28.4 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

NASA Prediksi Terjadinya Kiamat Internet 2025, Ini Penjelasan Kominfo

BANYAK beredar pemberitaan terkait prediksi dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Bahwa akan terjadi kiamat internet pada 2025. Sempat panik, ternyata informasi tersebut adalah kekeliruan.

Beredar konten di media social. Bahwa akan terjadi kiamat internet. Hal tersebut yang menyebabkan koneksi internet tidak dapat dipakai selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Semakin banyak beredarnya isu tersebut, Kominfo bersama tim AIS melakukan penelusuran. Ternyata klaim NASA terkait peringatan tentang hari kiamat internet adalah sebuah kekeliruan.

Dilansir dari laman web kominfo.go.id, Kominfo menjelaskan, NASA telah meluncurkan artikel yang membahas misi Parker Space Probe. Namun, NASA tidak pernah mengklaim istilah kiamat internet.

Misi Parker Space Probe NASA adalah misi dengan tujuan mengamati permukaan atau atmosfer matahari secara lebih dekat untuk mengumpulkan informasi mengenai angin surya atau solar wind karena jarak wahana antariksa semakin dekat dengan atmosfer matahari. Istilah kiamat internet awalnya bersumber dari asisten profesor ilmu komputer Universitas California Sangeetha Abdu Jyothi yang menulis studi tentang Badai Matahari pada 2021.

Baca Juga :  Bandara Kabul Dikuasai Taliban, AS Hancurkan Perangkat Militer Tersisa

Dalam studinya, dia menuliskan, ketahanan infrastruktur internet di seluruh dunia dan menemukan bahwa kabel bawah laut memiliki risiko kegagalan yang lebih tinggi. Apabila terjadi badai matahari, kabel bawah air akan terganggu dan menghilangkan daya listrik besar-besaran.

”Kominfo secara tegas menginformasikan bahwa berita terkait kiamat internet oleh NASA adalah sebuah kekeliruan yang dipahami beberapa orang di luaran sana,” mengutip keterangan dari kominfo.go.id. (jpc/ind)

BANYAK beredar pemberitaan terkait prediksi dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Bahwa akan terjadi kiamat internet pada 2025. Sempat panik, ternyata informasi tersebut adalah kekeliruan.

Beredar konten di media social. Bahwa akan terjadi kiamat internet. Hal tersebut yang menyebabkan koneksi internet tidak dapat dipakai selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Semakin banyak beredarnya isu tersebut, Kominfo bersama tim AIS melakukan penelusuran. Ternyata klaim NASA terkait peringatan tentang hari kiamat internet adalah sebuah kekeliruan.

Dilansir dari laman web kominfo.go.id, Kominfo menjelaskan, NASA telah meluncurkan artikel yang membahas misi Parker Space Probe. Namun, NASA tidak pernah mengklaim istilah kiamat internet.

Misi Parker Space Probe NASA adalah misi dengan tujuan mengamati permukaan atau atmosfer matahari secara lebih dekat untuk mengumpulkan informasi mengenai angin surya atau solar wind karena jarak wahana antariksa semakin dekat dengan atmosfer matahari. Istilah kiamat internet awalnya bersumber dari asisten profesor ilmu komputer Universitas California Sangeetha Abdu Jyothi yang menulis studi tentang Badai Matahari pada 2021.

Baca Juga :  Bandara Kabul Dikuasai Taliban, AS Hancurkan Perangkat Militer Tersisa

Dalam studinya, dia menuliskan, ketahanan infrastruktur internet di seluruh dunia dan menemukan bahwa kabel bawah laut memiliki risiko kegagalan yang lebih tinggi. Apabila terjadi badai matahari, kabel bawah air akan terganggu dan menghilangkan daya listrik besar-besaran.

”Kominfo secara tegas menginformasikan bahwa berita terkait kiamat internet oleh NASA adalah sebuah kekeliruan yang dipahami beberapa orang di luaran sana,” mengutip keterangan dari kominfo.go.id. (jpc/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru