25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Selama Masa Observasi WNI dari Wuhan, Menkes Terawan Ngantor di Nat

Sebanyak 243 WNI –termasuk lima tim aju
(pendahulu) yang dipulangkan dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok– tiba
dengan selamat di Natuna, Kepulauan Riau. Di sana, mereka akan melalui masa
observasi selama 14 hari. Masa observasi juga harus dijalani 42 anggota tim
penjemput WNI dari Wuhan.

Dengan demikian, total yang akan menjalani
observasi adalah 285 orang. ”Sampai saat ini alhamdulillah mereka dalam kondisi
sehat,” tutur Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Minggu (2/2).

Selama masa observasi, Menteri Kesehatan
Terawan Agus Putranto bersama tim akan membuka kantor di Natuna. Perkembangan
dari sisi kesehatan akan di-update dari waktu ke waktu oleh juru
bicara yang ditunjuk Menkes.

Plt Jubir Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)
Teuku Faizasyah menambahkan, penutupan akses bagi warga Tiongkok akan
dievaluasi dari waktu ke waktu. Dengan demikian, pihaknya dapat mengambil sikap
setelah memperhatikan kondisi lapangan dan menerima saran dari WHO. ”Ini
perkembangannya sangat cepat. Tentu akan dievaluasi terus-menerus,” tuturnya.

Mantan Dubes RI untuk Kanada itu menyatakan,
pemerintah akan terus memantau semua WNI yang masih berada di Tiongkok. Hotline
pengaduan juga disiapkan. Dia meyakini, saat ini separo WNI sudah kembali ke
tanah air.

Namun, WNI yang masih berada di Tiongkok
diimbau segera melapor ke hotline KBRI dan KJRI. Tujuannya, memastikan posisi
mereka saat ini. Disinggung soal opsi evakuasi selanjutnya, Faizasyah tidak
banyak berkomentar. Dia hanya mengatakan bahwa akan dilakukan evaluasi terlebih
dahulu terhadap proses pemulangan sebelumnya.

Baca Juga :  Putri Cantik Kerajaan Ini Bakal Jadi Dubes Saudi di AS

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
membenarkan adanya penundaan penerbangan dari dan ke Tiongkok mulai Rabu (5/2).
Penundaan itu tidak termasuk Hongkong dan Makau. ”Penundaan sementara ini untuk
melindungi masyarakat dari risiko tertular. Sebab, salah satu potensi
penyebaran virus adalah akses transportasi udara,” katanya kemarin.

Kebijakan tersebut harus dipatuhi maskapai
Indonesia. Seluruh maskapai yang melakukan penerbangan dari Tiongkok menuju
Indonesia juga tak boleh mendarat di bandara tanah air. Termasuk mereka yang
hanya transit di Tiongkok. Saat ini tercatat lima maskapai nasional
mengoperasikan penerbangan ke RRT.

Yakni, Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air,
Lion Air, dan Sriwijaya Air. Budi meminta maskapai nasional maupun asing
melakukan penyesuaian dengan tetap mengutamakan kepentingan konsumen. ”Agar
kerugian penumpang dapat diminimalkan,” paparnya.

Pada bagian lain, pesawat penjemput WNI di
Wuhan akan mendapat treatment khusus. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie
Riyanto menjelaskan, pesawat diparkir di area yang berjauhan dengan pesawat
yang lain. Sebelum dibersihkan, pesawat harus dalam keadaan kosong. Petugas yang
membersihkan harus memakai alat pelindung diri. ”Bagian pesawat utama yang akan
dilakukan disinfeksi adalah kabin dan kargo atau bagasi,” ucapnya.

Baca Juga :  Pria Bersenjata Tembak Imam Masjid Lalu Bunuh Diri

Bila semua prosedur dilaksanakan dengan baik,
pesawat akan terbebas dari virus korona. ”Setelah pesawat dinyatakan bebas dari
virus korona oleh kantor kesehatan pelabuhan, barulah pesawat ditarik ke
hanggar untuk dilakukan perawatan lebih lanjut,” kata Novie.

Bebas Visa dan Penerbangan Distop

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah
akhirnya mengambil langkah konkret menghadapi wabah 2019-nCoV. Kebijakan bebas
visa kunjungan untuk warga Tiongkok dihentikan. Begitu pula dengan penerbangan
dari dan menuju Tiongkok.

Hal itu diputuskan dalam rapat terbatas yang
dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta,
kemarin (2/2). Ada beberapa poin yang disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu)
Retno Marsudi. Dia menjelaskan, penghentian penerbangan langsung dari dan
menuju daratan Tiongkok berlaku mulai Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB.

Kebijakan tersebut diikuti dengan larangan
masuk bagi turis Tiongkok ke Indonesia walau sekadar transit. Itu berlaku untuk
semua pendatang yang tiba dari daratan Tiongkok dan sudah berada di sana selama
14 hari.

Pemerintah juga menghentikan fasilitas bebas
visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga Tiongkok. ”Pemerintah juga
meminta warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke
mainland RTT,” tegas Menlu Retno Marsudi. Kebijakan itu bersifat sementara
hingga situasi di Tiongkok kondusif.(jpc)

 

Sebanyak 243 WNI –termasuk lima tim aju
(pendahulu) yang dipulangkan dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok– tiba
dengan selamat di Natuna, Kepulauan Riau. Di sana, mereka akan melalui masa
observasi selama 14 hari. Masa observasi juga harus dijalani 42 anggota tim
penjemput WNI dari Wuhan.

Dengan demikian, total yang akan menjalani
observasi adalah 285 orang. ”Sampai saat ini alhamdulillah mereka dalam kondisi
sehat,” tutur Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Minggu (2/2).

Selama masa observasi, Menteri Kesehatan
Terawan Agus Putranto bersama tim akan membuka kantor di Natuna. Perkembangan
dari sisi kesehatan akan di-update dari waktu ke waktu oleh juru
bicara yang ditunjuk Menkes.

Plt Jubir Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)
Teuku Faizasyah menambahkan, penutupan akses bagi warga Tiongkok akan
dievaluasi dari waktu ke waktu. Dengan demikian, pihaknya dapat mengambil sikap
setelah memperhatikan kondisi lapangan dan menerima saran dari WHO. ”Ini
perkembangannya sangat cepat. Tentu akan dievaluasi terus-menerus,” tuturnya.

Mantan Dubes RI untuk Kanada itu menyatakan,
pemerintah akan terus memantau semua WNI yang masih berada di Tiongkok. Hotline
pengaduan juga disiapkan. Dia meyakini, saat ini separo WNI sudah kembali ke
tanah air.

Namun, WNI yang masih berada di Tiongkok
diimbau segera melapor ke hotline KBRI dan KJRI. Tujuannya, memastikan posisi
mereka saat ini. Disinggung soal opsi evakuasi selanjutnya, Faizasyah tidak
banyak berkomentar. Dia hanya mengatakan bahwa akan dilakukan evaluasi terlebih
dahulu terhadap proses pemulangan sebelumnya.

Baca Juga :  Putri Cantik Kerajaan Ini Bakal Jadi Dubes Saudi di AS

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
membenarkan adanya penundaan penerbangan dari dan ke Tiongkok mulai Rabu (5/2).
Penundaan itu tidak termasuk Hongkong dan Makau. ”Penundaan sementara ini untuk
melindungi masyarakat dari risiko tertular. Sebab, salah satu potensi
penyebaran virus adalah akses transportasi udara,” katanya kemarin.

Kebijakan tersebut harus dipatuhi maskapai
Indonesia. Seluruh maskapai yang melakukan penerbangan dari Tiongkok menuju
Indonesia juga tak boleh mendarat di bandara tanah air. Termasuk mereka yang
hanya transit di Tiongkok. Saat ini tercatat lima maskapai nasional
mengoperasikan penerbangan ke RRT.

Yakni, Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air,
Lion Air, dan Sriwijaya Air. Budi meminta maskapai nasional maupun asing
melakukan penyesuaian dengan tetap mengutamakan kepentingan konsumen. ”Agar
kerugian penumpang dapat diminimalkan,” paparnya.

Pada bagian lain, pesawat penjemput WNI di
Wuhan akan mendapat treatment khusus. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie
Riyanto menjelaskan, pesawat diparkir di area yang berjauhan dengan pesawat
yang lain. Sebelum dibersihkan, pesawat harus dalam keadaan kosong. Petugas yang
membersihkan harus memakai alat pelindung diri. ”Bagian pesawat utama yang akan
dilakukan disinfeksi adalah kabin dan kargo atau bagasi,” ucapnya.

Baca Juga :  Pria Bersenjata Tembak Imam Masjid Lalu Bunuh Diri

Bila semua prosedur dilaksanakan dengan baik,
pesawat akan terbebas dari virus korona. ”Setelah pesawat dinyatakan bebas dari
virus korona oleh kantor kesehatan pelabuhan, barulah pesawat ditarik ke
hanggar untuk dilakukan perawatan lebih lanjut,” kata Novie.

Bebas Visa dan Penerbangan Distop

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah
akhirnya mengambil langkah konkret menghadapi wabah 2019-nCoV. Kebijakan bebas
visa kunjungan untuk warga Tiongkok dihentikan. Begitu pula dengan penerbangan
dari dan menuju Tiongkok.

Hal itu diputuskan dalam rapat terbatas yang
dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta,
kemarin (2/2). Ada beberapa poin yang disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu)
Retno Marsudi. Dia menjelaskan, penghentian penerbangan langsung dari dan
menuju daratan Tiongkok berlaku mulai Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB.

Kebijakan tersebut diikuti dengan larangan
masuk bagi turis Tiongkok ke Indonesia walau sekadar transit. Itu berlaku untuk
semua pendatang yang tiba dari daratan Tiongkok dan sudah berada di sana selama
14 hari.

Pemerintah juga menghentikan fasilitas bebas
visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga Tiongkok. ”Pemerintah juga
meminta warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke
mainland RTT,” tegas Menlu Retno Marsudi. Kebijakan itu bersifat sementara
hingga situasi di Tiongkok kondusif.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru