26.9 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Bucket Hat Tren Kalangan Anak Muda

PROKALTENG.CO-Menjadi salah satu item fesyen dan aksesori, topi nyatanya punya trennya sendiri. Salah satunya seperti topi berjenis bucket hat. '

Bucket hat juga disebut dengan topi basin atau topi nelayan. Menjadi tren dalam beberapa tahun belakangan. Karena kerap dikenakan oleh para public figure dan influncer.

Nain daunnya topi ini menjadi peluang bagi sejumlah pedagang aksesori di Banjarmasin. Mariana (28) salah satunya.

Menurutnya topi bundar ini sangat diminati oleh kalangan anak muda. Tren fesyen menjadi faktor utamanya. "Anak-anak muda paling suka topi ini. Dalam sebulan saya pasti restock lagi dari Jawa," tuturnya.

Topi bundar jenis ini memiliki lidah pendek di sepanjang sisi. Kainnya pun kebanyakan tidak kaku. Sehingga sangat nyaman dipakai.

Baca Juga :  Tingkatkan Kesadaran Dalam Jaga Kebersihan Lingkungan

Model bentuk topi ini juga terkesan klasik. Dengan modifikasi ornamen dan warna, membuat bucket hat sekarang lebih kekinian. "Warnanya semakin beragam, yang nuansa pastel paling laku," tuturnya.

Jika dulu topi ini hanya digunakan untuk memancing atau kegiatan sejenisnya, kini bucket hat bisa dijadikan sebagai item padupadan busana atau istilahnya OOTD (Outfit of the Day).

Bucket hat juga bersifat unisex atau cocok untuk perempuan dan laki-laki. Baik anak-anak hingga orang dewasa pun masih cocok mengenakan topi ini.

Tren positif penjualan bucket hat juga dirasakan pedagang aksesori lainnya, yakni Ahmad (25) asal Banjarmasin. Menurutnya, bucket hat sangat diminati oleh para pehobi camping.

Baca Juga :  Bulog Pastikan Stok Beras Kalteng Aman

"Karena topi ini memang nyaman dan pas untuk kegiatan outdoor," ujarnya.

Harga jual bucket hat bervariasi. Mulai dari Rp25 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Tergantung pada merek dan jenis bahan yang dipakai.

"Sekarang semakin bervariasi, apalagi di lapak online. Mau yang murah ada, yang branded pun ada," tuntasnya.

PROKALTENG.CO-Menjadi salah satu item fesyen dan aksesori, topi nyatanya punya trennya sendiri. Salah satunya seperti topi berjenis bucket hat. '

Bucket hat juga disebut dengan topi basin atau topi nelayan. Menjadi tren dalam beberapa tahun belakangan. Karena kerap dikenakan oleh para public figure dan influncer.

Nain daunnya topi ini menjadi peluang bagi sejumlah pedagang aksesori di Banjarmasin. Mariana (28) salah satunya.

Menurutnya topi bundar ini sangat diminati oleh kalangan anak muda. Tren fesyen menjadi faktor utamanya. "Anak-anak muda paling suka topi ini. Dalam sebulan saya pasti restock lagi dari Jawa," tuturnya.

Topi bundar jenis ini memiliki lidah pendek di sepanjang sisi. Kainnya pun kebanyakan tidak kaku. Sehingga sangat nyaman dipakai.

Baca Juga :  Tingkatkan Kesadaran Dalam Jaga Kebersihan Lingkungan

Model bentuk topi ini juga terkesan klasik. Dengan modifikasi ornamen dan warna, membuat bucket hat sekarang lebih kekinian. "Warnanya semakin beragam, yang nuansa pastel paling laku," tuturnya.

Jika dulu topi ini hanya digunakan untuk memancing atau kegiatan sejenisnya, kini bucket hat bisa dijadikan sebagai item padupadan busana atau istilahnya OOTD (Outfit of the Day).

Bucket hat juga bersifat unisex atau cocok untuk perempuan dan laki-laki. Baik anak-anak hingga orang dewasa pun masih cocok mengenakan topi ini.

Tren positif penjualan bucket hat juga dirasakan pedagang aksesori lainnya, yakni Ahmad (25) asal Banjarmasin. Menurutnya, bucket hat sangat diminati oleh para pehobi camping.

Baca Juga :  Bulog Pastikan Stok Beras Kalteng Aman

"Karena topi ini memang nyaman dan pas untuk kegiatan outdoor," ujarnya.

Harga jual bucket hat bervariasi. Mulai dari Rp25 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Tergantung pada merek dan jenis bahan yang dipakai.

"Sekarang semakin bervariasi, apalagi di lapak online. Mau yang murah ada, yang branded pun ada," tuntasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru