Thailand dan Australia mengonfirmasi kematian
pertama akibat virus Korona jenis baru. Pria berusia 35 tahun yang juga
mengalami deman berdarah meninggal akibat virus Korona. Itu menjadi kematian
pertama di Thailand. Hal itu disampaikan oleh Dirjen Departemen Pengendalian
Penyakit Suwanchai Wattanayingcharoen pada Minggu (1/3).
Thailand hingga Minggu (1/3) mencatat 42 kasus
virus Korona jenis baru atau Covid-19. Satu pasien meninggal dan 30 di
antaranya dinyatakan sembuh. Sementara 11 pasien lagi masih menjalani perawatan
di rumah sakit.
Pasien meninggal bekerja di sektor ritel. Dia
banyak melakukan kontak dengan warga asing selama awal kemunculan wabah
tersebut. “Ini merupakan kasus penularan lokal, dan dia berisiko lantaran
terpapar dengan turis Tiongkok,†kata Suwanchai saat konferensi pers.
Pasien awalnya dibawa ke rumah sakit swasta
karena mengalami demam berdarah sejak 27 Januari. Dia lantas didiagnosis
terkena virus Korona dan dilarikan ke pusat pengobatan utama milik pemerintah
pada 5 Februari. Dia meninggal akibat gagal fungsi berbagai organ.
Untuk melakukan penanganan lebih lanjut,
pejabat kesehatan Thailand kini dapat memerintahkan mereka yang diduga
terinfeksi virus Korona untuk dikarantina dan menjalani pengobatan. Pihaknya
kini juga dapat memerintahkan penutupan lokasi atau area umum guna membendung
penyebaran virus.
Sementara itu, Australia juga mengonfirmasikan
kematian pertama akibat virus Korona pada Minggu (1/3) pagi. Pasien yang
meninggal dirawat di rumah sakit di Kota Perth. Hal tersebut dikatakan oleh
pejabat kesehatan Australia, Andrew Robertson.
Sebelumnya, pria berusia 78 tahun yang
meninggal tersebut dikarantina seusai dievakuasi dari kapal pesiar Diamond
Princess di Jepang. “Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga pasien dan
menyayangkan dia menjadi korban meninggal pertama akibat virus Korona di Australia,â€
kata Robertson seperti dilansir Reuters.
Jumlah kasus positif virus Korona di Australia
mencapai 25 orang dan 1 orang meninggal dunia. Pada Sabtu (29/2), Australia
akan melarang masuk wisatawan asing dari Iran masuk ke negara mereka.(jpc)