26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Dirut Jasamarga Akui CCTV TKP Bentrokan Polri-FPI Tak Rusak

PROKALTENG.CO – Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Syubakti Syukur
memenuhi panggilan Komnas HAM, untuk memberikan penjelasan terkait bentrokan
anggota Polri dengan laskar khusus pengawal Imam Besar Front Pembela Islam
(FPI) Rizieq Shihab. Peristiwa itu terjadi di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin
(7/12) pukul 00.30 WIB.

Syubakti menyatakan, telah
memberikan keterangan dan dokumen terkait peristiwa yang terjadi di Tol
Jakarta-Cikampek kepada Komnas HAM. Dia mengaku, CCTV di kawasan tersebut tidak
rusak.

“Kalau kemudian mengenai CCTV
yang kemudian dikabarkan rusak, itu sebenarnya enggak, CCTV kita itu semuanya
berfungsi,” kata Syubakti di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (14/12).

Syubakti menyampaikan, Tol
Jakarta-Cikampek terpasang ratusan CCTV. Menurutnya, rekaman CCTV yang terjadi
pada KM 50 bukan rusak, melainkan terdapat gangguan pengiriman data.

Baca Juga :  Nadiem Diminta Pertahankan Kemudahan Urus Gelar Guru Besar

“Jadi CCTV kita di
Jakarta-Cikampek maupun elevated di bawahnya itu ada 277 CCTV yang kemarin
memang kebetulan terganggu itu bukan CCTV-nya. CCTV tetap berfungsi, tapi
pengiriman data itu terganggu hanya 24 CCTV dari KM 48, 49 sampe 72,” sambung
Syubakti.

Kendati demikian, Syubakti
menyebut CCTV pada lokasi kejadian tidak terekam. Karena terdapat kesalahan
pada pengiriman data perekaman CCTV.

“Kalau di luar yang 23 itu,
sekian jam, sekian jam itu dari jam 4.50 atau jam 5 sampai 4 besoknya itu di 23
titik itu enggak kekirim data. Nggak ada rekaman,” ujar Syubaki.

Sementara itu, Komisioner Komnas
HAM Khoirul Anam memastikan akan mendalami keterangan dan barang bukti yang
diserahkan dari Dirut Jasamarga. Sehingga publik diminta untuk bersabar dan
menunggu hasil penelusuran Komnas HAM.

Baca Juga :  Sanksi Ini Menanti ASN yang Nekat Langgar Larangan Mudik dan Wajib Mas

“Mohon terkait yang beredar di
publik memang ada baiknya diklarifikasi. Bagian dari ini lah kami proses
klarifikasi, kami dikasih kesempatan dikasih penjelasan yang cukup detail dan
akan ada pertanyaan untuk mendetailkan kembali,” ucap Anam.

Menurut Anam, keterangan dari
Jasamarga akan menambah terang peristiwa tewasnya enam simpatisan FPI di Tol
Jakarta-Cikampek. Kares peristiwa itu menimbulkan informasi yang simpangsiur di
tengah masyarakat.

“Semua hal yang terkait
Jasamarga, terkait jalan tol yang di sana memang bagaimana karena tugas Komnas
HAM untuk merangkai peristiwa, nah kontribusi dari info yang diberikan pihak
Jasamarga akan menambah terangnya peristiwa,” tegas Anam.

PROKALTENG.CO – Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Syubakti Syukur
memenuhi panggilan Komnas HAM, untuk memberikan penjelasan terkait bentrokan
anggota Polri dengan laskar khusus pengawal Imam Besar Front Pembela Islam
(FPI) Rizieq Shihab. Peristiwa itu terjadi di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin
(7/12) pukul 00.30 WIB.

Syubakti menyatakan, telah
memberikan keterangan dan dokumen terkait peristiwa yang terjadi di Tol
Jakarta-Cikampek kepada Komnas HAM. Dia mengaku, CCTV di kawasan tersebut tidak
rusak.

“Kalau kemudian mengenai CCTV
yang kemudian dikabarkan rusak, itu sebenarnya enggak, CCTV kita itu semuanya
berfungsi,” kata Syubakti di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (14/12).

Syubakti menyampaikan, Tol
Jakarta-Cikampek terpasang ratusan CCTV. Menurutnya, rekaman CCTV yang terjadi
pada KM 50 bukan rusak, melainkan terdapat gangguan pengiriman data.

Baca Juga :  Nadiem Diminta Pertahankan Kemudahan Urus Gelar Guru Besar

“Jadi CCTV kita di
Jakarta-Cikampek maupun elevated di bawahnya itu ada 277 CCTV yang kemarin
memang kebetulan terganggu itu bukan CCTV-nya. CCTV tetap berfungsi, tapi
pengiriman data itu terganggu hanya 24 CCTV dari KM 48, 49 sampe 72,” sambung
Syubakti.

Kendati demikian, Syubakti
menyebut CCTV pada lokasi kejadian tidak terekam. Karena terdapat kesalahan
pada pengiriman data perekaman CCTV.

“Kalau di luar yang 23 itu,
sekian jam, sekian jam itu dari jam 4.50 atau jam 5 sampai 4 besoknya itu di 23
titik itu enggak kekirim data. Nggak ada rekaman,” ujar Syubaki.

Sementara itu, Komisioner Komnas
HAM Khoirul Anam memastikan akan mendalami keterangan dan barang bukti yang
diserahkan dari Dirut Jasamarga. Sehingga publik diminta untuk bersabar dan
menunggu hasil penelusuran Komnas HAM.

Baca Juga :  Sanksi Ini Menanti ASN yang Nekat Langgar Larangan Mudik dan Wajib Mas

“Mohon terkait yang beredar di
publik memang ada baiknya diklarifikasi. Bagian dari ini lah kami proses
klarifikasi, kami dikasih kesempatan dikasih penjelasan yang cukup detail dan
akan ada pertanyaan untuk mendetailkan kembali,” ucap Anam.

Menurut Anam, keterangan dari
Jasamarga akan menambah terang peristiwa tewasnya enam simpatisan FPI di Tol
Jakarta-Cikampek. Kares peristiwa itu menimbulkan informasi yang simpangsiur di
tengah masyarakat.

“Semua hal yang terkait
Jasamarga, terkait jalan tol yang di sana memang bagaimana karena tugas Komnas
HAM untuk merangkai peristiwa, nah kontribusi dari info yang diberikan pihak
Jasamarga akan menambah terangnya peristiwa,” tegas Anam.

Terpopuler

Artikel Terbaru