32.9 C
Jakarta
Sunday, April 20, 2025

Frustrasi Tangani Covid, Dokter di India Bunuh Diri

PROKALTENG.CO – Vivek Rai, seorang dokter yang hampir sebulan
bertugas di ruang ICU sebuah rumah sakit swasta di India, dilaporkan meninggal
bunuh diri di kediamannya di kawasan Malviya Nagar.

“Korban murni meninggal
bunuh diri. Tak ada bukti yang mengarah pada pembunuhan, dengan pelaku orang
lain,” ujar polisi, seperti dikutip India Today, Sabtu (1/5).

Dr. Rai tercatat sebagai dokter
residen, atau dokter yang tengah menempuh pendidikan spesialis. Dia berasal
dari Gorakhpur, sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh.

“Dalam sehari, dia bisa
memberikan resusitasi jantung paru (cardiopulmonary resuscitation/CPR) kepada 7
sampai 8 pasien. Namun, belakangan ini, upaya itu tak banyak menolong. Banyak
pasien meninggal dunia, meski sudah dilakukan resusitasi jantung paru,”
ungkap seorang kolega Dr. Rai.

Baca Juga :  Ruang Isolasi Covid-19 di RS Terbakar, 64 Pasien Tewas

“Sebagai pejuang di garda
terdepan penanganan Covid, Dr. Rai telah banyak menyelamatkan nyawa selama
pandemi,” imbuhnya.

Dr. Rai yang berusia 36 tahun,
masih terhitung pengantin baru. Pria yang baru menikah pada November 2020 itu
meninggalkan seorang istri, yang tengah hamil 2 bulan.

Jenazahnya kemudian dibawa ke
AIIMS New Delhi untuk menjalani pemeriksaan post mortem.

“Ini menjadi bukti, bahwa
krisis Covid sangat berdampak pada ketegangan emosional yang luar biasa pada
tenaga medis. Kematian dokter muda ini tak ubahnya seperti pembunuhan tersistem
yang membuat tenaga medis frustrasi, karena minimnya fasilitas perawatan
kesehatan yang mendasar,”kata Dr Ravi Wankhedkar, mantan Presiden Nasional
Asosiasi Medis India.

Baca Juga :  Lockdown, Duterte Berlakukan Jam Malam di Manila

PROKALTENG.CO – Vivek Rai, seorang dokter yang hampir sebulan
bertugas di ruang ICU sebuah rumah sakit swasta di India, dilaporkan meninggal
bunuh diri di kediamannya di kawasan Malviya Nagar.

“Korban murni meninggal
bunuh diri. Tak ada bukti yang mengarah pada pembunuhan, dengan pelaku orang
lain,” ujar polisi, seperti dikutip India Today, Sabtu (1/5).

Dr. Rai tercatat sebagai dokter
residen, atau dokter yang tengah menempuh pendidikan spesialis. Dia berasal
dari Gorakhpur, sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh.

“Dalam sehari, dia bisa
memberikan resusitasi jantung paru (cardiopulmonary resuscitation/CPR) kepada 7
sampai 8 pasien. Namun, belakangan ini, upaya itu tak banyak menolong. Banyak
pasien meninggal dunia, meski sudah dilakukan resusitasi jantung paru,”
ungkap seorang kolega Dr. Rai.

Baca Juga :  Ruang Isolasi Covid-19 di RS Terbakar, 64 Pasien Tewas

“Sebagai pejuang di garda
terdepan penanganan Covid, Dr. Rai telah banyak menyelamatkan nyawa selama
pandemi,” imbuhnya.

Dr. Rai yang berusia 36 tahun,
masih terhitung pengantin baru. Pria yang baru menikah pada November 2020 itu
meninggalkan seorang istri, yang tengah hamil 2 bulan.

Jenazahnya kemudian dibawa ke
AIIMS New Delhi untuk menjalani pemeriksaan post mortem.

“Ini menjadi bukti, bahwa
krisis Covid sangat berdampak pada ketegangan emosional yang luar biasa pada
tenaga medis. Kematian dokter muda ini tak ubahnya seperti pembunuhan tersistem
yang membuat tenaga medis frustrasi, karena minimnya fasilitas perawatan
kesehatan yang mendasar,”kata Dr Ravi Wankhedkar, mantan Presiden Nasional
Asosiasi Medis India.

Baca Juga :  Lockdown, Duterte Berlakukan Jam Malam di Manila

Terpopuler

Artikel Terbaru