25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Donald Trump Diobati Campuran Antibodi Eksperimental Covid-19

PRESIDEN
Donald Trump masih merasa lelah, namun bersemangat usai diberi pengobatan
campuran antibodi eksperimental COVID-19. Menurut Dr. Sean Conley, selaku
dokter presiden mengatakan Donald Trump menerima dosis antibodi ganda Regeneron
Pharmaceuticals melalui intravena dan juga mengonsumsi suplemen zinc, vitamin D, famotidine, melatonin serta aspirin.

Obat
Regeneron, REGN-COV2, merupakan bagian dari kelas obat COVID-19 eksperimental
yang dikenal sebagai antibodi monoklonal, yakni
salinan buatan antibodi manusia terhadap virus yang sedang diteliti untuk
digunakan pada pasien dengan penyakit awal.”Teknik tersebut telah digunakan
secara luas untuk mengobati berbagai penyakit. Sejauh ini, data untuk antibodi
COVID-19 terbatas, ”kata Dr. Sean Conley, Sabtu (03/10/2020).

Sementara
Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Dr. Anthony Fauci,
juga menyebutkan bahwa teknik tersebut menjanjikan. Regeneron pekan ini
melaporkan hasil uji klinis yang membuktikan bahwa obat antibodi buatannya
tampak mengobati gejala pada pasien rawat jalan COVID-19, tanpa efek
samping yang serius.

Baca Juga :  Veronica Koman Loby Parlemen Australia Ikut Campur di Papua

Regeneron juga mengatakan
berencana membahas izin penggunaan darurat antibodi tersebut dengan Badan
Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS. ”Antibodi tersebut sedang dibahas izin
penggunaannya dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, ”pungkasnya. 

PRESIDEN
Donald Trump masih merasa lelah, namun bersemangat usai diberi pengobatan
campuran antibodi eksperimental COVID-19. Menurut Dr. Sean Conley, selaku
dokter presiden mengatakan Donald Trump menerima dosis antibodi ganda Regeneron
Pharmaceuticals melalui intravena dan juga mengonsumsi suplemen zinc, vitamin D, famotidine, melatonin serta aspirin.

Obat
Regeneron, REGN-COV2, merupakan bagian dari kelas obat COVID-19 eksperimental
yang dikenal sebagai antibodi monoklonal, yakni
salinan buatan antibodi manusia terhadap virus yang sedang diteliti untuk
digunakan pada pasien dengan penyakit awal.”Teknik tersebut telah digunakan
secara luas untuk mengobati berbagai penyakit. Sejauh ini, data untuk antibodi
COVID-19 terbatas, ”kata Dr. Sean Conley, Sabtu (03/10/2020).

Sementara
Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Dr. Anthony Fauci,
juga menyebutkan bahwa teknik tersebut menjanjikan. Regeneron pekan ini
melaporkan hasil uji klinis yang membuktikan bahwa obat antibodi buatannya
tampak mengobati gejala pada pasien rawat jalan COVID-19, tanpa efek
samping yang serius.

Baca Juga :  Veronica Koman Loby Parlemen Australia Ikut Campur di Papua

Regeneron juga mengatakan
berencana membahas izin penggunaan darurat antibodi tersebut dengan Badan
Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS. ”Antibodi tersebut sedang dibahas izin
penggunaannya dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, ”pungkasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru