31.7 C
Jakarta
Sunday, April 6, 2025

Waspadai Potensi Tinggi Gelombang

PALANGKA RAYA- Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tjilik Riwut menerangkan
bahwa awal musim hujan di Provinsi Kalteng baru akan terjadi pada bulan Oktober
hingga November 2019. Sementara itu hujan yang terjadi di Kota Palangka Raya
dan sekitarnya pada beberapa hari lalu karena ada belokan angin dan kondisi
kelembaban yang cukup tinggi serta penguapan.

รขโ‚ฌล“Ini yang cukup
mendorong untuk terbentuknya awan hujan. Maka terjadilah hujan yang cukup lama
di Kota Cantik beberapa waktu lalu,รขโ‚ฌยkata Prakirawan BMKG Stasion Tjilik Riwut Renianata
kepada Kalteng Pos, Kamis (22/8).

Untuk musim kemarau
sendiri masih berlangsung dan diperkirakan awal musim penghujan baru akan
terjadi pada Oktober sampai dengan November mendatang. Secara umum perlu
ditingkatkan kewaspadaan terhadap kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan
lahan (Karhutla). Selain itu potensi penurunan kualitas udara akibat
peningkatan polusi udara yang berasal dari karhutla.

Baca Juga :  Resesi

รขโ‚ฌล“Waspada potensi tinggi
gelombang berkisar antara 1,25 sampai 2,5 meter 
di wilayah perairan selatan Provinsi Kalteng,รขโ‚ฌย jelasnya.

Berdasarkan peta
monitoring hari tanpa hujan (HTH) Update Dasarian II Agustus 2019 21 Agustus
2019 diketahui, sebagian besar wilayah Kalteng secara umum mengalami hari tanpa
hujan dengan kriteria sangat pendek, hingga kekeringan ekstrem dan beberapa
daerah yang masih mengalami hujan.

Untuk analisis curah
hujan, sebagian besar wilayah Kalteng secara umum berada pada kriteria rendah
(0 sampai 50 mm). Sementara untuk sebagian besar wilayah Murung Raya, sebagian
wilayah timur di Barito Timur, sebagian kecil wilayah selatan di Palangka Raya
sebagian wilayah selatan di Katingan, dan sebagian wilayah di Kotawaringin
Timur berada pada kriteria menengah (50 sampai 150 mm).

Baca Juga :  Mantap! Guru SMP Pedalaman Katingan Ini Juara 1 Menulis Tingkat Nasion

Untuk analisis sifat
hujan, sebagian besar wilayah Kalteng secara umum berada pada kriteria bawah
normal (0 sampai 84 persen dibandingkan dengan curah hujan normal). Sementara
untuk sebagian besar wilayah Murung Raya, sebagian wilayah di Barito Utara,
Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau, Palangka Raya, Katingan
bagian Utara dan Bagian Selatan, bagian utara Seruyan, dan Kotawaringin Timur
memiliki sifat hujan dengan kriteria normal (85 sampai 115 persen dibandingkan
curah hujan normal) hingga atas normal (116 sampai 150 persen dibandingkan
curah hujan normal. (old/nue/ala) 

PALANGKA RAYA- Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tjilik Riwut menerangkan
bahwa awal musim hujan di Provinsi Kalteng baru akan terjadi pada bulan Oktober
hingga November 2019. Sementara itu hujan yang terjadi di Kota Palangka Raya
dan sekitarnya pada beberapa hari lalu karena ada belokan angin dan kondisi
kelembaban yang cukup tinggi serta penguapan.

รขโ‚ฌล“Ini yang cukup
mendorong untuk terbentuknya awan hujan. Maka terjadilah hujan yang cukup lama
di Kota Cantik beberapa waktu lalu,รขโ‚ฌยkata Prakirawan BMKG Stasion Tjilik Riwut Renianata
kepada Kalteng Pos, Kamis (22/8).

Untuk musim kemarau
sendiri masih berlangsung dan diperkirakan awal musim penghujan baru akan
terjadi pada Oktober sampai dengan November mendatang. Secara umum perlu
ditingkatkan kewaspadaan terhadap kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan
lahan (Karhutla). Selain itu potensi penurunan kualitas udara akibat
peningkatan polusi udara yang berasal dari karhutla.

Baca Juga :  Resesi

รขโ‚ฌล“Waspada potensi tinggi
gelombang berkisar antara 1,25 sampai 2,5 meter 
di wilayah perairan selatan Provinsi Kalteng,รขโ‚ฌย jelasnya.

Berdasarkan peta
monitoring hari tanpa hujan (HTH) Update Dasarian II Agustus 2019 21 Agustus
2019 diketahui, sebagian besar wilayah Kalteng secara umum mengalami hari tanpa
hujan dengan kriteria sangat pendek, hingga kekeringan ekstrem dan beberapa
daerah yang masih mengalami hujan.

Untuk analisis curah
hujan, sebagian besar wilayah Kalteng secara umum berada pada kriteria rendah
(0 sampai 50 mm). Sementara untuk sebagian besar wilayah Murung Raya, sebagian
wilayah timur di Barito Timur, sebagian kecil wilayah selatan di Palangka Raya
sebagian wilayah selatan di Katingan, dan sebagian wilayah di Kotawaringin
Timur berada pada kriteria menengah (50 sampai 150 mm).

Baca Juga :  Mantap! Guru SMP Pedalaman Katingan Ini Juara 1 Menulis Tingkat Nasion

Untuk analisis sifat
hujan, sebagian besar wilayah Kalteng secara umum berada pada kriteria bawah
normal (0 sampai 84 persen dibandingkan dengan curah hujan normal). Sementara
untuk sebagian besar wilayah Murung Raya, sebagian wilayah di Barito Utara,
Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau, Palangka Raya, Katingan
bagian Utara dan Bagian Selatan, bagian utara Seruyan, dan Kotawaringin Timur
memiliki sifat hujan dengan kriteria normal (85 sampai 115 persen dibandingkan
curah hujan normal) hingga atas normal (116 sampai 150 persen dibandingkan
curah hujan normal. (old/nue/ala) 

Terpopuler

Artikel Terbaru