25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ahli Sejarah Indonesia Asal Australia Wafat

JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari
Moerdijat turut berduka atas wafatnya ahli sejarah Indonesia asal Australia
yakni Prof M.C. Ricklefs di Melbourne, Minggu (29/12) kemarin pukul 10.30 waktu
setempat. Ricklefs wafat pada usia 76 tahun.

“Kami sangat berduka dan
kehilangan,” kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/12).

Politikus asal Partai Nasional
Demokrat ini menyebut sejarawan Indonesia pasti mengenal Ricklefs. Sebab,
kajian dan objek utama penelitian Ricklefs mengenai sejarah kerajaan-kerajaan
Islam di Jawa dan pengaruhnya pada kerajaan-kerajaan lain di Nusantara.

“Ricklefs banyak mengungkap aspek
pergulatan masyarakat Jawa dalam menghadapi perubahan budaya pada masa 1600
hingga kini akibat masuknya pengaruh kebudayaan Islam dan Barat. Karya besarnya
menjadi sumbangsih luar biasa bagi dunia sejarah Indonesia, bahkan buku
tulisannya, menjadi rujukan utama berbagai penelitian mengenai perkembangan
Islam di Jawa dan Indonesia,” ucap dia.

Baca Juga :  Sehari Dilantik, Menkeu Sri Lanka Mundur dari Jabatannya

Lestari pun bercerita bahwa
Yayasan Dharma Bakti Lestari (YDBL) tengah menginisiasi kembali usaha agar Ratu
Kalinyamat, tokoh perempuan pemimpin dari Jepara untuk mendapatkan gelar
pahlawan nasional dari pemerintah Indonesia.

Namun, upaya YDBL itu menuai penolakan.
Sebab, keberadaan Ratu Kalinyamat menuai pertanyaan.

Di sisi lain, sebuah buku
Ricklefs justru memperkuat keberadaan Ratu Kalinyamat. Dari situ, tim YDBL
hendak menggelar seminar dan diskusi dengan Ricklefs membahas keberadaan Ratu
Kalinyamat.

Kini, gagasan itu pupus. Seminar
yang direncanakan dengan angan-angan menghadirkannya sebagai pembicara utama
tidak akan mungkin dilakukan. Selamat jalan Prof M.C. Ricklefs, doa kami
menyertaimu,” timpal dia. (khf/fin/kpc)

JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari
Moerdijat turut berduka atas wafatnya ahli sejarah Indonesia asal Australia
yakni Prof M.C. Ricklefs di Melbourne, Minggu (29/12) kemarin pukul 10.30 waktu
setempat. Ricklefs wafat pada usia 76 tahun.

“Kami sangat berduka dan
kehilangan,” kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/12).

Politikus asal Partai Nasional
Demokrat ini menyebut sejarawan Indonesia pasti mengenal Ricklefs. Sebab,
kajian dan objek utama penelitian Ricklefs mengenai sejarah kerajaan-kerajaan
Islam di Jawa dan pengaruhnya pada kerajaan-kerajaan lain di Nusantara.

“Ricklefs banyak mengungkap aspek
pergulatan masyarakat Jawa dalam menghadapi perubahan budaya pada masa 1600
hingga kini akibat masuknya pengaruh kebudayaan Islam dan Barat. Karya besarnya
menjadi sumbangsih luar biasa bagi dunia sejarah Indonesia, bahkan buku
tulisannya, menjadi rujukan utama berbagai penelitian mengenai perkembangan
Islam di Jawa dan Indonesia,” ucap dia.

Baca Juga :  Sehari Dilantik, Menkeu Sri Lanka Mundur dari Jabatannya

Lestari pun bercerita bahwa
Yayasan Dharma Bakti Lestari (YDBL) tengah menginisiasi kembali usaha agar Ratu
Kalinyamat, tokoh perempuan pemimpin dari Jepara untuk mendapatkan gelar
pahlawan nasional dari pemerintah Indonesia.

Namun, upaya YDBL itu menuai penolakan.
Sebab, keberadaan Ratu Kalinyamat menuai pertanyaan.

Di sisi lain, sebuah buku
Ricklefs justru memperkuat keberadaan Ratu Kalinyamat. Dari situ, tim YDBL
hendak menggelar seminar dan diskusi dengan Ricklefs membahas keberadaan Ratu
Kalinyamat.

Kini, gagasan itu pupus. Seminar
yang direncanakan dengan angan-angan menghadirkannya sebagai pembicara utama
tidak akan mungkin dilakukan. Selamat jalan Prof M.C. Ricklefs, doa kami
menyertaimu,” timpal dia. (khf/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru