26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kobar Zona Merah, Mukhtarudin Minta Masyarakat Tidak Panik

PALANGKA RAYA – Anggota DPR RI Dapil Kalteng Mukhtarudin
meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik, dengan adanya kasus
positif covid-19 di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat. Pasalnya,
ketidaktenangan dan kepanaikan dalam menghadapi virus tersebut akan semakin
membuat buruk situasi.

“Terkait ada pasien yang sudah positif covid 19 di
Kobar, saya meminta masyarakat  tidak usah
panik dan takut berlebihan. Yang penting taati kebijakan / ketentuan dari
pemerintah untuk pola hidup sehat, social distancing, physical
distancing,” kata Mukhtarudin.

Politisi kelahiran Pangkalan Bun, Kobar ini mengatakan,
masyarakat harus Ikuti semua protokol yang sudah ditentukan oleh pemerintah,
Fatwa MUI dan DMI (dewan masjid indonesia) dan masyarakat agar disiplin
mentaatinya. Terkait dampak ekonomi kepada masyarakat dgn kebijakan pembatasan
sosial bersekala besar (PSBB), pemerintah pusat sdh menganggarkan dana Rp 405.1
Trikiun.

Baca Juga :  Setelah Tragedi Susur Sungai, Dua Pembina Pramuka Jadi Tersangka Baru

“Dari dana tersebut diantaranya Rp 110 T untuk
perlindungan sosial. Rp 150 T, untuk pemulihan ekonomi nasional. Rp 75 T untuk
bidang kesehatan dan Rp 70 T untuk insentif perpajakan dan stimulus KUR. Jadi
pemerintah sudah punya rencana action terutama yang barkaitan dengab social
safety net / Jaring pengaman sosial, sekarang sedang berproses,” ucapnya.

Dengan adanya dana tersebut, diperlukan peran pemerintah
daerah untuk update data dan pendataan baru, sebagai serktor informal yang akan
menerima bantuan tersebut secara obyektif agar tepat sasaran.

“Uangnya sudah ada tinggal persiapan teknisnya.
Disamping dana dari pusat tentu juga pemerintah daerah harus menyisir APBD agar
melakukan pergeseran anggaran dari biaya rutin yg bisa digeser ke belanja2
sosial / jaring pengaman sosial,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemerintah Tetapkan Hari Berkabung Nasional Selama 3 Hari

Mukhtarudin juga meminta, agar bagi warga yang sudah
positif covid 19 agar jangan ada stigma bahwa ini adalah aib. Karena dengan
pengobatan yang intensif penyakit ini bisa disembuhkan. “Pemda harus terus
melakukan edukasi kepada masyarat tentang covid 19 ini,” tegasnya.

Upaya pencegahan agar covid 19 ini tidak menyebar luas,
Mukhtarudin juga sampaikan kepada pemerintah agar terus melakukan dan secara
simultan juga meyiapkan infrastruktur kesehatan khususnya di RSI Pangkalan Bun
untuk penanganan pasien yg positif covid 19. Sebab,  RSI adalah RS rujukan covid 19 selain RS
Doris Palangka Raya dan RS Murjani Sampit.

“Saat ini yang dilakukan adalah Menyelamatkan rakyat
dan juga merawat ekonomi,” pungkasnya. 

PALANGKA RAYA – Anggota DPR RI Dapil Kalteng Mukhtarudin
meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik, dengan adanya kasus
positif covid-19 di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat. Pasalnya,
ketidaktenangan dan kepanaikan dalam menghadapi virus tersebut akan semakin
membuat buruk situasi.

“Terkait ada pasien yang sudah positif covid 19 di
Kobar, saya meminta masyarakat  tidak usah
panik dan takut berlebihan. Yang penting taati kebijakan / ketentuan dari
pemerintah untuk pola hidup sehat, social distancing, physical
distancing,” kata Mukhtarudin.

Politisi kelahiran Pangkalan Bun, Kobar ini mengatakan,
masyarakat harus Ikuti semua protokol yang sudah ditentukan oleh pemerintah,
Fatwa MUI dan DMI (dewan masjid indonesia) dan masyarakat agar disiplin
mentaatinya. Terkait dampak ekonomi kepada masyarakat dgn kebijakan pembatasan
sosial bersekala besar (PSBB), pemerintah pusat sdh menganggarkan dana Rp 405.1
Trikiun.

Baca Juga :  Setelah Tragedi Susur Sungai, Dua Pembina Pramuka Jadi Tersangka Baru

“Dari dana tersebut diantaranya Rp 110 T untuk
perlindungan sosial. Rp 150 T, untuk pemulihan ekonomi nasional. Rp 75 T untuk
bidang kesehatan dan Rp 70 T untuk insentif perpajakan dan stimulus KUR. Jadi
pemerintah sudah punya rencana action terutama yang barkaitan dengab social
safety net / Jaring pengaman sosial, sekarang sedang berproses,” ucapnya.

Dengan adanya dana tersebut, diperlukan peran pemerintah
daerah untuk update data dan pendataan baru, sebagai serktor informal yang akan
menerima bantuan tersebut secara obyektif agar tepat sasaran.

“Uangnya sudah ada tinggal persiapan teknisnya.
Disamping dana dari pusat tentu juga pemerintah daerah harus menyisir APBD agar
melakukan pergeseran anggaran dari biaya rutin yg bisa digeser ke belanja2
sosial / jaring pengaman sosial,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemerintah Tetapkan Hari Berkabung Nasional Selama 3 Hari

Mukhtarudin juga meminta, agar bagi warga yang sudah
positif covid 19 agar jangan ada stigma bahwa ini adalah aib. Karena dengan
pengobatan yang intensif penyakit ini bisa disembuhkan. “Pemda harus terus
melakukan edukasi kepada masyarat tentang covid 19 ini,” tegasnya.

Upaya pencegahan agar covid 19 ini tidak menyebar luas,
Mukhtarudin juga sampaikan kepada pemerintah agar terus melakukan dan secara
simultan juga meyiapkan infrastruktur kesehatan khususnya di RSI Pangkalan Bun
untuk penanganan pasien yg positif covid 19. Sebab,  RSI adalah RS rujukan covid 19 selain RS
Doris Palangka Raya dan RS Murjani Sampit.

“Saat ini yang dilakukan adalah Menyelamatkan rakyat
dan juga merawat ekonomi,” pungkasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru