahwa Israel “akan menelan takdir pahit akibat ulahnya sendiri.”

Terkait kembali tingginya tensi di Timur Tengah, Israel telah menyatakan status darurat nasional sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan serangan balasan yang lebih luas. Jet-jet tempur masih berpatroli di udara, sementara warga di berbagai wilayah diperintahkan untuk bersiaga.

Ketegangan nuklir dan kekuatan militer kini bertabrakan di panggung global. Dunia menahan napas, menanti apakah konflik ini akan merambat menjadi perang habis-habisan antara dua kekuatan paling berbahaya di Timur Tengah.

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/