28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Putri Cantik Kerajaan Ini Bakal Jadi Dubes Saudi di AS

PUTRI Saudi Reema binti Bandar bin Sultan bin Abdulaziz Al Saud
menghadapi sejumlah masalah pelik ketika dia bersiap untuk mengambil perannya
sebagai Dutabesar Kerajaan Arab Saudi untuk Washington.

Posisi Reema saat ini pernah
diduduki oleh sang ayah, Bandar bin Sultan, yang merupakan utusan terkenal Arab
Saudi di Washington.

Reema menjadi wanita pertama yang
mewakili Arab Saudi di Amerika Serikat. Sang putri disebut memiliki pengetahuan
mendalam tentang politik dan budaya Amerika Serikat serta memegang reputasi
sebagai advokat untuk hak-hak perempuan.

Sejumlah pengamat menilai bahwa
hubungan Arab Saudi dan Amerika Serikat berada di titik terendah sejak serangan
teroris 11 September 2001 lalu.

Sejumlah isu yang menyeret
hubungan Arab Saudi dan Amerika Serikat dalam situasi rumit di antaranya adalah
pembunuhan wartawan senior Jamal Khashoggi, perang yang berkepanjangan dan
krisis kemanusiaan di Yaman serta penahanan aktivis perempuan Saudi.

Sang putri yang diperkirakan tiba
di ibukota Amerika Serikat dalam beberapa minggu ke depan akan mencoba untuk
mulai membalikkan semua keadaan itu.

“Dengan pengecualian
pemerintahan Trump, sikap politik di Washington terhadap Arab Saudi beracun
akhir-akhir ini,” kata profesor hubungan internasional di London School of
Economics, Fawaz A. Gerges.

Baca Juga :  Denda Rp1,9 Miliar Bagi Pelancong yang Bohong dan Sembunyikan Penyakit

“Dia harus secara aktif
melibatkan anggota Kongres dan elit kebijakan luar negeri dan meyakinkan mereka
bahwa Arab Saudi mendengar keprihatinan mereka. Misinya sangat
menakutkan,” sambungnya seperti dimuat Bloomberg,
Rabu (26/6).

Namun terkait dengan keraguan
banyak pihak itu, pejabat Arab Saudi menyebut Reema telah mengetahui apa yang
harus dilakukannya.

“Putri Reema menyadari bahwa
hubungan bilateral telah diuji di masa lalu tetapi kedua negara selalu berhasil
mengatasi perbedaan mereka,” ujar Fahad Nazer, juru bicara kedutaan Arab
Saudi di Washington.

“Putri Reema akan melakukan
semua yang dia bisa untuk memastikan bahwa kemitraan yang kuat ini tidak hanya
bertahan tetapi juga terus menguat dengan baik ke masa depan,” imbuhnya.

Reema diperkirakan akan tiba di
Washington dalam beberapa minggu ke depan.

Pengangkatan Reema sebagai dubes
untuk AS sejatinya telah dilakukan berdasarkan Dekret Kerajaan yang dikeluarkan
oleh Pangeran Muhammad bin Salman pada Jumat (23/2/2019) lalu.

Ayahnya, Pangeran Bandar bin
Sultan Al Saud, pernah lama menjabat sebagai dubes Saudi untuk AS, yaitu pada
periode 1983-2005. Oleh karena itu, sebagian besar hidup Reema dihabiskan di
Negeri Paman Sam. Ia adalah lulusan George Washington University dengan gelar
dalam bidang museum.

Baca Juga :  Data Dikoreksi, Kematian Akibat Covid-19 di India Melonjak

Sebelum diangkat sebagai dubes,
ia lebih banyak berkecimpung dalam bidang olahraga dan filantropi. Sejak 2016
Reema adalah wakil presiden urusan pemberdayaan perempuan di General Sports
Authority (GSA) Saudi. Pada 2017 ia menjadi presiden Saudi Federation for
Community Sports, lalu dipilih sebagai anggota Komite Olimpiade Internasional
(IOC) pada 2018.

Dia terkenal aktif dalam
memperjuangkan hak-hak perempuan Arab, ikut mendirikan Zahra Breast Cancer
Association di Riyadh, dan anggota World Bank’s Advisory Council for the Women
Entrepreneurs Finance Initiative.

Reema, yang telah bercerai dan
memiliki dua anak, juga pernah aktif dalam beberapa bisnis. Mengutip Business
Insider, ia adalah salah satu pendiri Yibreen, tempat senam dan spa khusus
perempuan, juga pendiri serta direktur kreatif Baraboux, jenama tas tangan
mewah.

Reema adalah pendukung Vision
2030, rencana pembangunan jangka panjang yang tengah dijalankan MBS.
Pemberdayaan perempuan Saudi agar kreatif berbisnis menjadi salah satu upaya
diversifikasi agar kerajaan itu bisa mengurangi ketergantungan terhadap minyak
bumi. (rmol/kpc)

PUTRI Saudi Reema binti Bandar bin Sultan bin Abdulaziz Al Saud
menghadapi sejumlah masalah pelik ketika dia bersiap untuk mengambil perannya
sebagai Dutabesar Kerajaan Arab Saudi untuk Washington.

Posisi Reema saat ini pernah
diduduki oleh sang ayah, Bandar bin Sultan, yang merupakan utusan terkenal Arab
Saudi di Washington.

Reema menjadi wanita pertama yang
mewakili Arab Saudi di Amerika Serikat. Sang putri disebut memiliki pengetahuan
mendalam tentang politik dan budaya Amerika Serikat serta memegang reputasi
sebagai advokat untuk hak-hak perempuan.

Sejumlah pengamat menilai bahwa
hubungan Arab Saudi dan Amerika Serikat berada di titik terendah sejak serangan
teroris 11 September 2001 lalu.

Sejumlah isu yang menyeret
hubungan Arab Saudi dan Amerika Serikat dalam situasi rumit di antaranya adalah
pembunuhan wartawan senior Jamal Khashoggi, perang yang berkepanjangan dan
krisis kemanusiaan di Yaman serta penahanan aktivis perempuan Saudi.

Sang putri yang diperkirakan tiba
di ibukota Amerika Serikat dalam beberapa minggu ke depan akan mencoba untuk
mulai membalikkan semua keadaan itu.

“Dengan pengecualian
pemerintahan Trump, sikap politik di Washington terhadap Arab Saudi beracun
akhir-akhir ini,” kata profesor hubungan internasional di London School of
Economics, Fawaz A. Gerges.

Baca Juga :  Denda Rp1,9 Miliar Bagi Pelancong yang Bohong dan Sembunyikan Penyakit

“Dia harus secara aktif
melibatkan anggota Kongres dan elit kebijakan luar negeri dan meyakinkan mereka
bahwa Arab Saudi mendengar keprihatinan mereka. Misinya sangat
menakutkan,” sambungnya seperti dimuat Bloomberg,
Rabu (26/6).

Namun terkait dengan keraguan
banyak pihak itu, pejabat Arab Saudi menyebut Reema telah mengetahui apa yang
harus dilakukannya.

“Putri Reema menyadari bahwa
hubungan bilateral telah diuji di masa lalu tetapi kedua negara selalu berhasil
mengatasi perbedaan mereka,” ujar Fahad Nazer, juru bicara kedutaan Arab
Saudi di Washington.

“Putri Reema akan melakukan
semua yang dia bisa untuk memastikan bahwa kemitraan yang kuat ini tidak hanya
bertahan tetapi juga terus menguat dengan baik ke masa depan,” imbuhnya.

Reema diperkirakan akan tiba di
Washington dalam beberapa minggu ke depan.

Pengangkatan Reema sebagai dubes
untuk AS sejatinya telah dilakukan berdasarkan Dekret Kerajaan yang dikeluarkan
oleh Pangeran Muhammad bin Salman pada Jumat (23/2/2019) lalu.

Ayahnya, Pangeran Bandar bin
Sultan Al Saud, pernah lama menjabat sebagai dubes Saudi untuk AS, yaitu pada
periode 1983-2005. Oleh karena itu, sebagian besar hidup Reema dihabiskan di
Negeri Paman Sam. Ia adalah lulusan George Washington University dengan gelar
dalam bidang museum.

Baca Juga :  Data Dikoreksi, Kematian Akibat Covid-19 di India Melonjak

Sebelum diangkat sebagai dubes,
ia lebih banyak berkecimpung dalam bidang olahraga dan filantropi. Sejak 2016
Reema adalah wakil presiden urusan pemberdayaan perempuan di General Sports
Authority (GSA) Saudi. Pada 2017 ia menjadi presiden Saudi Federation for
Community Sports, lalu dipilih sebagai anggota Komite Olimpiade Internasional
(IOC) pada 2018.

Dia terkenal aktif dalam
memperjuangkan hak-hak perempuan Arab, ikut mendirikan Zahra Breast Cancer
Association di Riyadh, dan anggota World Bank’s Advisory Council for the Women
Entrepreneurs Finance Initiative.

Reema, yang telah bercerai dan
memiliki dua anak, juga pernah aktif dalam beberapa bisnis. Mengutip Business
Insider, ia adalah salah satu pendiri Yibreen, tempat senam dan spa khusus
perempuan, juga pendiri serta direktur kreatif Baraboux, jenama tas tangan
mewah.

Reema adalah pendukung Vision
2030, rencana pembangunan jangka panjang yang tengah dijalankan MBS.
Pemberdayaan perempuan Saudi agar kreatif berbisnis menjadi salah satu upaya
diversifikasi agar kerajaan itu bisa mengurangi ketergantungan terhadap minyak
bumi. (rmol/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru