SAMPIT, KALTENGPOS.co -Calon Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Muhammad Rudini Darwan Ali rela menempuh perjalanan panjang dan melewati jalur-jalur riam dengan arus deras sungai berbatu menuju Desa Tumbang Gagu, Kecamatan Antang Kalang. Hal ini merupakan modal awal dia dalam melihat situasi dan harapan pembangunan ke depan untuk desa-desa di pedalaman khususnya di daerah pemilihan (dapil) lima.
Selain itu, Rumah Betang Tumbang Gagu merupakan saksi sejarah, bahwa pembangunan Infrastruktur di Kotim selama ini dinilai belum merata dirasakan oleh warga masyarakat desa setempat dan sekitarnya. Selain memakan banyak biaya, menuju aset wisata yang dicap milik daerah itupun sangat memakan tenaga. Ditambah suasana asri desa sepanjang DAS tersebut masih terlihat dengan jelas di mana belum terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang masih masuk dalam kategori tertinggal itu.
Calon Bupati Kotim Muhammad Rudini Darwan Ali pun berkeinginan ke depan, ada jalur transportasi darat. Dia ingin pemerataan pembangunan infrastruktur, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. “Di daerah dapil lima ini menurut kami sangat-sangat kaya. Sumber daya alamnya masih melimpah, potensinya sangar besar, hanya memang masih belum terkelola. Kami semenjak berada di lembaga legislatif dulu sudah memahami, dan pasti akan kami carikan solusi karena di sana secara umumnya merupakan sumber terbesar PAD kita ke depan nantinya,†ujarnya, Kamis (29/10).
Rudini juga mengatakan, apa yang dia lihat dan sejauh apa yang sudah terpantau di beberapa titik daerah dapil 5 tersebut, perlu adanya program khusus menyangkut pengelolaan wilayah ke depannya. Diharapkan masyarakat di sana mendapatkan apa yang menjadi harapan mereka selama ini.
“Saya juga sangat berterima kasih kepada warga masyarakat yang antusias menerima kunjungan saya di sana. Insyaallah, mudahan Allah memudahkan langkah kita menuju Kotim Bercahaya nantinya,†katanya.
Dia menyampaikan, apa yang sudah dilihatnya di lapangan selama perjalanan kunjungan ke sana akan menjadi bahan dalam menyusun program kerja Kotim Bercahaya nantinya. “Paling penting menurut kami adalah akses jalur darat, listrik, karena itu merupakan kebutuhan pokok masyarakat di sana dan juga kebutuhan pokok pemerintahan nantinya ketika ingin mengembangkan Tumbang Gagu menjadi aset wisata yang di kenal dunia,†ucapnya.
Saat malakukan kunjungan ke daerah tersebut Rudini mendapatkan sambutan hangat dari salah-satu tokoh pemuda setempat Yaitu Didit yang tak lain adalah merupakan keturunan pemilik sekaligus pendiri Rumah Betang Tumbang Gagu (Labuan Udung Antang) yang masih terlihat dalam kondisi rusak parah dan tidak terawat itu.
Didit menyampaikan harapan kepada Kotim Bercahaya yang mana terlihat sangat sedih melihat dan turut merasakan perjuangan masyarakat setempat untuk bertahan hidup salama ini. “Terima kasih bang Rudini sudah mau meninjau secara langsung daerah kami ini tanpa melalui timses-timses. Beginilah sikon realitanya kami di sini. Bang Rudini, kalau ada butir di Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kami di sini belum merasakannya keadilan itu,†ungkap Didit di hadapan para tokoh termasuk Calon Bupati Kotim Muhammad Rudini Darwan Ali. Didit mengakui hingga saat ini masyarakat di daerah ini masih dijajah dalam kemiskinan.