26.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

AS Godok UU Pembatasan Pelajar Asal China

SEJUMLAH anggota parlemen Amerika Serikat (AS) tengah mencari cara
untuk menelurkan undang-undang yang akan mempersulit siswa dan para cendekiawan
China untuk belajar ke AS. Upaya ini sebagai perluasan dari tensi tinggi kedua
negara akibat perang dagang.

Para anggota kongres, sebagian
besar merupakan anggota Partai Republik yang memenangkan Donald Trump sebagai
dalam pemilihan presiden AS, menyebut akan membatasi pelajar dan cendekiawan
yang memiliki hubungan dengan militer di China memasuki AS.

“Partai Komunis menyusup ke
masyarakat AS untuk menyensor kebebasan berbicara dan mencuri penelitian yang
sensitif,” tutur Senator Partai Republik Ted Cruz, salah seorang yang mendukung
UU pembatasan pelajar China ke AS, seperti dilansir Reuters, Rabu (5/6).

Baca Juga :  Dukung Palestina, Bella Hadid Dikecam Israel

Trump dan kebanyakan anggota
Partai Republik sebetulnya menginginkan kontrol yang lebih ketat terhadap
China. Bahkan mereka ingin melakukan profiling siswa dan para akademisi China.

Namun, suara lain datang dari
American Council on Education. Menurutnya, AS harus menyadari juga kontribusi
jutaan dolar AS dari 350 ribu orang China yang datang untuk menempuh gelar
sarjana dan pascasarjana.

“Kami percaya bahwa jumlah siswa
internasional yang sangat banyak dari semua negara datang ke sini dengan niat
terbaik. Dan, kami harus terus mendorong mereka untuk datang,” terang Terry
Hartle, Wakil Presiden Senior American Council on Education.

Sebelumnya, Kementerian
Pendidikan China memperingatkan kaum pelajar mereka untuk menyadari risiko
studi ke AS, mulai dari validitas waktu yang lebih pendek hingga potensi
penolakan visa. “Sudah lama terjadi. Bahwa beberapa siswa China yang ingin
belajar ke AS menghadapi pembatasan visa,” tulis keterangan Kementerian
Pendidikan China.

Baca Juga :  Amerika Tak Berdaya, Turki Caplok Suriah Utar

Tak berselang lama, Kementerian
Pariwisata China juga memperingatkan turis yang akan berpelesir ke AS untuk
berhati-hati menyusul potensi ancaman, seperti perampokan, pelecehan, hingga
kekerasan senjata, di tengah tingginya tensi perang dagang antar kedua negara.

“Baru-baru ini, penembakan,
perampokan, dan pencurian sering terjadi di AS,” tulis Kementerian Pariwisata
China, seperti dilansir dari AFP. (fajar/kpc)

SEJUMLAH anggota parlemen Amerika Serikat (AS) tengah mencari cara
untuk menelurkan undang-undang yang akan mempersulit siswa dan para cendekiawan
China untuk belajar ke AS. Upaya ini sebagai perluasan dari tensi tinggi kedua
negara akibat perang dagang.

Para anggota kongres, sebagian
besar merupakan anggota Partai Republik yang memenangkan Donald Trump sebagai
dalam pemilihan presiden AS, menyebut akan membatasi pelajar dan cendekiawan
yang memiliki hubungan dengan militer di China memasuki AS.

“Partai Komunis menyusup ke
masyarakat AS untuk menyensor kebebasan berbicara dan mencuri penelitian yang
sensitif,” tutur Senator Partai Republik Ted Cruz, salah seorang yang mendukung
UU pembatasan pelajar China ke AS, seperti dilansir Reuters, Rabu (5/6).

Baca Juga :  Dukung Palestina, Bella Hadid Dikecam Israel

Trump dan kebanyakan anggota
Partai Republik sebetulnya menginginkan kontrol yang lebih ketat terhadap
China. Bahkan mereka ingin melakukan profiling siswa dan para akademisi China.

Namun, suara lain datang dari
American Council on Education. Menurutnya, AS harus menyadari juga kontribusi
jutaan dolar AS dari 350 ribu orang China yang datang untuk menempuh gelar
sarjana dan pascasarjana.

“Kami percaya bahwa jumlah siswa
internasional yang sangat banyak dari semua negara datang ke sini dengan niat
terbaik. Dan, kami harus terus mendorong mereka untuk datang,” terang Terry
Hartle, Wakil Presiden Senior American Council on Education.

Sebelumnya, Kementerian
Pendidikan China memperingatkan kaum pelajar mereka untuk menyadari risiko
studi ke AS, mulai dari validitas waktu yang lebih pendek hingga potensi
penolakan visa. “Sudah lama terjadi. Bahwa beberapa siswa China yang ingin
belajar ke AS menghadapi pembatasan visa,” tulis keterangan Kementerian
Pendidikan China.

Baca Juga :  Amerika Tak Berdaya, Turki Caplok Suriah Utar

Tak berselang lama, Kementerian
Pariwisata China juga memperingatkan turis yang akan berpelesir ke AS untuk
berhati-hati menyusul potensi ancaman, seperti perampokan, pelecehan, hingga
kekerasan senjata, di tengah tingginya tensi perang dagang antar kedua negara.

“Baru-baru ini, penembakan,
perampokan, dan pencurian sering terjadi di AS,” tulis Kementerian Pariwisata
China, seperti dilansir dari AFP. (fajar/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru