PALANGKA
RAYA – Wakil Wali Kota Palangka Raya Hj Umi Mastikah mengajak masyarakat Kota
Cantik untuk mencegah penularan penyakit seksual. Hal ini disampaikannya saat
membuka seminar akhir kajian pengembangan model pencegahan infeksi menular
seksual (IMS) di PK I, Balai Kota Palangka Raya, kemarin.
Katanya,
permasalahan penularan penyakit ini menjadi perhatian global. Menurut dia,
meningkatnya kasus IMS adalah akibat kurangnya deteksi dini dan masih kurangnya
penyuluhan kesehatan tentang bahayanya IMS. Apalagi pintu masuknya karena
adanya kasus HIV AIDS di berbagai negara secara umum dan juga di Kota Palangka
Raya. “Oleh karena itu pemko mengadakan seminar pencegahan infeksi menular
ini,†katanya.
kegiatan
ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pencegahan IMS di Kota Palangka Raya
dan mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentang IMS, serta melakukan
pencegahan akan terjadinya penularan penyakit seksual.
“Kami
mengimbau kepada masyarakat, apabila ada warga yang terpapar penyakit IMS, agar
segera ke puskesmas terdekat untuk memeriksa kondisinya,†ungkapnya.
Sehingga,
lanjut dia, yang bersangkutan mendapatkan pengobatan atau minimal penanganan
pertama dari puskesmas. Dia juga mengharapkan agar instansi terkait IMS memberi
penyuluhan kesehatan tentang bahaya IMS kepada masyarakat dan merumuskan
kebijakan dan model pencegahan infeksi menular seksual.
Suryagustina
sebagai nara sumber pada seminar yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Kota Palangka Raya menyebut, berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS)
Kalimantan Tengah jumlah IMS pada tahun 2016 mencapai 42 kasus dan 109 kasus
HIV AIDS.
“Untuk
Kota Palangka sendiri dilaporkan penderita IMS sebanyak 281 kasus HIV 74 kasus
dan AIDS dilaporkan 40 kasus berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota
Palangka Rayaâ€, ungkap Peneliti dari STIKES Eka Harap tersebut. (*ahm/mcisenmulang/ami/iha/CTK)