26.9 C
Jakarta
Sunday, September 22, 2024

AS Berencana Larang Aplikasi TikTok

KALTENGPOS.CO – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike
Pompeo menyatakan, bahwa AS tengah menimbang untuk memutuskan melarang aplikasi
media sosial dari Cina. Salah satunya adalah TikTok.

“Saya tidak ingin mendahului
Presiden (Donald Trump), tetapi itu salah satu yang tengah kami selidiki,” kata
Pompeo dalam wawancara dengan Fox News, Selasa (7/7) malam waktu setempat.

Anggota parlemen AS telah
meningkatkan kekhawatiran keamanan nasional atas penanganan data pengguna
TikTok. Mereka khawatir tentang undang-undang Cina yang mewajibkan perusahaan
domestik untuk mendukung dan bekerja sama dengan tugas intelijen Cina.

Pernyataan Pompeo datang di
tengah meningkatnya ketegangan AS-Cina terkait penanganan wabah virus korona
tipe baru atau Covid-19, tindakan Cina di Hong Kong, dan perang dagang hampir
dua tahun terakhir.

Baca Juga :  Jadi Joki, Kakek 60 Tahun Disuntik Vaksin Covid 90 Kali

Meski kreasi Cina, aplikasi
TikTok telah berusaha menunjukkan diri sebagai aplikasi global dan tidak
terikat pada Cina.

Juru bicara Tiktok mengatakan,
akan keluar dari pasar Hong Kong dalam waktu beberapa hari, Senin (6/7) malam.
Keputusan itu diambil dari pertimbangan perusahaan teknologi lain, termasuk
Facebook Inc, telah menangguhkan respons atas pemerintah Hong Kong yang meminta
data pengguna di kota tersebut.

“Mengingat peristiwa baru-baru
ini, kami telah memutuskan untuk menghentikan operasi aplikasi Tiktok di Hong
Kong,” kata juru bicara Tiktok dalam menanggapi pertanyaan Reuters tentang
komitmennya terhadap pasar.

KALTENGPOS.CO – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike
Pompeo menyatakan, bahwa AS tengah menimbang untuk memutuskan melarang aplikasi
media sosial dari Cina. Salah satunya adalah TikTok.

“Saya tidak ingin mendahului
Presiden (Donald Trump), tetapi itu salah satu yang tengah kami selidiki,” kata
Pompeo dalam wawancara dengan Fox News, Selasa (7/7) malam waktu setempat.

Anggota parlemen AS telah
meningkatkan kekhawatiran keamanan nasional atas penanganan data pengguna
TikTok. Mereka khawatir tentang undang-undang Cina yang mewajibkan perusahaan
domestik untuk mendukung dan bekerja sama dengan tugas intelijen Cina.

Pernyataan Pompeo datang di
tengah meningkatnya ketegangan AS-Cina terkait penanganan wabah virus korona
tipe baru atau Covid-19, tindakan Cina di Hong Kong, dan perang dagang hampir
dua tahun terakhir.

Baca Juga :  Jadi Joki, Kakek 60 Tahun Disuntik Vaksin Covid 90 Kali

Meski kreasi Cina, aplikasi
TikTok telah berusaha menunjukkan diri sebagai aplikasi global dan tidak
terikat pada Cina.

Juru bicara Tiktok mengatakan,
akan keluar dari pasar Hong Kong dalam waktu beberapa hari, Senin (6/7) malam.
Keputusan itu diambil dari pertimbangan perusahaan teknologi lain, termasuk
Facebook Inc, telah menangguhkan respons atas pemerintah Hong Kong yang meminta
data pengguna di kota tersebut.

“Mengingat peristiwa baru-baru
ini, kami telah memutuskan untuk menghentikan operasi aplikasi Tiktok di Hong
Kong,” kata juru bicara Tiktok dalam menanggapi pertanyaan Reuters tentang
komitmennya terhadap pasar.

Terpopuler

Artikel Terbaru