26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

3 Teroris Malaysia Berencana Ledakan Bom di Gereja Yogyakarta

KUALA LUMPUR – Kepolisian Malaysia mengatakan, bahwa kedua warganya
yang ditangkap terkait sel militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS),
tengah merencanakan serangan terhadap gereja-gereja di Indonesia, khususnya di
Yogyakarta.

Inspektur Polisi Jenderal Abdul
Hamid Bador yang merupakan Kepala Kepolisian Malaysia sebelumnya mengungkapkan,
bahwa Keduanya juga diduga berencana menyerang tempat ibadah warga minoritas di
Malaysia.

Kedua tersangka asal Malaysia
tersebut bernama Muhammad Syazani Mahzan (27) dan Muhamad Nuurul Amin Azizan
(27), yang disebut sebagai pakar bom ini, pernah melakukan pengintaian terhadap
sejumlah gereja di Yogyakarta.

“Kedua tersangka telah meninjau
sejumlah gereja di Yogyakarta, Indonesia untuk melancarkan serangan,” kata
Abdul Hamid seperti dilansir The Star, Jumat (17/5).

Terlebih kata dia, dua dari tiga
terduga militan ISIS yang ditangkap pada Selasa (14/5) waktu setempat, pernah
belajar merakit bom bersama Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Yogyakarta tahun
2018 lalu.

Baca Juga :  Brutal! 6 Tewas Kena Tembak, Pelaku Kemudian Bunuh Diri

“Dua tersangka ini pernah
mengikuti latihan merakit bom di Yogyakarta tahun 2018 yang digelar oleh
kelompok teror Jamaah Ansharut Daulah Indonesia,” ungkapnya.

Diketahui bahwa, JAD telah
menyatakan sumpah setia pada ISIS dan dianggap bertanggung jawab atas
serentetan bom bunuh diri di gereja-gereja Surabaya tahun lalu.

“Mereka belajar bagaimana caranya
membuat Triacetone triperoxide (TATP), yakni bom rakitan yang bisa dibuat
dengan mudah dengan reagen (bahan kimia) yang gampang didapat dan sulit
dideteksi” jelasnya.

Kepolisian Malaysia menyebut
Muhammad Syazani dan Muhamad Nuurul ditangkap setelah menyerahkan diri ke
polisi setempat, usai keluarga mereka bersedia bekerja sama dengan otoritas
Malaysia.

Keduanya merupakan, anggota sel
teror berbeda dan tidak tergabung dengan sel ‘kawanan serigala’ terkait ISIS
yang dicurigai merencanakan serangan teror dan pembunuhan saat bulan suci
Ramadhan.

Baca Juga :  Minta Warganet Dukung Israel hingga Membuka Donasi

Empat anggota sel ‘kawanan
serigala’ bersama Nuruddin Alele, WNI yang ditangkap pada hari yang sama dengan
dua warga Malaysia itu, diduga merencanakan serangan terhadap tempat-tempat
ibadah non-muslim di Klang Valley, juga terhadap tempat-tempat hiburan di
Malaysia.

Selain merencanakan serangan
teror, mereka juga berencana membunuh tokoh penting atau target VIP yang
dianggap gagal ‘melindungi kesucian Islam’. Target VIP yang dimaksud tidak
disebut lebih lanjut oleh polisi Malaysia. (der/fin/kpc)

KUALA LUMPUR – Kepolisian Malaysia mengatakan, bahwa kedua warganya
yang ditangkap terkait sel militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS),
tengah merencanakan serangan terhadap gereja-gereja di Indonesia, khususnya di
Yogyakarta.

Inspektur Polisi Jenderal Abdul
Hamid Bador yang merupakan Kepala Kepolisian Malaysia sebelumnya mengungkapkan,
bahwa Keduanya juga diduga berencana menyerang tempat ibadah warga minoritas di
Malaysia.

Kedua tersangka asal Malaysia
tersebut bernama Muhammad Syazani Mahzan (27) dan Muhamad Nuurul Amin Azizan
(27), yang disebut sebagai pakar bom ini, pernah melakukan pengintaian terhadap
sejumlah gereja di Yogyakarta.

“Kedua tersangka telah meninjau
sejumlah gereja di Yogyakarta, Indonesia untuk melancarkan serangan,” kata
Abdul Hamid seperti dilansir The Star, Jumat (17/5).

Terlebih kata dia, dua dari tiga
terduga militan ISIS yang ditangkap pada Selasa (14/5) waktu setempat, pernah
belajar merakit bom bersama Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Yogyakarta tahun
2018 lalu.

Baca Juga :  Brutal! 6 Tewas Kena Tembak, Pelaku Kemudian Bunuh Diri

“Dua tersangka ini pernah
mengikuti latihan merakit bom di Yogyakarta tahun 2018 yang digelar oleh
kelompok teror Jamaah Ansharut Daulah Indonesia,” ungkapnya.

Diketahui bahwa, JAD telah
menyatakan sumpah setia pada ISIS dan dianggap bertanggung jawab atas
serentetan bom bunuh diri di gereja-gereja Surabaya tahun lalu.

“Mereka belajar bagaimana caranya
membuat Triacetone triperoxide (TATP), yakni bom rakitan yang bisa dibuat
dengan mudah dengan reagen (bahan kimia) yang gampang didapat dan sulit
dideteksi” jelasnya.

Kepolisian Malaysia menyebut
Muhammad Syazani dan Muhamad Nuurul ditangkap setelah menyerahkan diri ke
polisi setempat, usai keluarga mereka bersedia bekerja sama dengan otoritas
Malaysia.

Keduanya merupakan, anggota sel
teror berbeda dan tidak tergabung dengan sel ‘kawanan serigala’ terkait ISIS
yang dicurigai merencanakan serangan teror dan pembunuhan saat bulan suci
Ramadhan.

Baca Juga :  Minta Warganet Dukung Israel hingga Membuka Donasi

Empat anggota sel ‘kawanan
serigala’ bersama Nuruddin Alele, WNI yang ditangkap pada hari yang sama dengan
dua warga Malaysia itu, diduga merencanakan serangan terhadap tempat-tempat
ibadah non-muslim di Klang Valley, juga terhadap tempat-tempat hiburan di
Malaysia.

Selain merencanakan serangan
teror, mereka juga berencana membunuh tokoh penting atau target VIP yang
dianggap gagal ‘melindungi kesucian Islam’. Target VIP yang dimaksud tidak
disebut lebih lanjut oleh polisi Malaysia. (der/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru