26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Menhan Pastikan MK Aman, Prabowo Minta Tak Ada Aksi Massa

Mahkamah
Konstitusi (MK) ‎bakal menggelar sidang perdana sengketa Pilpres 2019 pada 14
Juni mendatang. Situasi dan kondisi keamanan menjadi salah satu yang banyak di
khawatirkan.

Namun,
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memastikan, situasi keamanan
jelang sidang perdana di MK itu akan baik-baik saja. Itu berdasar hasil rapat
internal kementeriannya yang membahas situasi keamanan jelang sidang MK ini.

“Situasi
keamanan baik, diharapkan sampai menjelang tanggal 24 (putusan sengketa
Pilpres) juga tetap baik,” ujar Ryamizard dalam konfrensi pers di Kantor
Kemenhan, Jakarta, Rabu (12/6).

Menurut
Ryamizard sudah saatnya bangsa Indonesia lebih dewasa dalam menyampaikan
protesnya, sehingga tidak ada lagi aksi massa yang berujung pada kerusuhan yang
merugikan semua pihak.

“Kita
tidak ingin polisi nanti rusak, TNI juga rusak. Karena mereka bertugas menjaga
persatuan dan kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

Kalau
pun ada yang sengaja berbuat kerusuhan, lanjut Ryamizard, itu pasti pekerjaan
oknum yang tergabung dalam kelompok radikal, yang tidak suka terhadap Pancasila
sebagai ideologi bangsa.

Sementara
itu, terkait ada info soal adanya gerakan massa dari daerah, menurut Ryamizard,
hal itu sampai saat ini dipastikan tidak ada. Namun, yang terpenting saat ini
pemerintah telah mengingatkan jangan ada aksi yang berujung kerusuhan saat
sidang MK.

Baca Juga :  Hasil Otopsi, Peluru Tajam Masuk dari Ketiak Kiri Randi Hingga Tembus

“Sekarang
kita sudah ingatkan, polisi juga sudah mengingatkan, nanti kalau dihukum ya
jangan marah,” tuturnya.

Terpisah,
Capres nomor urut 01, Prabowo Subianto dalam sebuah video yang disebarkan Tim
Media Center Badan Pemenangan Nasional (BPN) meminta, supaya pendukungnya tidak
menggelar aksi di MK.

“Saya
dan saudara Sandiaga Uno memohon agar pendukung kami tidak berbondong-bondong
hadir di MK pada hari-hari mendatang,” tegas Prabowo.

Prabowo
menjelaskan, alasannya melakukan gugatan ke MK itu untuk menghindari kekerasan
dan kerusuhan. Pasalnya, pasangan nomor urut 02 ini mempunyai komitmen anti
terhadap kekerasan.

“Kami
sama sekali tidak ingin ada kerusuhan di negara ini. Saya berharap pendukung
kami selalu tenang, damai,” ungkapnya.

Prabowo
juga meminta para pendukungnya percaya terhadap jalur yang ia tempuh di MK.
Karena sudah ada tim hukum Prabowo-Sandi yang didelegasikan menyelesaikan
sengketa Pilpres 2019 ini.

Baca Juga :  Muhammadiyah: Pernyataan Ngabalin Ngawur dan Tuna Adab

“Kalau
anda dukung Prabowo-Sandi mohon tidak perlu hadir di sekitar MK, tidak perlu
berbondong-bondong dengan jumlah massa banyak untuk hindari fitnah dan
provokator,” tutur Prabowo.

Sebelumnya,
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto
berharap, dalam sidang awal tersebut massa dari Jokowi-Ma’ruf Amin ataupn
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak mengerahkan massa untuk melakukan aksi.

Karena
menurutnya, proses hukum biar berjalan sebagaimana mestinya. Tidak perlu adanya
intervensi dengan melakukan aksi-aksi unjuk rasa.

Wiranto
menuturkan, Polri dan TNI juga tetap bersiaga mengamankan jalannya sidang
perdana. Termasuk dengan pengamanan sampai sidang sengketa di MK selesai.

Lebih
lanjut, Wiranto tidak ingin aksi massa yang berujung bentrokan seperti beberapa
waktu lalu. Karena memang dirinya mendapatkan informasi akan adanya pengerahan
massa.

‎”Para
aparat kemanan kita siapkan untuk tetap melakukan kesiagaan penuh untuk menjaga
keamana ibu kota, dan juga keamanan kota-kota lain yang memang ada indikasi
pengerahan massa,” pungkas Wiranto.(jpc)

 

Mahkamah
Konstitusi (MK) ‎bakal menggelar sidang perdana sengketa Pilpres 2019 pada 14
Juni mendatang. Situasi dan kondisi keamanan menjadi salah satu yang banyak di
khawatirkan.

Namun,
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memastikan, situasi keamanan
jelang sidang perdana di MK itu akan baik-baik saja. Itu berdasar hasil rapat
internal kementeriannya yang membahas situasi keamanan jelang sidang MK ini.

“Situasi
keamanan baik, diharapkan sampai menjelang tanggal 24 (putusan sengketa
Pilpres) juga tetap baik,” ujar Ryamizard dalam konfrensi pers di Kantor
Kemenhan, Jakarta, Rabu (12/6).

Menurut
Ryamizard sudah saatnya bangsa Indonesia lebih dewasa dalam menyampaikan
protesnya, sehingga tidak ada lagi aksi massa yang berujung pada kerusuhan yang
merugikan semua pihak.

“Kita
tidak ingin polisi nanti rusak, TNI juga rusak. Karena mereka bertugas menjaga
persatuan dan kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

Kalau
pun ada yang sengaja berbuat kerusuhan, lanjut Ryamizard, itu pasti pekerjaan
oknum yang tergabung dalam kelompok radikal, yang tidak suka terhadap Pancasila
sebagai ideologi bangsa.

Sementara
itu, terkait ada info soal adanya gerakan massa dari daerah, menurut Ryamizard,
hal itu sampai saat ini dipastikan tidak ada. Namun, yang terpenting saat ini
pemerintah telah mengingatkan jangan ada aksi yang berujung kerusuhan saat
sidang MK.

Baca Juga :  Hasil Otopsi, Peluru Tajam Masuk dari Ketiak Kiri Randi Hingga Tembus

“Sekarang
kita sudah ingatkan, polisi juga sudah mengingatkan, nanti kalau dihukum ya
jangan marah,” tuturnya.

Terpisah,
Capres nomor urut 01, Prabowo Subianto dalam sebuah video yang disebarkan Tim
Media Center Badan Pemenangan Nasional (BPN) meminta, supaya pendukungnya tidak
menggelar aksi di MK.

“Saya
dan saudara Sandiaga Uno memohon agar pendukung kami tidak berbondong-bondong
hadir di MK pada hari-hari mendatang,” tegas Prabowo.

Prabowo
menjelaskan, alasannya melakukan gugatan ke MK itu untuk menghindari kekerasan
dan kerusuhan. Pasalnya, pasangan nomor urut 02 ini mempunyai komitmen anti
terhadap kekerasan.

“Kami
sama sekali tidak ingin ada kerusuhan di negara ini. Saya berharap pendukung
kami selalu tenang, damai,” ungkapnya.

Prabowo
juga meminta para pendukungnya percaya terhadap jalur yang ia tempuh di MK.
Karena sudah ada tim hukum Prabowo-Sandi yang didelegasikan menyelesaikan
sengketa Pilpres 2019 ini.

Baca Juga :  Muhammadiyah: Pernyataan Ngabalin Ngawur dan Tuna Adab

“Kalau
anda dukung Prabowo-Sandi mohon tidak perlu hadir di sekitar MK, tidak perlu
berbondong-bondong dengan jumlah massa banyak untuk hindari fitnah dan
provokator,” tutur Prabowo.

Sebelumnya,
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto
berharap, dalam sidang awal tersebut massa dari Jokowi-Ma’ruf Amin ataupn
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak mengerahkan massa untuk melakukan aksi.

Karena
menurutnya, proses hukum biar berjalan sebagaimana mestinya. Tidak perlu adanya
intervensi dengan melakukan aksi-aksi unjuk rasa.

Wiranto
menuturkan, Polri dan TNI juga tetap bersiaga mengamankan jalannya sidang
perdana. Termasuk dengan pengamanan sampai sidang sengketa di MK selesai.

Lebih
lanjut, Wiranto tidak ingin aksi massa yang berujung bentrokan seperti beberapa
waktu lalu. Karena memang dirinya mendapatkan informasi akan adanya pengerahan
massa.

‎”Para
aparat kemanan kita siapkan untuk tetap melakukan kesiagaan penuh untuk menjaga
keamana ibu kota, dan juga keamanan kota-kota lain yang memang ada indikasi
pengerahan massa,” pungkas Wiranto.(jpc)

 

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru