PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Debat publik kedua pasangan Calon
Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Kalteng yang digelar Komisi Pemilihan Umum
(KPU), Kamis (19/11/2020) malam berlangsung seru.
Meskipun calon gubernur, H
Sugianto Sabran tidak bisa hadir akibat masih menjalani isolasi mandiri, dan hanya
dihadiri Calon Wakil Gubernur, H Edy Pratowo, ternyata tidak mengurangi “gregetâ€
pasangan nomor urut 2 itu.
Bahkan, meski tampil solo, Edy
Pratowo dinilai banyak pihak mampu “menaklukan†pasangan Ben-Ujang yang tampil
lengkap.
Dalam debat yang dipandu
moderator Anisha Dasuki itu, sejak sesi pertama Edy Pratowo terlihat unggul
dalam penyampaian gagasan maupun tanggapan. Tak hanya itu, meski sendirian Edy
mampu menjawab dengan sangat baik pertanyaan yang diberikan pasangan Ben-Ujang,
bahkan dalam beberapa kesempatan Edy justru membalikan pertanyaan serta
pernyataan yang membuat pasangan nomor urut 1 sedikit terpojok.
Di antaranya ketika mendapat
pertanyaan tentang apa yang akan dilakukan jika terjadi aneksasi lahan. Jawaban
yang diberikan Edy cukup realistis dalam upaya melindungi masyarakat. Bahkan dia
sempat menyindir adanya perusahaan yang izinnya ternyata berasal dari Kabupaten
Kapuas, tetapi ternyata diduga masuk ke wilayah Pulang Pisau.
Demikian pula terkait program
food estate yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Tadi dikatakan bahwa untuk
program food estate dilakukan di seluruh wilayah Kalimantan Tengah, tanpa ada
infrastruktur yang bagus saya pikir ini tidak akan bisa lancar,”
pernyataan Ben saat debat kedua, Kamis (19/11) malam.
Edy pun menanggapi santai
pernyataan berkesan pesimistis dari Ben terkait program nasional tersebut.
Dijelaskannya, program food
estate sebagai program ketahanan pangan nasional ini sesungguhnya tidak hanya tertuju
pada dua daerah saja. Tetapi juga akan melibatkan potensi-potensi di wilayah yang ada
di 13 kabupaten satu kota di Kalteng. Sehingga nantinya yang akan mengangkat
harkat dan martabat masyarakat Kalimantan Tengah. Dan hal itu dengan sendirinya
akan memberi dampak terhadap percepatan peningkatan infrastruktur.
“Sehingga mereka bisa
bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19, dan usaha mereka juga akan
menggeliat di masa-masa akan datang sehingga kesejahteraan juga akan tercapai
dengan baik. Urusan infrastruktur jelas, dengan ada program ini infrastruktur
akan terbangun dengan sendirinya karena program ini program nasional,” kata
Edy menanggapi.