28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ngotot Nikah Saat Lockdown, Pengantin Baru Malam Pertama di Penjara

SEPASANG pengantin baru terpaksa harus menghabiskan malam pertama
mereka sebagai suami istri di sel polisi. Itu setelah mereka ngotot
melangsungkan pernikahan meskipun ada lockdown akibat virus corona.

Tak hanya pengantin, ke-50 tamu
dan pastor juga ditangkap. Polisi mendatangi tempat pesta pernikahan setelah
mendapat informasi bahwa ada pernikahan yang dilakukan di KwaZulu-Natal, Afrika
Selatan di tengah adanya larangan berkumpul.

Pengantin pria terlihat di video
membantu istri barunya ke mobil polisi dengan masih mengenakan gaun
pengantinnya. Pasangan itu, yang belum disebutkan namanya beserta para tamu
mereka akan muncul di pengadilan pada hari Senin.

Afrika Selatan memiliki jumlah
kasus corona terkonfirmasi tertinggi di Afrika, yaitu 1.845 dengan 18 kematian.
Akan tetapi angka itu diperkirakan akan meningkat ketika pemerintah memulai
melakukan pengujian massal.

Baca Juga :  Penjelasan Pemerintah Soal Pencabutan Bebas Visa bagi Warga Tiongkok

Menurut aturan di negara itu,
orang hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk hal penting seperti membeli
makanan atau mencari bantuan medis. Sejauh ini, polisi sudah menangkap lebih
dari 17.000 orang selama beberapa hari pertama lockdown. Sebagian besar karena
melanggar aturan.

Presiden Afrika Selatan, Cyril
Ramaphosa memberi “cuti khusus” selama dua bulan kepada Menteri Komunikasi pada
hari Rabu karena melanggar aturan lockdown. Ia ketahuan makan siang dengan
mantan pejabat.

Ramaphosa mengambil tindakan
setelah foto Stella Ndabeni-Abrahams muncul di media sosial dimana ia terlihat
makan siang. Foto itu membuat marah warga Afrika Selatan yang terkurung di
rumah mereka selama 21 hari lockdown yang dimulai pada 27 Maret.

Baca Juga :  Gegara Tidak Membahas Hal Ini Saat Bertemu MBS, Ratu Belanda Dikritik

“Presiden sangat percaya bahwa
tidak ada seorang pun, termasuk menteri, yang berada di atas hukum Dia
mengatakan tidak ada dari kita yang harus merusak upaya nasional kita untuk
menyelamatkan hidup dalam situasi yang sangat serius ini,” kata juru bicara
Ramaphosa Khusela Diko dikutip dari Metro.

Dalam sebuah video yang diposting
di Twitter, Ndabeni-Abrahams meminta maaf. “Saya ingin menyampaikan permintaan
maaf kepada masyarakat luas karena melanggar aturan lockdown untuk mengekang
penyebaran COVID-19. Saya sangat menyesal,” ujarnya.

SEPASANG pengantin baru terpaksa harus menghabiskan malam pertama
mereka sebagai suami istri di sel polisi. Itu setelah mereka ngotot
melangsungkan pernikahan meskipun ada lockdown akibat virus corona.

Tak hanya pengantin, ke-50 tamu
dan pastor juga ditangkap. Polisi mendatangi tempat pesta pernikahan setelah
mendapat informasi bahwa ada pernikahan yang dilakukan di KwaZulu-Natal, Afrika
Selatan di tengah adanya larangan berkumpul.

Pengantin pria terlihat di video
membantu istri barunya ke mobil polisi dengan masih mengenakan gaun
pengantinnya. Pasangan itu, yang belum disebutkan namanya beserta para tamu
mereka akan muncul di pengadilan pada hari Senin.

Afrika Selatan memiliki jumlah
kasus corona terkonfirmasi tertinggi di Afrika, yaitu 1.845 dengan 18 kematian.
Akan tetapi angka itu diperkirakan akan meningkat ketika pemerintah memulai
melakukan pengujian massal.

Baca Juga :  Penjelasan Pemerintah Soal Pencabutan Bebas Visa bagi Warga Tiongkok

Menurut aturan di negara itu,
orang hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk hal penting seperti membeli
makanan atau mencari bantuan medis. Sejauh ini, polisi sudah menangkap lebih
dari 17.000 orang selama beberapa hari pertama lockdown. Sebagian besar karena
melanggar aturan.

Presiden Afrika Selatan, Cyril
Ramaphosa memberi “cuti khusus” selama dua bulan kepada Menteri Komunikasi pada
hari Rabu karena melanggar aturan lockdown. Ia ketahuan makan siang dengan
mantan pejabat.

Ramaphosa mengambil tindakan
setelah foto Stella Ndabeni-Abrahams muncul di media sosial dimana ia terlihat
makan siang. Foto itu membuat marah warga Afrika Selatan yang terkurung di
rumah mereka selama 21 hari lockdown yang dimulai pada 27 Maret.

Baca Juga :  Gegara Tidak Membahas Hal Ini Saat Bertemu MBS, Ratu Belanda Dikritik

“Presiden sangat percaya bahwa
tidak ada seorang pun, termasuk menteri, yang berada di atas hukum Dia
mengatakan tidak ada dari kita yang harus merusak upaya nasional kita untuk
menyelamatkan hidup dalam situasi yang sangat serius ini,” kata juru bicara
Ramaphosa Khusela Diko dikutip dari Metro.

Dalam sebuah video yang diposting
di Twitter, Ndabeni-Abrahams meminta maaf. “Saya ingin menyampaikan permintaan
maaf kepada masyarakat luas karena melanggar aturan lockdown untuk mengekang
penyebaran COVID-19. Saya sangat menyesal,” ujarnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru