NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Sebuah langkah monumental dilakukan masyarakat Dayak Tomun. Untuk pertama kalinya, Majelis Dayak Tomun menggelar Musyawarah Besar (Mubes) di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Lantang Torang, Lamandau, Selasa (29/7). Ruangan penuh sesak. Ratusan warga datang. Tidak sekadar menyaksikan, tapi menegaskan Dayak Tomun bangkit.
Bukan sekadar forum seremonial. Mubes ini jadi simbol kebangkitan jati diri dan peran strategis masyarakat adat dalam pembangunan Kabupaten Lamandau ke depan. Mereka ingin lebih dari sekadar dikenal. Mereka ingin didengar.
Dr. Ir. Marukan, tokoh sentral Dayak Tomun dan Bupati Lamandau dua periode (2008–2013 dan 2013–2018), menegaskan bahwa eksistensi masyarakat adat ini telah lebih dulu ada sebelum Republik berdiri.
Dengan populasi mencapai 40 ribu jiwa, Dayak Tomun bukan sekadar penonton. Mereka ikut merintis, bahkan memperjuangkan lahirnya Kabupaten Lamandau dari awal.
“Kabupaten Lamandau tidak akan ada tanpa masyarakat adat Dayak Tomun dan masyarakat Melayu. Tokoh-tokoh Dayak Tomunlah yang melahirkan Lamandau,” tegas Dr. Ir. Marukan M.A.P.
Pernyataan itu bukan klaim kosong. Dari sejarah hingga jabatan publik, kontribusi Dayak Tomun terlihat nyata. Mereka ada di eksekutif, legislatif, bahkan di lembaga adat dan pemerintahan daerah.
Namun di balik kebanggaan itu, Marukan memberi catatan keras. Ia mengingatkan bahwa martabat dan hak masyarakat adat tidak boleh dikesampingkan.
“Tolong jaga marwah masyarakat Dayak adat Tomun,” serunya lantang.
Bukan sekadar pesan. Itu peringatan. Bahwa penghormatan terhadap nilai dan budaya adat adalah harga mati. Bahwa sejarah dan peran masyarakat adat tidak boleh dikerdilkan.
Mubes I ini diharapkan melahirkan langkah konkret: program kerja yang menyentuh kebutuhan riil masyarakat, penguatan identitas budaya, dan peningkatan kesejahteraan.
Lebih dari itu, Mubes ini adalah ikrar. Untuk menjaga tali persaudaraan, melestarikan adat, dan menyiapkan Dayak Tomun menghadapi masa depan.
“Saya berharap, Mubes ini akan menghasilkan rumusan yang konkret dan berdampak positif bagi kemajuan Dayak Tomun dan Kabupaten Lamandau secara keseluruhan,” tandas Marukan. (bib)