25.6 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

FBI Bakal Pantau Unggahan Apapun Terkait Film Joker di Medsos

FILM Joker mulai tayang di Amerika Serikat pada
4 Oktober waktu setempat, atau 5 Oktober WIB. Jelang pemutarannya, badan
investigasi Federal Bureau Investigation (FBI) kian gencar memantau unggahan
apapun tentang Joker di media sosial.

Pemantauan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari adanya kemungkinan
sekelompok orang atau individu yang berniat berbuat onar di hari perdana
pemutaran film besutan Todd Phillips tersebut. Seperti yang sudah diketahui,
Joker menuai kontroversi di Negeri Paman Sam karena film ini dianggap bisa
memicu orang-orang untuk bertindak seperti Arthur Fleck (diperankan Joaquin
Phoenix, Red) yang bangkit melawan penindasan dan ketidakadilan dengan berubah
menjadi Joker.

Melalui statemen resmi seperti dilansir Movie Web, pihak FBI menegaskan
bahwa mereka meminta semua elemen masyarakat untuk melapor ke mereka jika
menemukan hal-hal berbau terorisme atau kejahatan lainnya yang berkaitan dengan
film Joker.

Baca Juga :  Diduga Termahal, Pohon Mangga Ini Dijaga Satpam Khusus

“Kami minta semuanya untuk tetap waspada dengan unggahan yang mencurigakan.
Segera laporkan ke kami jika menemukan unggahan yang bisa mengancam keamanan,”
kata pihak FBI.

Keresahan FBI dengan film Joker muncul setelah ditemukan beberapa chat
sekelompok orang di dalam dark web yang berencana berbuat onar ketika Joker
ditayangkan. FBI juga menemukan sebuah akun bernama Incels yang mengagungkan
Joker sebagai teladan hidup mereka.

Joker sendiri sudah tayang di Indonesia pada 2 Oktober lalu dan dibanjiri
pujian. Akting Joaquin Phoenix sebagai sang badut maniak mendapat apresiasi
dari para pengamat film maupun para penonton reguler. (JPC/KPC)

FILM Joker mulai tayang di Amerika Serikat pada
4 Oktober waktu setempat, atau 5 Oktober WIB. Jelang pemutarannya, badan
investigasi Federal Bureau Investigation (FBI) kian gencar memantau unggahan
apapun tentang Joker di media sosial.

Pemantauan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari adanya kemungkinan
sekelompok orang atau individu yang berniat berbuat onar di hari perdana
pemutaran film besutan Todd Phillips tersebut. Seperti yang sudah diketahui,
Joker menuai kontroversi di Negeri Paman Sam karena film ini dianggap bisa
memicu orang-orang untuk bertindak seperti Arthur Fleck (diperankan Joaquin
Phoenix, Red) yang bangkit melawan penindasan dan ketidakadilan dengan berubah
menjadi Joker.

Melalui statemen resmi seperti dilansir Movie Web, pihak FBI menegaskan
bahwa mereka meminta semua elemen masyarakat untuk melapor ke mereka jika
menemukan hal-hal berbau terorisme atau kejahatan lainnya yang berkaitan dengan
film Joker.

Baca Juga :  Diduga Termahal, Pohon Mangga Ini Dijaga Satpam Khusus

“Kami minta semuanya untuk tetap waspada dengan unggahan yang mencurigakan.
Segera laporkan ke kami jika menemukan unggahan yang bisa mengancam keamanan,”
kata pihak FBI.

Keresahan FBI dengan film Joker muncul setelah ditemukan beberapa chat
sekelompok orang di dalam dark web yang berencana berbuat onar ketika Joker
ditayangkan. FBI juga menemukan sebuah akun bernama Incels yang mengagungkan
Joker sebagai teladan hidup mereka.

Joker sendiri sudah tayang di Indonesia pada 2 Oktober lalu dan dibanjiri
pujian. Akting Joaquin Phoenix sebagai sang badut maniak mendapat apresiasi
dari para pengamat film maupun para penonton reguler. (JPC/KPC)

Terpopuler

Artikel Terbaru