PALANGKA RAYA,KALTENGPOS.CO– Pesta demokrasi yang berlangsung di tengah
pandemi Covid-19 merupakan tantangan tersendiri bagi penyelenggara, pengawas,
aparat
keamanan, maupun kontestan yang bertarung. Gesekan dan
kerawanan yang bisa memantik konflik sosial berpotensi muncul. Apalagi hanya
ada dua paslon yang berlaga dalam Pemilihan
Gubernur (Pilgub) Kalteng kali ini. Sebelum potensi itu muncul, semua
pihak menyatakan sepakat untuk mewujudkan pilkada damai. Kesepakatan itu
berisikan enam poin (baca di grafis) yang disepakati pada deklarasi damai yang
berlangsung secara
virtual, Selasa (29/9).
Deklarasi damai yang
digagas oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut dalam rangka mewujudkan tekad
dan niat menciptakan pilkada yang damai, tertib, dan aman, kampanye
tanpa hoaks, politisasi suku, agama, ras dan antargolongan (SARA), serta
politik uang.
“Khususnya kepada
paslon yang secara bersama-sama mendeklarasikan serta menandatangani naskah pilkada damai
ini agar dapat menciptakan kebersamaan di Bumi Tambun Bungai ini,†ucap Ketua
KPU Kalteng Harmain Ibrohim, Selasa (29/9).