25.1 C
Jakarta
Friday, April 11, 2025

Lebanon Nyatakan Status Darurat Ekonomi

EKONOMI Lebanon dinyatakan dalam keadaan darurat. Pernyataan itu
dikeluarkan oleh para pemimpin politik Lebanon dalam pertemuan di Istana
Kepresidenan, Baabda, Lebanon, Senin (2/9).

Dilansir Associated Press,
Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri mengatakan, para pemimpin sepakat
menyatakan ekonomi dalam keadaan darurat dan akan membentuk komite khusus
menangani persoalan ini. Negara juga bakal mengurangi persentase utang melalui
kemitraan antara sektor publik dan swasta.

Dalam pertemuan tersebut,
pemerintah Lebanon berharap dapat menurunkan defisit anggaran dari 7,6 persen
PDB ke 6,5 persen di tahun berikutnya meski langkah yang diambil tak dijelaskan
secara rinci.

Namun, para ekonom yang ikut
serta dalam pertemuan menyebut pemerintah akan meningkatkan pajak bensin dan
tambahan pajak dari 11 persen ke 15 persen untuk barang mewah.

Baca Juga :  Thailand Gelombang Ketiga, Taiwan Tutup Bioskop dan Tempat Hiburan

Dalam pidatonya, Presiden
Lebanon, Michel Aoun mengatakan setiap orang harus melakukan pengorbanan untuk
keluar dari krisis ekonomi yang mencekik rakyat.

Lebanon merupakan negara yang
memiliki utang publik tertinggi di dunia, yaitu 150 persen dari Produk Domestik
Bruto (PDB) yang dimilikinya. Tidak hanya itu, negara ini memiliki defisit
anggaran mencapai 11 persen dari PDB dan pertumbuhan ekonomi yang anjlok.(rmol/kpc)

EKONOMI Lebanon dinyatakan dalam keadaan darurat. Pernyataan itu
dikeluarkan oleh para pemimpin politik Lebanon dalam pertemuan di Istana
Kepresidenan, Baabda, Lebanon, Senin (2/9).

Dilansir Associated Press,
Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri mengatakan, para pemimpin sepakat
menyatakan ekonomi dalam keadaan darurat dan akan membentuk komite khusus
menangani persoalan ini. Negara juga bakal mengurangi persentase utang melalui
kemitraan antara sektor publik dan swasta.

Dalam pertemuan tersebut,
pemerintah Lebanon berharap dapat menurunkan defisit anggaran dari 7,6 persen
PDB ke 6,5 persen di tahun berikutnya meski langkah yang diambil tak dijelaskan
secara rinci.

Namun, para ekonom yang ikut
serta dalam pertemuan menyebut pemerintah akan meningkatkan pajak bensin dan
tambahan pajak dari 11 persen ke 15 persen untuk barang mewah.

Baca Juga :  Thailand Gelombang Ketiga, Taiwan Tutup Bioskop dan Tempat Hiburan

Dalam pidatonya, Presiden
Lebanon, Michel Aoun mengatakan setiap orang harus melakukan pengorbanan untuk
keluar dari krisis ekonomi yang mencekik rakyat.

Lebanon merupakan negara yang
memiliki utang publik tertinggi di dunia, yaitu 150 persen dari Produk Domestik
Bruto (PDB) yang dimilikinya. Tidak hanya itu, negara ini memiliki defisit
anggaran mencapai 11 persen dari PDB dan pertumbuhan ekonomi yang anjlok.(rmol/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru