MANTAN Kepala Rabbi Yahudi di Israel Eliyahu Bakshi-Doron
dilaporkan meninggal dunia pada Ahad (12/4) kemarin setelah tertular virus
corona.
Rabi berusia 79 tahun itu
menderita beberapa komplikasi penyakit sebelum diserang covid-19.
Rabi itu dirawat di rumah sakit
di Pusat Medis Shaare Zedek di Yerusalem pekan lalu setelah ia didiagnosis
menderita COVID-19.
Kondisinya kemudian berangsur
memburuk sepanjang Ahad kemarin, para dokter telah berusaha menyelamatkan
hidupnya.
Dilahirkan di Yerusalem pada
tahun 1941, Bakshi-Doron memulai karirnya di Bat Yam. Dia dikenal sebagai
penganjur dialog antaragama dan meningkatkan keterlibatan dengan para pemimpin
Muslim dan Kristen.
Dia dinobatkan sebagai kepala
rabbi Sephardi – rabi top negara untuk orang-orang Yahudi dari Timur Tengah dan
keturunan Afrika Utara – pada tahun 1993 dan memegang posisi itu sampai tahun 2003,
ketika dia digantikan oleh Rabi Shlomo Amar.
Namun reputasinya agak ternoda
ketika dia dijatuhi hukuman penjara satu tahun karena korupsi pada tahun 2017.
Perdana Menteri Benjamin
Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, “Tragisnya, Rabi Bakshi-Doron
mengontrak virus corona dan upaya dokter untuk menyelamatkannya tidak berhasil.
Rabi Bakshi-Doron adalah mata rantai penting dalam beasiswa Taurat para Sage
Spanyol. Dia melayani sebagai panduan untuk semua komunitas Israel, di Israel
dan di dunia,†kata Benjamin Netanyahu dilansir Israel Hayom, Senin (13/4).
Kepala Sephardi Rabbi Yitzhak
Yosef berkata, “Dunia kerabian, dan dunia Taurat dan Halacha kehilangan salah
satu pilar pertamanya.â€
Kepala Ashkenazi Rabi David Lau
mengatakan bahwa “Israel sedang berduka atas kepergian Kepala Rabi Eliyahu
Bakshi-Doron. Kematiannya membuat kekosongan besar di dunia Yahudi.â€
Menteri Dalam Negeri Aryeh Deri,
ketua partai ultra-Ortodoks Shas Sephardi, menulis di halaman Twitter-nya bahwa
“Rabi Bakshi-Doron adalah murid yang hebat dan bijaksana, penuntun bagi banyak
orang di Israel. Kepergiannya merupakan kerugian besar bagi rakyat Israel.â€