25.2 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Sebelum Meninggal, Tunjukan Gejala Seperti Covid-19

PALANGKA RAYA – Meninggalnya salah seorang dosen
Universitas Palangka Raya (UPR),meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga,
sahabat dan civitas akademika UPR.

Pemakamannya dilakukan dengan cara maksimal yaitu standar cara
khusus penangan kasus virus menular. Sebab, sebelum meninggal almarhum diduga menunjukan
gejala pasien suspect covid-19.

Itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng
Suyuti Samsul dalam jumpa pers Tim Gugus Tugas Covid-19 Kalteng..

“Jadi memang ini terkait satu pasien yang dikuburkan
dengan prosedur maksimal. Tetapi ini belum menjadi pasien rawat inap RS Doris
Sylvanus,” ucap Suyuti.

Dia mengatakan, ada pasien datang yang memiliki gejala
mirip dengan gejala covid-19. Pasien tersebut merupakan dosen UPR yang memang
memiliki jadwal aktivitas tinggal ke luar daerah.

Baca Juga :  Waspadalah! Kebakaran Lahan Mulai Terjadi di Palangka Raya

“Memang ada pasien yang masuk, salah seorang dosen. Kemudian
tanda-tandanya seperti covid-19, belum sempat dirawat meninggal. Karena
meninggal dengan tanda-tanda seperti itu, maka dilakukan pemakaman dengan cara
maksimal,” ujarnya.

Namun, dia belum dapat memastikan secara jelas yang
bersangkutan positif atau negatif covid-19. “Belum ada info saa ini pasien
tersebut positif atau negatif. Dan kita tidak sempat melakukan pemeriksaan sweb
covid-19, tetapi alat bantu pernapasan saat membantu pasien kita ambil dan kita
kirim ke Jakarta untuk diperiksa,” pungkasnya. 

PALANGKA RAYA – Meninggalnya salah seorang dosen
Universitas Palangka Raya (UPR),meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga,
sahabat dan civitas akademika UPR.

Pemakamannya dilakukan dengan cara maksimal yaitu standar cara
khusus penangan kasus virus menular. Sebab, sebelum meninggal almarhum diduga menunjukan
gejala pasien suspect covid-19.

Itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng
Suyuti Samsul dalam jumpa pers Tim Gugus Tugas Covid-19 Kalteng..

“Jadi memang ini terkait satu pasien yang dikuburkan
dengan prosedur maksimal. Tetapi ini belum menjadi pasien rawat inap RS Doris
Sylvanus,” ucap Suyuti.

Dia mengatakan, ada pasien datang yang memiliki gejala
mirip dengan gejala covid-19. Pasien tersebut merupakan dosen UPR yang memang
memiliki jadwal aktivitas tinggal ke luar daerah.

Baca Juga :  Waspadalah! Kebakaran Lahan Mulai Terjadi di Palangka Raya

“Memang ada pasien yang masuk, salah seorang dosen. Kemudian
tanda-tandanya seperti covid-19, belum sempat dirawat meninggal. Karena
meninggal dengan tanda-tanda seperti itu, maka dilakukan pemakaman dengan cara
maksimal,” ujarnya.

Namun, dia belum dapat memastikan secara jelas yang
bersangkutan positif atau negatif covid-19. “Belum ada info saa ini pasien
tersebut positif atau negatif. Dan kita tidak sempat melakukan pemeriksaan sweb
covid-19, tetapi alat bantu pernapasan saat membantu pasien kita ambil dan kita
kirim ke Jakarta untuk diperiksa,” pungkasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru