26.3 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Amankan Demo, Kapolda: Brimob dan Sabhara Dilarang Pakai Peluru Tajam

Kapolda Metro Jaya,
Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menegaskan kalau pihaknya tidak ada yang memakai
peluru tajam dan peluru karet saat mengawal aksi demonstrasi. Namun, untuk gas
air mata tetap digunakan untuk menghalau massa jika ingin merangsek ke gedung
DPR/MPR.

“Pagi sudah saya
perintahkan kepada Brimob dan Sabhara, semua peluru karet, apalagi peluru tajam
tidak ada yang digunakan,” kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/9).

Dia menyebut hanya ada
air dari water canon dan gas air mata yang dipakai dalam mengawal aksi. Air dan
gas air mata baru akan digunakan apabila keadaan memaksa. Pada aksi kemarin air
dari water canon dan gas air mata terpaksa dilepaskan karena massa diyakini
punya niatan mau menguasai Gedung DPR/MPR.

Baca Juga :  Ketua Umum PWI: Wartawan Tak Tunduk UU Ketenagakerjaan!

Sebab, massa mulai
menjebol pagar bukan hanya pada satu titik. Namun, sebelum hal itu dilakukan
pihak kepolisian terus melakukan langkah persuasif. Tapi hal itu tak diindahkan
berkali-kali.

“Sebelum kita
menembakkan gas air mata, kita peringatkan adik-adik supaya pulang, supaya
kembali, tidak melakukan tindakan anarkis, tidak menjebol pagar, dan
sebagainya, tapi imbauan-imbauan kita tidak didengar,” pungkasnya.(jpg)

 

Kapolda Metro Jaya,
Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menegaskan kalau pihaknya tidak ada yang memakai
peluru tajam dan peluru karet saat mengawal aksi demonstrasi. Namun, untuk gas
air mata tetap digunakan untuk menghalau massa jika ingin merangsek ke gedung
DPR/MPR.

“Pagi sudah saya
perintahkan kepada Brimob dan Sabhara, semua peluru karet, apalagi peluru tajam
tidak ada yang digunakan,” kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/9).

Dia menyebut hanya ada
air dari water canon dan gas air mata yang dipakai dalam mengawal aksi. Air dan
gas air mata baru akan digunakan apabila keadaan memaksa. Pada aksi kemarin air
dari water canon dan gas air mata terpaksa dilepaskan karena massa diyakini
punya niatan mau menguasai Gedung DPR/MPR.

Baca Juga :  Ketua Umum PWI: Wartawan Tak Tunduk UU Ketenagakerjaan!

Sebab, massa mulai
menjebol pagar bukan hanya pada satu titik. Namun, sebelum hal itu dilakukan
pihak kepolisian terus melakukan langkah persuasif. Tapi hal itu tak diindahkan
berkali-kali.

“Sebelum kita
menembakkan gas air mata, kita peringatkan adik-adik supaya pulang, supaya
kembali, tidak melakukan tindakan anarkis, tidak menjebol pagar, dan
sebagainya, tapi imbauan-imbauan kita tidak didengar,” pungkasnya.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru