32.5 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Dilarang Berkerumun saat Sembelih Kurban

KETENTUAN salat Iduladha tahun ini lebih longgar
ketimbang Idulfitri. Hari ini masyarakat di lokasi-lokasi tertentu diizinkan
menggelar salat Id di lapangan atau masjid. Namun, harus tetap mematuhi
protokol kesehatan demi mengurangi potensi penularan Covid-19.

Hal itu disampaikan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dalam paparannya
di Graha BNPB kemarin (30/7). Pada prinsipnya, ketentuan salat Idul Adha tahun
ini sudah disampaikan dalam Surat Edaran Menag No 18/2020 yang terbit awal Juli
lalu. Tidak semua tempat diizinkan melaksanakan salat Id.

Pada prinsipnya, salat Idul Adha 1441 Hijriah sudah dapat dilaksanakan
di lapangan atau masjid. ’’Kecuali di tempat atau daerah tertentu yang tidak
diperbolehkan oleh pemerintah daerah atau gugus tugas Covid-19 setempat karena
alasan tidak aman Covid,’’ terangnya.

Untuk daerah-daerah yang dinyatakan boleh menggelar salat Idul Adha,
masyarakat setempat harus memastikan bahwa lingkungan yang digunakan
benar-benar aman. Akses masuk lokasi salat Id harus dibatasi untuk memudahkan
pengecekan suhu tubuh. Jamaah juga diminta membawa peralatan salat
masing-masing.

Selain itu, tentu yang utama adalah mengenakan masker dan menjaga jarak
antarjamaah. ’’Tidak usah bersalaman atau berpelukan,’’ lanjut Fachrul.
Pengumpulan infak diminta untuk diatur sedemikian rupa sehingga jamaah tidak
perlu menyentuh kotak sumbangan. Selain itu, imam dan khatib diharapkan
memperpendek durasi salat maupun khotbah tanpa mengurangi syarat dan rukunnya.

Mengenai pemotongan hewan kurban, Menag mengingatkan panitia agar
mencegah supaya tidak terjadi kerumunan. Para jagal harus membawa alat sendiri
dan mengenakan masker. Agar tidak terjadi antrean, pembagian kurban dilakukan
dengan sistem antar ke alamat warga.

Baca Juga :  Kemenag Setuju Distribusi Kurban Idul Adha Tak Gunakan Plastik

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla
menjelaskan, bagi daerah yang diizinkan menggelar salat Idul Adha, disarankan
agar dilaksanakan di lapangan. ’’Karena (potensi penularan) itu lebih mudah
teratasi di lapangan terbuka dibandingkan dengan masjid yang tertutup,’’
terangnya. Lagi pula, dalam tradisi Islam, salat Id memang dianjurkan untuk
dilakukan di lapangan terbuka.

Bila memang pelaksanaannya dilakukan di masjid, JK mengingatkan bahwa
Idul Adha tahun ini bertepatan dengan hari Jumat. Karena itu, masjid harus
dibersihkan dua kali. Pertama, sebelum salat Id, kemudian sebelum salat Jumat.
Juga, didisinfektan secara merata. Sebagian masjid di Indonesia sudah
mendapatkan suplai disinfektan dari dewan masjid.

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Ni’am
Sholeh mengatakan, Idul Adha adalah momentum mendekatkan diri kepada Allah.

Dia menegaskan, salat Id adalah sunah. Pelaksanaan salat di tengah wabah
yang belum terkendali harus menyesuaikan. Di wilayah yang mulai terkendali,
salat Id dapat dilaksanakan di lapangan, masjid, atau gedung. ’’Harus tetap
istiqamah menjalankan protokol kesehatan,’’ tuturnya.

Dia lantas menyampaikan pesan soal pemotongan hewan kurban. Dia
menjelaskan, penyembelihan kurban membentang mulai 10 Zulhijah sampai 13
Zulhijah. Penyembelihan hewan kurban bisa dilaksanakan seusai salat Id.
Kemudian, juga bisa dilaksanakan pada Sabtu, Minggu, dan Senin.

Kurban tidak bisa digantikan dengan uang. Jika ada saudara yang
membutuhkan uang, solusinya diberikan uang sebagai sedekah. Bukan hewan kurban
dirupakan uang kemudian diberikan ke orang yang membutuhkan.

Untuk penyembelihan hewan kurban, juga ada protokol yang harus
diterapkan. Pihak yang terlibat harus memaksimalkan keberadaan rumah potong
hewan. Kemudian, hindari kerumunan saat penyembelihan hewan. Sebaiknya
dilokalisasi di rumah potong hewan yang terjamin aspek syar’i-nya.

Baca Juga :  Ini Daftar Kekayaan Menteri-Menteri Kabinet Jokowi

’’Sungguhpun si pekurban disunahkan menyembelih sendiri, bisa diwakilkan
ke orang yang memiliki keahlian,’’ tuturnya. Lantas, ketika tidak bisa
dilakukan di rumah potong hewan, bisa diterapkan di tempat kesehatan dengan
protokol kesehatan. Jangan sampai tujuan mulia memotong korban malah memicu
potensi penularan Covid-19. Itulah yang harus kita cegah bersama-sama.

Presiden Kurban di Semua Provinsi

Rutinitas kurban sapi Presiden Joko Widodo kembali dilakukan pada Idul
Adha kali ini. Namun, tahun ini sedikit berbeda karena seluruh provinsi
kebagian kurban. Presiden menyerahkan kurban ke 34 provinsi secara simbolis di
Masjid Istiqlal Jakarta.

Penyerahan hewan kurban itu dilakukan Menteri Agama Fachrul Razi di
halaman Masjid Istiqlal. Bersamaan dengan penyerahan sapi kurban Wapres KH
Ma’ruf Amin. ’’Secara resmi saya serahkan kepada bapak imam besar untuk
disembelih,’’ ujar Fachrul kepada Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin
Umar.

Sapi yang diserahkan kemarin berjenis peranakan ongole. Peternakannya
berada di Tulang Bawang, Lampung. Sapi presiden memiliki bobot 1,088 ton. Dalam
kesempatan itu, Menag menyampaikan pesan presiden agar daging kurban tersebut
nanti disalurkan kepada fakir miskin dan masyarakat yang terdampak Covid-19.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, presiden
berkurban masing-masing satu sapi untuk setiap provinsi. ’’Beratnya ditentukan
antara 800 sampai 900 (kg) atau 1 ton,’’ terangnya.

KETENTUAN salat Iduladha tahun ini lebih longgar
ketimbang Idulfitri. Hari ini masyarakat di lokasi-lokasi tertentu diizinkan
menggelar salat Id di lapangan atau masjid. Namun, harus tetap mematuhi
protokol kesehatan demi mengurangi potensi penularan Covid-19.

Hal itu disampaikan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dalam paparannya
di Graha BNPB kemarin (30/7). Pada prinsipnya, ketentuan salat Idul Adha tahun
ini sudah disampaikan dalam Surat Edaran Menag No 18/2020 yang terbit awal Juli
lalu. Tidak semua tempat diizinkan melaksanakan salat Id.

Pada prinsipnya, salat Idul Adha 1441 Hijriah sudah dapat dilaksanakan
di lapangan atau masjid. ’’Kecuali di tempat atau daerah tertentu yang tidak
diperbolehkan oleh pemerintah daerah atau gugus tugas Covid-19 setempat karena
alasan tidak aman Covid,’’ terangnya.

Untuk daerah-daerah yang dinyatakan boleh menggelar salat Idul Adha,
masyarakat setempat harus memastikan bahwa lingkungan yang digunakan
benar-benar aman. Akses masuk lokasi salat Id harus dibatasi untuk memudahkan
pengecekan suhu tubuh. Jamaah juga diminta membawa peralatan salat
masing-masing.

Selain itu, tentu yang utama adalah mengenakan masker dan menjaga jarak
antarjamaah. ’’Tidak usah bersalaman atau berpelukan,’’ lanjut Fachrul.
Pengumpulan infak diminta untuk diatur sedemikian rupa sehingga jamaah tidak
perlu menyentuh kotak sumbangan. Selain itu, imam dan khatib diharapkan
memperpendek durasi salat maupun khotbah tanpa mengurangi syarat dan rukunnya.

Mengenai pemotongan hewan kurban, Menag mengingatkan panitia agar
mencegah supaya tidak terjadi kerumunan. Para jagal harus membawa alat sendiri
dan mengenakan masker. Agar tidak terjadi antrean, pembagian kurban dilakukan
dengan sistem antar ke alamat warga.

