31.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Ben Bahat Programkan Insentif untuk Semua Pemuka Agama dan Guru Ngaji

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO

– Hari Santri Nasional (HSN) jatuh pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya.
Peringatan ini, ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober
2015 di Masjid Istiqlal, Jakarta. Penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan
untuk meneladankan semangat jihad kepada para santri saat ini tentang
keindonesiaan yang digelorakan para ulama atau guru ngaji pada saat
memperjuangan kemerdakaan Indonesia.

Tanggal 22 Oktober
merujuk pada satu peristiwa bersejarah, yakni seruan yang dibacakan oleh
Pahlawan Nasional KH. Hasjim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan
perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang
ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan.
Sekutu ini maksudnya adalah Inggris sebagai pemenang Perang Dunia II untuk
mengambil alih tanah jajahan Jepang. Di belakang tentara Inggris, rupanya ada
pasukan Belanda yang ikut membonceng.

Sejarah mencatat para
santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan
mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut. Para santri dengan caranya
masing-masing bergabung dengan seluruh elemen bangsa melawan penjajah, menyusun
kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi, mengajarkan tentang
arti kemerdekaan.

Sungguh besar peran KH.
Hasjim Asya’ari bagi para santri saat itu, sebagai guru bagi para santri. Kita
sudah melihatnya pada masa-masa mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Penghargaan terhadap
KH. Hasjim Asya’ari yang diwujudkan dalam bentuk Hari Santri adalah sebuah
pengingat bagi kita untuk selalu menghargai para guru ngaji, guru yang selalu
membimbing para santrinya dengan iman dan takwa, dengan Islam dan Pancasila.

 Berkaca pada hal tersebut, calon gubernur dan
calon
wakil gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Ben
Brahim S. Bahat dan Ujang Iskandar, terpanggil untuk memberikan apresiasinya
kepada pemuka agama dan guru ngaji.

Apresiasi kepada guru
ngaji menurut Ujang Iskandar, dimulai dari menjalin silaturahmi dengan para
pemuka agama atau guru ngaji.

Menurut Ujang, menjalin
hubungan dan bekerja sama dengan pemuka agama menjadi wajib di tingkat
pemerintah. Sebab, para pemuka agama menjadi rekan untuk membantu menjaga moral
masyarakat.

Baca Juga :  30 KelurahanTotalnya Ada 90 Anggota PPS

Sehingga, diharapkan
dengan adanya sinergitas antara pemerintah dengan pemuka agama dapat memberikan
dampak positif di masyarakat. Seperti salah satunya memberikan pendidikan
agama.

“Sebagai pemimpin
menjalin hubungan dengan pemuka agama juga harus. Karena ustaz dan ulama
membantu pemerintah menjadi penjaga moral masyarakat,” ujar Ujang.

Selain itu, Ujang
mengatakan pentingnya pemerintah menaruh perhatian kepada seluruh pemuka agama.
Sebab mereka telah bekerja tanpa pamrih untuk menebar kebaikan dan menjaga
moral masyarakat.

“Pemuka agama itu
perannya besar di masyarakat. Mereka enggak pamrih. Jadi pemerintah harus
memberi perhatian yang besar juga untuk mereka,” ucap Ujang.

Oleh sebab itu, Ujang
bersama Ben Bahat telah menyiapkan program yang ditujukan kepada seluruh pemuka
agama, tak hanya Islam melainkan semua agama. Ujang mengatakan programnya nanti
dalam bentuk pemberian insentif agar menjangkau hingga ke pelosok sehingga
dapat mensejahterakan pemuka agama.

“Nantinya, semua
pemuka agama se-Kalteng dari hingga ke pelosok dari agama apapun akan mendapat
insentif agar mensejahterakan hidup mereka,” pungkas Ujang.

Mengetahui hal itu,
seorang guru mengaji, Ustadz Iman Dahiri dari kel. Candi Kec. Kumai,
Kotawaringin Barat (Kobar), merasa senang. Ia sangat menyambut positif program
yang dinilai peduli dengan pemuka agama.

Menurut Imam, program
yang dicanangkan oleh Ben-Ujang tersebut bagus. Sehingga para pemuka agama
merasa dihargai kerjanya.

“Ya bagus sekali.
Dengan adanya program ini, kita-kita dapat dihargai,” ujar Imam.

Lebih lanjut, Imam
berharap program insentif pemuka agama tersebut nantinya dapat terealisasikan.
Sehingga orang yang berprofesi seperti dia dapat terbantu.

“Semoga
terealisasikan programnya. Agar kami-kami ini bisa sedikit terbantu,”
pungkas Imam.

Seperti halnya Imam,
programInsentif Guru Ngaji juga disambut sangat positif oleh masyarakat, salah
satunya Shobirin Bulhasan, warga Baru, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat
(Kobar). Menurutnya, program yang dicanangkan oleh Ben-Ujang tersebut bagus.
Sehingga para pemuka agama merasa dihargai kerjanya.

Baca Juga :  Pemko Menyalurkan 20.400 Paket Sembako

“Dengan adanya
insentif, jadi lebih dihargai yang mengabdi di masyarakat” ujar Shobirin.

Lebih lanjut, Shobirin
berharap program insentif pemuka agama tersebut jika nantinya dapat
terealisasikan, dapat benar-benar tepat sasaran. Sehingga, yang menerima adalah
orang yang tepat.

 

“Semoga
terealisasikan programnya dan tepat sasaran. Karena saya menilai program ini
bagus ya,” pungkas Shobirin.

Dosen Ekonomi STIE Sampit,
Dr Martha Ujay menilai pasangan Calon Gubernur Kalimantan Tengah Ir Ben Brahim
S Bahat ahli dalam mengelola Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Hal itu
dibuktikannya ketika Ben memimpin Kapuas. Untuk itu menurutnya Ben akan mampu
mengelola APBD hingga dapat memberi insentif kepada guru ngaji.

“Kita bisa lihat
seorang pemimpin mampu mengelola APBD dilihat dari maju tidaknya daerah ketika
ia pimpin. Pak Ben sudah menunjukkan keberhasilannya karena mampu membawa
kemajuan bagi Kapuas,” ujar Martha.

Martha menyontohkan
keberhasilan Ben Bahat selama menjadi Bupati Kapuas. Di sana ia punya anggaran
khusus bagi para perangkat daerah sekelas RT hingga guru ngaji.

“RT di Kapuas saya
tau perbulan 750 ribu, terbesar di Kalteng. Ada juga anggaran untuk guru ngaji,
Babinsa, pemuka agama dan masih banyak lagi. Jelas di situ Pak Ben sangat mampu
mengelola APBD hingga bisa dirasakan oleh seluruh pihak,” jelas Martha.

Bukan hanya Ben Bahat
yang dinilainya mampu untuk kelola APBD dengan baik. Wakilnya, Ujang Iskandar
pun tak kalah hebatnya.

Martha optimis, dengan
keberhasilan Ben dan Ujang dalam mengelola APBD. Kalteng ke depan akan semakin
maju dan anggarannya pun akan terkelola dengan baik untuk kepentingan
masyarakat.

“Rasa optimis muncul melihat track record
beliau bedua dalam mengelola APBD sehingga saya yakin Kalteng ke depan akan
lebih maju karena pemimpinnya ahli dalam mengelola anggaran,” ucap Martha.

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO

– Hari Santri Nasional (HSN) jatuh pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya.
Peringatan ini, ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober
2015 di Masjid Istiqlal, Jakarta. Penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan
untuk meneladankan semangat jihad kepada para santri saat ini tentang
keindonesiaan yang digelorakan para ulama atau guru ngaji pada saat
memperjuangan kemerdakaan Indonesia.

Tanggal 22 Oktober
merujuk pada satu peristiwa bersejarah, yakni seruan yang dibacakan oleh
Pahlawan Nasional KH. Hasjim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan
perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang
ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan.
Sekutu ini maksudnya adalah Inggris sebagai pemenang Perang Dunia II untuk
mengambil alih tanah jajahan Jepang. Di belakang tentara Inggris, rupanya ada
pasukan Belanda yang ikut membonceng.

Sejarah mencatat para
santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan
mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut. Para santri dengan caranya
masing-masing bergabung dengan seluruh elemen bangsa melawan penjajah, menyusun
kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi, mengajarkan tentang
arti kemerdekaan.

Sungguh besar peran KH.
Hasjim Asya’ari bagi para santri saat itu, sebagai guru bagi para santri. Kita
sudah melihatnya pada masa-masa mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Penghargaan terhadap
KH. Hasjim Asya’ari yang diwujudkan dalam bentuk Hari Santri adalah sebuah
pengingat bagi kita untuk selalu menghargai para guru ngaji, guru yang selalu
membimbing para santrinya dengan iman dan takwa, dengan Islam dan Pancasila.

 Berkaca pada hal tersebut, calon gubernur dan
calon
wakil gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Ben
Brahim S. Bahat dan Ujang Iskandar, terpanggil untuk memberikan apresiasinya
kepada pemuka agama dan guru ngaji.

Apresiasi kepada guru
ngaji menurut Ujang Iskandar, dimulai dari menjalin silaturahmi dengan para
pemuka agama atau guru ngaji.

Menurut Ujang, menjalin
hubungan dan bekerja sama dengan pemuka agama menjadi wajib di tingkat
pemerintah. Sebab, para pemuka agama menjadi rekan untuk membantu menjaga moral
masyarakat.

Baca Juga :  30 KelurahanTotalnya Ada 90 Anggota PPS

Sehingga, diharapkan
dengan adanya sinergitas antara pemerintah dengan pemuka agama dapat memberikan
dampak positif di masyarakat. Seperti salah satunya memberikan pendidikan
agama.

“Sebagai pemimpin
menjalin hubungan dengan pemuka agama juga harus. Karena ustaz dan ulama
membantu pemerintah menjadi penjaga moral masyarakat,” ujar Ujang.

Selain itu, Ujang
mengatakan pentingnya pemerintah menaruh perhatian kepada seluruh pemuka agama.
Sebab mereka telah bekerja tanpa pamrih untuk menebar kebaikan dan menjaga
moral masyarakat.

“Pemuka agama itu
perannya besar di masyarakat. Mereka enggak pamrih. Jadi pemerintah harus
memberi perhatian yang besar juga untuk mereka,” ucap Ujang.

Oleh sebab itu, Ujang
bersama Ben Bahat telah menyiapkan program yang ditujukan kepada seluruh pemuka
agama, tak hanya Islam melainkan semua agama. Ujang mengatakan programnya nanti
dalam bentuk pemberian insentif agar menjangkau hingga ke pelosok sehingga
dapat mensejahterakan pemuka agama.

“Nantinya, semua
pemuka agama se-Kalteng dari hingga ke pelosok dari agama apapun akan mendapat
insentif agar mensejahterakan hidup mereka,” pungkas Ujang.

Mengetahui hal itu,
seorang guru mengaji, Ustadz Iman Dahiri dari kel. Candi Kec. Kumai,
Kotawaringin Barat (Kobar), merasa senang. Ia sangat menyambut positif program
yang dinilai peduli dengan pemuka agama.

Menurut Imam, program
yang dicanangkan oleh Ben-Ujang tersebut bagus. Sehingga para pemuka agama
merasa dihargai kerjanya.

“Ya bagus sekali.
Dengan adanya program ini, kita-kita dapat dihargai,” ujar Imam.

Lebih lanjut, Imam
berharap program insentif pemuka agama tersebut nantinya dapat terealisasikan.
Sehingga orang yang berprofesi seperti dia dapat terbantu.

“Semoga
terealisasikan programnya. Agar kami-kami ini bisa sedikit terbantu,”
pungkas Imam.

Seperti halnya Imam,
programInsentif Guru Ngaji juga disambut sangat positif oleh masyarakat, salah
satunya Shobirin Bulhasan, warga Baru, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat
(Kobar). Menurutnya, program yang dicanangkan oleh Ben-Ujang tersebut bagus.
Sehingga para pemuka agama merasa dihargai kerjanya.

Baca Juga :  Pemko Menyalurkan 20.400 Paket Sembako

“Dengan adanya
insentif, jadi lebih dihargai yang mengabdi di masyarakat” ujar Shobirin.

Lebih lanjut, Shobirin
berharap program insentif pemuka agama tersebut jika nantinya dapat
terealisasikan, dapat benar-benar tepat sasaran. Sehingga, yang menerima adalah
orang yang tepat.

 

“Semoga
terealisasikan programnya dan tepat sasaran. Karena saya menilai program ini
bagus ya,” pungkas Shobirin.

Dosen Ekonomi STIE Sampit,
Dr Martha Ujay menilai pasangan Calon Gubernur Kalimantan Tengah Ir Ben Brahim
S Bahat ahli dalam mengelola Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Hal itu
dibuktikannya ketika Ben memimpin Kapuas. Untuk itu menurutnya Ben akan mampu
mengelola APBD hingga dapat memberi insentif kepada guru ngaji.

“Kita bisa lihat
seorang pemimpin mampu mengelola APBD dilihat dari maju tidaknya daerah ketika
ia pimpin. Pak Ben sudah menunjukkan keberhasilannya karena mampu membawa
kemajuan bagi Kapuas,” ujar Martha.

Martha menyontohkan
keberhasilan Ben Bahat selama menjadi Bupati Kapuas. Di sana ia punya anggaran
khusus bagi para perangkat daerah sekelas RT hingga guru ngaji.

“RT di Kapuas saya
tau perbulan 750 ribu, terbesar di Kalteng. Ada juga anggaran untuk guru ngaji,
Babinsa, pemuka agama dan masih banyak lagi. Jelas di situ Pak Ben sangat mampu
mengelola APBD hingga bisa dirasakan oleh seluruh pihak,” jelas Martha.

Bukan hanya Ben Bahat
yang dinilainya mampu untuk kelola APBD dengan baik. Wakilnya, Ujang Iskandar
pun tak kalah hebatnya.

Martha optimis, dengan
keberhasilan Ben dan Ujang dalam mengelola APBD. Kalteng ke depan akan semakin
maju dan anggarannya pun akan terkelola dengan baik untuk kepentingan
masyarakat.

“Rasa optimis muncul melihat track record
beliau bedua dalam mengelola APBD sehingga saya yakin Kalteng ke depan akan
lebih maju karena pemimpinnya ahli dalam mengelola anggaran,” ucap Martha.

Terpopuler

Artikel Terbaru