28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Teater Terbuka Digelar melalui Daring, Bentuk Dukungan Mewabahnya Pan

INTERNATIONAL
Theatre Institute (ITI) merespons pandemi Covid-19 yang mendunia. Presiden ITI
M. Saif Al-Afkham menyebut insan teater dunia menjadi salah satu kelompok yang
ikut terpukul oleh wabah global tersebut. Menurutnya, ITI menaruh perhatian
serius terkait perkembangan serangan virus Korona di berbagai negara di dunia.
’’Apa yang menjadi perhatian anda juga menjadi perhatian kami,’’ terang Saif
dalam keterangan tertulisnya.

Saif
meyakini, pada saat jabat tangan dan pelukan tak lagi mungkin dilakukan kini,
bukan berarti menyentuh hati dan jiwa sesama manusia harus berhenti. Menjaga
kreativitas dan membuka imajinasi seluasnya untuk bisa terus berinteraksi lewat
seni dengan mereka yang lemah, sakit, sendiri, dan terpinggirkan adalah
tantangan bagi para seniman hari ini. ’’Kita perlu cara-cara baru. Gunakan
imajinasi dan kreasi anda untuk tetap bersama masyarakat melalui aksi-aksi yang
teatrikal,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Punya Tiga Suami, Wanita Ini Bingung Ayah Biologis Anaknya yang Mana

Seiring
merebaknya Korona, ITI mengumumkan undangan terbuka kepada semua insan teater
dunia untuk berbagi dukungan lewat karya. Perayaan Hari Teater Dunia yang tiap
tahun jatuh pada 27 Maret diputuskan diselenggarakan secara daring. ITI juga
membuka kesempatan kepada semua pekerja teater di dunia untuk membagikan video
dari masing-masing perayaan Hari Teater Dunia melalui laman mereka. ITI akan
mengunggah video-video tersebut agar bisa diakses publik yang lebih luas.

ITI
adalah organisasi yang lahir dari inisiasi Direktur Jenderal UNESCO pertama
Julian Huxley dan penulis J.B Priestly pada 1948 usai Perang Dunia II. Saat
itu, ITI dicita-citakan menjadi organisasi yang seirama dengan program-program
dan kebijakan PBB dalam bidang kebudayaan melalui UNESCO. ITI juga memimpikan
teater menjadi salah satu jalan untuk saling memahami terciptanya perdamaian.
Saat ini ITI menjadi organisasi seniman teater terbesar di dunia.

Baca Juga :  Pasien Makin Banyak, Akses Masuk RI Diperketat

Sejak
berdirinya, tiap tahun ITI merilis pesan khusus menyambut Hari Teater Dunia
oleh para seniman terpilih dari berbagai negara. Tahun ini, pesan tahunan itu
disampaikan oleh Dramawan asal Pakistan, Shahid Nadeem. Dalam pesan tahunan
Hari Teater Dunia 2020, Nadeem menyebut teater memiliki potensi menjadi sebuah
kuil kudus untuk menyampaikan misi suci kemanusiaan kepada semua orang
sekaligus menjadi kuil bagi para seniman panggung. ’’Teater menerbangkan seni
peran ke tingkat yang lebih tinggi ke dalam ranah spiritual,’’
terangnya. 

INTERNATIONAL
Theatre Institute (ITI) merespons pandemi Covid-19 yang mendunia. Presiden ITI
M. Saif Al-Afkham menyebut insan teater dunia menjadi salah satu kelompok yang
ikut terpukul oleh wabah global tersebut. Menurutnya, ITI menaruh perhatian
serius terkait perkembangan serangan virus Korona di berbagai negara di dunia.
’’Apa yang menjadi perhatian anda juga menjadi perhatian kami,’’ terang Saif
dalam keterangan tertulisnya.

Saif
meyakini, pada saat jabat tangan dan pelukan tak lagi mungkin dilakukan kini,
bukan berarti menyentuh hati dan jiwa sesama manusia harus berhenti. Menjaga
kreativitas dan membuka imajinasi seluasnya untuk bisa terus berinteraksi lewat
seni dengan mereka yang lemah, sakit, sendiri, dan terpinggirkan adalah
tantangan bagi para seniman hari ini. ’’Kita perlu cara-cara baru. Gunakan
imajinasi dan kreasi anda untuk tetap bersama masyarakat melalui aksi-aksi yang
teatrikal,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Punya Tiga Suami, Wanita Ini Bingung Ayah Biologis Anaknya yang Mana

Seiring
merebaknya Korona, ITI mengumumkan undangan terbuka kepada semua insan teater
dunia untuk berbagi dukungan lewat karya. Perayaan Hari Teater Dunia yang tiap
tahun jatuh pada 27 Maret diputuskan diselenggarakan secara daring. ITI juga
membuka kesempatan kepada semua pekerja teater di dunia untuk membagikan video
dari masing-masing perayaan Hari Teater Dunia melalui laman mereka. ITI akan
mengunggah video-video tersebut agar bisa diakses publik yang lebih luas.

ITI
adalah organisasi yang lahir dari inisiasi Direktur Jenderal UNESCO pertama
Julian Huxley dan penulis J.B Priestly pada 1948 usai Perang Dunia II. Saat
itu, ITI dicita-citakan menjadi organisasi yang seirama dengan program-program
dan kebijakan PBB dalam bidang kebudayaan melalui UNESCO. ITI juga memimpikan
teater menjadi salah satu jalan untuk saling memahami terciptanya perdamaian.
Saat ini ITI menjadi organisasi seniman teater terbesar di dunia.

Baca Juga :  Pasien Makin Banyak, Akses Masuk RI Diperketat

Sejak
berdirinya, tiap tahun ITI merilis pesan khusus menyambut Hari Teater Dunia
oleh para seniman terpilih dari berbagai negara. Tahun ini, pesan tahunan itu
disampaikan oleh Dramawan asal Pakistan, Shahid Nadeem. Dalam pesan tahunan
Hari Teater Dunia 2020, Nadeem menyebut teater memiliki potensi menjadi sebuah
kuil kudus untuk menyampaikan misi suci kemanusiaan kepada semua orang
sekaligus menjadi kuil bagi para seniman panggung. ’’Teater menerbangkan seni
peran ke tingkat yang lebih tinggi ke dalam ranah spiritual,’’
terangnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru