KUALA KAPUAS – Hari kedua Idulfitri 1441 H,
kondisi Pos Satgas Covid-19 perbatasan Kalteng-Kalsel di Jembatan Timbang Km 13
Desa Anjir Serapat Kecamatan Kapuas Timur, terpantau berjalan dengan kondusif
dan tertib.
Pengamatan Tim Kominfo di lapangan, Senin
(25/5) lalu, terlihat petugas posko tetap melakukan pemeriksaan kepada
pengendara motor maupun mobil yang ingin masuk ke wilayah Kalteng, khususnya
Kabupaten Kapuas.
Turut dalam pemantauan di lokasi Kepala
Diskominfo Kapuas Dr H Junaidi, Kepala Satpol PP dan Damkar Kapuas Syahripin,
Kapolsek Kapuas Timur Iptu Siti Rabiyatul Adawiyah serta para petugas posko
yang terdiri dari TNI/Polri, Dishub, BPBD, Tagana, Satpol PP dan relawan desa.
Saat dilakukan tanya jawab oleh Tim Kominfo
terkait kondisi di lapangan, Kapolsek Kapuas Timur Iptu Siti Rabiyatul Adawiyah
menerangkan bahwa kegiatan yang dilakukan di pos penjagaan Km 13 ini adalah
pemeriksaan terhadap setiap pengguna jalan.
Baik roda dua maupun roda empat yang ingin memasuki wilayah Kalimantan
Tengah.
“Kegiatan pemeriksaan ini dilakukan sesuai
dengan keputusan Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran tentang
pembatasan arus masuk masyarakat yang berasal dari luar wilayah Kalimantan
Tengah. Selain itu, menjalankan
instruksi serta arahan Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat agar setiap orang yang
masuk ke wilayah Kabupaten Kapuas dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, yang
mana kami melakukan pemeriksaaan berupa identitas kepada setiap pengguna jalan
,†ucapnya.
Dirinya mengatakan tujuan dilakukannya
pemeriksaan dan penjagaan tersebut agar dapat membatasi arus lalu lintas yang
masuk ke Kalimantan Tengah, khususnya masyarakat dari daerah Kalimantan Selatan
yang merupakan zona merah. Bahkan memiliki banyak kasus positif sehingga
meminimalisir penyebaran virus corona yang terbawa oleh pendatang dari luar
wilayah Kalteng.
Sementara itu, salah seorang pengguna jalan
Saripudin yang melintasi posko perbatasan tersebut, sangat mengapresiasi dan
setuju terhadap sistem penjagaan yang dilakukan para petugas berupa pemeriksaan
identitas.
Menurutnya hal itu dapat
diyakini mampu meminimalisir masuknya virus dari para pendatang yang
berasal dari luar wilayah Kalteng.