MANILA–Presiden Filipina Rodrigo Duterte perintahkan polisi dan
militer agar tembak mati bagi siapa saja yang membuat onar setelah diberlakukan
lock down di negara tersebut. Filipina sendiri telah melakukan penguncian
selama satu bulan untuk meredakan penyebaran corona.
“Perintah saya adalah untuk
polisi dan militer, bahwa jika ada masalah atau situasi muncul bahwa
orang-orang bertempur dan hidup Anda dipertaruhkan, tembak mereka sampai mati, daripada
menyebabkan masalah, aku akan mengirimmu ke kubur,†katanya dalam pidato
nasional televisi pada Rabu (1/3) malam seperti dilansir Abc.
Peringatan Duterte itu setelah
polisi menangkap 21 warga daerah kumuh di Kota Quezon Manila karena melakukan
protes karena terhadap bantuan dari makanan pemerintah.
Penduduk kota kumuh mengklaim
mereka belum menerima paket makanan dan pasokan bantuan lainnya sejak lock down
dimulai lebih dari dua minggu lalu. Mereka yang ditangkap termasuk enam wanita.
Brigadir Jenderal Polisi Ronnie
Montejo mengatakan mereka akan menghadapi tuntutan pidana karena melanggar
undang-undang baru yang mengharuskan jutaan orang tinggal di rumah setelah
adanya lock down.
“Biarkan ini menjadi peringatan
bagi semua. Ikuti Pemerintah saat ini karena sangat penting bahwa kami memiliki
pesanan,†kata Duterte.
“Jangan berkeliling menyebabkan
masalah dan kerusuhan karena aku akan memerintahkanmu ditahan sampai COVID-19 ini
berkahir.†Pungkas dia.