27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Polri Angkat Suara Soal Terpilihnya Firli Jadi Ketua KPK 2019-2023

DPR telah menetapkan 5 pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) jilid V. Irjen Pol Firli Bahuri dipilih sebagai Ketua KPK periode
tersebut, telah melalui mekanisme musyawarah bersama ketua kelompok fraksi
(Kapoksi).

Menanggapi itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas)
Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo memberikan apresiasi atas
kinerja DPR RI. Menurut dia, proses pemilihan pimpinan KPK kali ini sudah
berlangsung secara demokratis, transparan, dan akuntabel.

“Harapan kita tentunya saat ini hubungan antara Polri dan KPK
sudah sangat solid dalam hal penegakkan hukum terhadap pemberantasan korupsi,”
ujar Dedi di Mabes Polri Jakarta Selatan, Jumat (13/9).

Dedi berharap dengan terpilihnya Firli, bisa mempererat sinergitas
dalam hal proses penangkapan koruptor. Begitu pula untuk proses penyitaan serta
penggeledahan, maupun kegiatan yang bersifat supervisi terhadap kasus-kasus
korupsi yang ditangani polri dan KPK.

Baca Juga :  Panglima Ingatkan TNI-Polri Jaga Netralitas Pada Pilkada 2020

Sementara itu, terkait dengan kontroversi yang banyak diarahkan
kepada Firli, Dedi mengatakan itu hanya sebatas dugaan semata. Dia menegaskan,
pernah ditariknya Firli dari KPK bukan karena kinerjanya yang buruk, melainkan
ada kebutuhan lain di internal polri.

“Itukan dugaan. Dugaan secara internal silahkan tapi yang
bersangkutan (Firli) kan ditarik oleh Mabes Polri untuk dipromosikan jabatan
sebagai Kapolda Sumatera Selatan,” ucap Dedi.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menerangkan, Firli
merupakan putra daerah Sumatera Selatan. Dengan ditariknya dia dan didudukan
sebagai Kapolda, karena secara sosiokultural memiliki kedekatan dengan
masyarakat. Sehingga kepemimpinannya bisa berjalan maksimal. Oleh karena itu
dipastikan tidak berkaitan dengan kinerjanya di KPK.

“Seluruh tahapan-tahapan itu (seleksi capim KPK) kan sudah
sesuai mekanisme, sehingga akuntabel, dan masyarakat bisa mengakses scara luas
mulai dari pansel,” pungkas Dedi.

Baca Juga :  Ini Daftar 12 Komponen Perawatan Pasien Covid-19 Ditanggung Pemerintah

Sebelumnya, Komisi III DPR telah memilih Irjen Pol Firli Bahuri
sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023. Aziz
Syamsuddin mengatakan, pemilihan Firli Bahuri sebagai Ketua KPK tersebut
melalui mekanisme musyawarah antara ketua kelompok fraksi (Kapoksi) yang
terdiri dari sepuluh orang.

“Jadi menjabat sebagai ketua KPK adalah saudara Firli Bahuri
menjadi pimpinan,” ujar Aziz di Rapat Komisi III DPR, Jumat (13/9) dini hari.

Dengan demikian, untuk pimpinan KPK jilid lima ini, Firli
menjadi ketua lembaga anti rasuah, sementara empat orang lainnya adalah
anggota. Itu adalah, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar Nawawi Pomolango,
dan Nurul Ghufron.(jpg)

 

DPR telah menetapkan 5 pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) jilid V. Irjen Pol Firli Bahuri dipilih sebagai Ketua KPK periode
tersebut, telah melalui mekanisme musyawarah bersama ketua kelompok fraksi
(Kapoksi).

Menanggapi itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas)
Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo memberikan apresiasi atas
kinerja DPR RI. Menurut dia, proses pemilihan pimpinan KPK kali ini sudah
berlangsung secara demokratis, transparan, dan akuntabel.

“Harapan kita tentunya saat ini hubungan antara Polri dan KPK
sudah sangat solid dalam hal penegakkan hukum terhadap pemberantasan korupsi,”
ujar Dedi di Mabes Polri Jakarta Selatan, Jumat (13/9).

Dedi berharap dengan terpilihnya Firli, bisa mempererat sinergitas
dalam hal proses penangkapan koruptor. Begitu pula untuk proses penyitaan serta
penggeledahan, maupun kegiatan yang bersifat supervisi terhadap kasus-kasus
korupsi yang ditangani polri dan KPK.

Baca Juga :  Panglima Ingatkan TNI-Polri Jaga Netralitas Pada Pilkada 2020

Sementara itu, terkait dengan kontroversi yang banyak diarahkan
kepada Firli, Dedi mengatakan itu hanya sebatas dugaan semata. Dia menegaskan,
pernah ditariknya Firli dari KPK bukan karena kinerjanya yang buruk, melainkan
ada kebutuhan lain di internal polri.

“Itukan dugaan. Dugaan secara internal silahkan tapi yang
bersangkutan (Firli) kan ditarik oleh Mabes Polri untuk dipromosikan jabatan
sebagai Kapolda Sumatera Selatan,” ucap Dedi.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menerangkan, Firli
merupakan putra daerah Sumatera Selatan. Dengan ditariknya dia dan didudukan
sebagai Kapolda, karena secara sosiokultural memiliki kedekatan dengan
masyarakat. Sehingga kepemimpinannya bisa berjalan maksimal. Oleh karena itu
dipastikan tidak berkaitan dengan kinerjanya di KPK.

“Seluruh tahapan-tahapan itu (seleksi capim KPK) kan sudah
sesuai mekanisme, sehingga akuntabel, dan masyarakat bisa mengakses scara luas
mulai dari pansel,” pungkas Dedi.

Baca Juga :  Ini Daftar 12 Komponen Perawatan Pasien Covid-19 Ditanggung Pemerintah

Sebelumnya, Komisi III DPR telah memilih Irjen Pol Firli Bahuri
sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023. Aziz
Syamsuddin mengatakan, pemilihan Firli Bahuri sebagai Ketua KPK tersebut
melalui mekanisme musyawarah antara ketua kelompok fraksi (Kapoksi) yang
terdiri dari sepuluh orang.

“Jadi menjabat sebagai ketua KPK adalah saudara Firli Bahuri
menjadi pimpinan,” ujar Aziz di Rapat Komisi III DPR, Jumat (13/9) dini hari.

Dengan demikian, untuk pimpinan KPK jilid lima ini, Firli
menjadi ketua lembaga anti rasuah, sementara empat orang lainnya adalah
anggota. Itu adalah, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar Nawawi Pomolango,
dan Nurul Ghufron.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru