31.7 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025

Negara-negara APO Siapkan

Governing Body Meeting (GBM) Asian
Productivity Organization (APO) ke-62 sepakat memanfaatkan surplus anggaran APO
yang diakumulasikan sejak tahun 2010-2019 untuk pemulihan ekonomi dan bisnis
akibat pandemi Covid-19 (virus korona).

Sesditjen Binalattas Kemnaker Surya Lukita
Warman selaku Alternate Direktor APO for Indonesia menjelaskan persetujuan
tersebut dicapai setelah mayoritas Anggota APO mengusulkan proposal dalam
teleconference GBM APO yang dipimpin Sekjen APO, AKP Mochtan (Indonesia) dan
pimpinan sidang APO, Dr. Ha. Minh Hiep (Vietnam), Senin (8/6).

“Negara-negara Anggota APO sepakat
mengalokasikan anggaran untuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19, ” kata
Surya Lukita, mewakili Dirjen Binalattas Kemnaker, Bambang Satrio Lelono.

Dikatakan Surya, anggaran yang Dialokasikan
sekitar USD 2,5juta  akan digunakan untuk pembiayaan pengentasan krisis
akibat pandemi Covid-19 seperti program transformasi bisnis, keberlangsungan
bisnis membantu UMKM di berbagai negara.

Baca Juga :  Aktris Cantik India Ini Jadi Tersangka Pembunuhan dan Narkoba

“Implementasi dengan memperkuat kemampuan
digital NPO; penyediaan In country services; mengorganisir Program Digital
Multicounty (DMC) dan melaksanakan penelitian untuk pemulihan UMKM/ Mikro Small
Medium Enterprises (MSMEs), ” ujar Surya Lukita.

Sekretariat Jenderal APO, AKP Mochtan
menambahkan prosedur pemanfaatan surplus tersebut yakni setiap negara Anggota
APO akan memperoleh bantuan yang sama dan akan didampingi dalam pelaksanaannya.
“Durasinya, diajukan untuk dilaksanakan dari 2020 setelah mendapat persetujuan
Governing Body, “.

“GBM ke-62 ini semula akan dilaksanakan di
Nadi, Fiji pada 21-23 April 2020. Namun GBM akhirnya digelar secara
teleconference dikarenakan masalah pandemi Covid-19 yang tidak memungkinkan
rapat dilaksanakan secara langsung, ” kata Mochtan.

Baca Juga :  Lockdown Cegah Penularan Virus Korona, Jalanan Kota New York Lengang

APO yang berdiri sejak 11 Mei 1961, merupakan
organisasi di Asia yang memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas
Negara-negara anggotanya.

Teleconfence diikuti perwakilan APO dari 20
negara. Ke-20 negara yang mengikuti zoom GBM selama 6 jam tersebut yakni
Indonesia, Philipina, Vietnam (Chair), Srilangka, Singapura, Thailand, Kamboja,
Mongolia, Bangladesh, Jepang, Turki, Malaysia, Fiji, India, China, Nepal,
Korea, Pakistan, Lao dan Iran. 

Governing Body Meeting (GBM) Asian
Productivity Organization (APO) ke-62 sepakat memanfaatkan surplus anggaran APO
yang diakumulasikan sejak tahun 2010-2019 untuk pemulihan ekonomi dan bisnis
akibat pandemi Covid-19 (virus korona).

Sesditjen Binalattas Kemnaker Surya Lukita
Warman selaku Alternate Direktor APO for Indonesia menjelaskan persetujuan
tersebut dicapai setelah mayoritas Anggota APO mengusulkan proposal dalam
teleconference GBM APO yang dipimpin Sekjen APO, AKP Mochtan (Indonesia) dan
pimpinan sidang APO, Dr. Ha. Minh Hiep (Vietnam), Senin (8/6).

“Negara-negara Anggota APO sepakat
mengalokasikan anggaran untuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19, ” kata
Surya Lukita, mewakili Dirjen Binalattas Kemnaker, Bambang Satrio Lelono.

Dikatakan Surya, anggaran yang Dialokasikan
sekitar USD 2,5juta  akan digunakan untuk pembiayaan pengentasan krisis
akibat pandemi Covid-19 seperti program transformasi bisnis, keberlangsungan
bisnis membantu UMKM di berbagai negara.

Baca Juga :  Aktris Cantik India Ini Jadi Tersangka Pembunuhan dan Narkoba

“Implementasi dengan memperkuat kemampuan
digital NPO; penyediaan In country services; mengorganisir Program Digital
Multicounty (DMC) dan melaksanakan penelitian untuk pemulihan UMKM/ Mikro Small
Medium Enterprises (MSMEs), ” ujar Surya Lukita.

Sekretariat Jenderal APO, AKP Mochtan
menambahkan prosedur pemanfaatan surplus tersebut yakni setiap negara Anggota
APO akan memperoleh bantuan yang sama dan akan didampingi dalam pelaksanaannya.
“Durasinya, diajukan untuk dilaksanakan dari 2020 setelah mendapat persetujuan
Governing Body, “.

“GBM ke-62 ini semula akan dilaksanakan di
Nadi, Fiji pada 21-23 April 2020. Namun GBM akhirnya digelar secara
teleconference dikarenakan masalah pandemi Covid-19 yang tidak memungkinkan
rapat dilaksanakan secara langsung, ” kata Mochtan.

Baca Juga :  Lockdown Cegah Penularan Virus Korona, Jalanan Kota New York Lengang

APO yang berdiri sejak 11 Mei 1961, merupakan
organisasi di Asia yang memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas
Negara-negara anggotanya.

Teleconfence diikuti perwakilan APO dari 20
negara. Ke-20 negara yang mengikuti zoom GBM selama 6 jam tersebut yakni
Indonesia, Philipina, Vietnam (Chair), Srilangka, Singapura, Thailand, Kamboja,
Mongolia, Bangladesh, Jepang, Turki, Malaysia, Fiji, India, China, Nepal,
Korea, Pakistan, Lao dan Iran. 

Terpopuler

Artikel Terbaru