TAMIANG LAYANG-Kunjungan
kerja yang dilakukan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran ke daerah Barito, tak
hanya menjadi kesempatan bagi orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini untuk
melihat kondisi masyarakat di wilayah itu. Momen itu juga dimanfaatkan para
peserta didik untuk bertemu langsung dengan pria yang kini memimpin Bumi
Pancasila ini. Sebab, berdasarkan penuturan Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng
Mofit Saptono Subagio, para peserta didik rindu ingin bertemu secara langsung
dengan gubernur.
“Ada suatu kerinduan dari
para peserta didik untuk bertemu pimpinannya, yakni Gubernur H Sugianto Sabran.
Sebab selama ini mereka hanya tahu melalui media, baik cetak, elektronik,
maupun media sosial,” katanya, Sabtu (25/1).
Kedatangan gubernur dan
rombongan ke wilayah Barito menjadi kabar gembira bagi siswa-siswi SMAN 1 Dusun
Selatan. Mereka bisa bertatap muka secara langsung dengan pemimpin mereka. Saat
itu, gubernur berbincang-bincang dengan para generasi masa depan Kalteng ini.
Begitu hangat pertemuan itu. Bukan hanya mereka yang mendengarkan gubernur,
sebaliknya gubernur juga begitu sabar mendengarkan masukan, ide, pemikiran,
maupun permohonan dari para siswa.
Selain kedekatan
Sugianto dengan para siswa yang begitu terasa, ada hal lain yang menarik pada
momen itu. Mofit Saptono Subagio selaku Plt Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng
yang ikut dalam rombongan itu, tampak mengenakan seragam SMA.
Sebagai orang yang
diamanahkan untuk mengurusi dunia pendidikan di Kalteng, kata Mofit, dirinya
ingin menunjukkan secara langsung kepada gubernur terkait kondisi dunia
pendidikan, baik soal fisik, sarana dan prasarana, dan hal lainnya. Ia pun berharap,
kunjungan yang dilakukan ke wilayah Barsel dan Bartim ini bisa menjawab
permasalahan dunia pendidikan di wilayah itu ke depannya. Dengan demikian,
dunia pendidikan di wilayah tersebut kian hari kian maju serta menghasilkan SDM
yang unggul dan berdaya saing.
Dijelaskannya, pertemuan
antara gubernur dengan peserta didik dirancang sedemikan rupa agar tak terkesan
formal. Dengan cara demikian, peserta didik pun menjadi tak sungkan untuk
bertanya kepada gubernur. Gubernur juga memberikan kesempatan bagi siswa-siswi
untuk berdiskusi dan bincang-bincang.
Metode ini, tambahnya, akan
terus dikembangkan pihaknya ke depan, dengan harapan agar pendekatan antara
pimpinan dan rakyat semakin baik. Melalui diskusi terbuka itu, segala persoalan
dunia pendidikan  dapat diakomodasi. Ke depan,
lanjut Mofit, ada harapan yang ingin dicapai pihaknya sesuai pesan gubernur,
yaitu memberikan layanan pendidikan yang baik dan maksimal kepada masyarakat. “Semua
anak-anak yang sedang sekolah, baik SMK, SMA, SLB, dan lainnya, seharusnya bisa
menerima layanan yang baik dan benar di dunia pendidikan,” pungkasnya. (nue/ce/ami)