Baca Juga :  Kemenag Setuju Distribusi Kurban Idul Adha Tak Gunakan Plastik

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla
menjelaskan, bagi daerah yang diizinkan menggelar salat Idul Adha, disarankan
agar dilaksanakan di lapangan. ’’Karena (potensi penularan) itu lebih mudah
teratasi di lapangan terbuka dibandingkan dengan masjid yang tertutup,’’
terangnya. Lagi pula, dalam tradisi Islam, salat Id memang dianjurkan untuk
dilakukan di lapangan terbuka.

Bila memang pelaksanaannya dilakukan di masjid, JK mengingatkan bahwa
Idul Adha tahun ini bertepatan dengan hari Jumat. Karena itu, masjid harus
dibersihkan dua kali. Pertama, sebelum salat Id, kemudian sebelum salat Jumat.
Juga, didisinfektan secara merata. Sebagian masjid di Indonesia sudah
mendapatkan suplai disinfektan dari dewan masjid.

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Ni’am
Sholeh mengatakan, Idul Adha adalah momentum mendekatkan diri kepada Allah.

Dia menegaskan, salat Id adalah sunah. Pelaksanaan salat di tengah wabah
yang belum terkendali harus menyesuaikan. Di wilayah yang mulai terkendali,
salat Id dapat dilaksanakan di lapangan, masjid, atau gedung. ’’Harus tetap
istiqamah menjalankan protokol kesehatan,’’ tuturnya.

Dia lantas menyampaikan pesan soal pemotongan hewan kurban. Dia
menjelaskan, penyembelihan kurban membentang mulai 10 Zulhijah sampai 13
Zulhijah. Penyembelihan hewan kurban bisa dilaksanakan seusai salat Id.
Kemudian, juga bisa dilaksanakan pada Sabtu, Minggu, dan Senin.

Kurban tidak bisa digantikan dengan uang. Jika ada saudara yang
membutuhkan uang, solusinya diberikan uang sebagai sedekah. Bukan hewan kurban
dirupakan uang kemudian diberikan ke orang yang membutuhkan.

Untuk penyembelihan hewan kurban, juga ada protokol yang harus
diterapkan. Pihak yang terlibat harus memaksimalkan keberadaan rumah potong
hewan. Kemudian, hindari kerumunan saat penyembelihan hewan. Sebaiknya
dilokalisasi di rumah potong hewan yang terjamin aspek syar’i-nya.

Baca Juga :  Ini Daftar Kekayaan Menteri-Menteri Kabinet Jokowi

’’Sungguhpun si pekurban disunahkan menyembelih sendiri, bisa diwakilkan
ke orang yang memiliki keahlian,’’ tuturnya. Lantas, ketika tidak bisa
dilakukan di rumah potong hewan, bisa diterapkan di tempat kesehatan dengan
protokol kesehatan. Jangan sampai tujuan mulia memotong korban malah memicu
potensi penularan Covid-19. Itulah yang harus kita cegah bersama-sama.

Presiden Kurban di Semua Provinsi

Rutinitas kurban sapi Presiden Joko Widodo kembali dilakukan pada Idul
Adha kali ini. Namun, tahun ini sedikit berbeda karena seluruh provinsi
kebagian kurban. Presiden menyerahkan kurban ke 34 provinsi secara simbolis di
Masjid Istiqlal Jakarta.

Penyerahan hewan kurban itu dilakukan Menteri Agama Fachrul Razi di
halaman Masjid Istiqlal. Bersamaan dengan penyerahan sapi kurban Wapres KH
Ma’ruf Amin. ’’Secara resmi saya serahkan kepada bapak imam besar untuk
disembelih,’’ ujar Fachrul kepada Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin
Umar.

Sapi yang diserahkan kemarin berjenis peranakan ongole. Peternakannya
berada di Tulang Bawang, Lampung. Sapi presiden memiliki bobot 1,088 ton. Dalam
kesempatan itu, Menag menyampaikan pesan presiden agar daging kurban tersebut
nanti disalurkan kepada fakir miskin dan masyarakat yang terdampak Covid-19.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, presiden
berkurban masing-masing satu sapi untuk setiap provinsi. ’’Beratnya ditentukan
antara 800 sampai 900 (kg) atau 1 ton,’’ terangnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru