27.6 C
Jakarta
Tuesday, May 13, 2025

Cara Jitu Kampanye Zaman Now, Pakai Medsos

JAKARTA, KALTENGPOS.CO รขโ‚ฌโ€œ Dalam upaya meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam Pemilihan Serentak 2020, kampanye yang digencarkan oleh
masing-masing kandidat diharapkan tepat sasaran. Salah satu metode kampanye
yang masif dijalankan di tengah pandemi adalah kampanye lewat media sosial.

Dalam salah satu kegiatan yang
diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Praktisi Media
Sosial, Wicaksono mengatakan, para kandidat kepala daerah dalam kampanye
menggunakan media sosial, dituntut mampu mengoptimalkan berbagai fitur di
masing-masing platform media sosial sesuai dengan kebutuhan dan target pemilih
yang disasar

รขโ‚ฌล“Menentukan media sosial sebagai
tempat kampanye sangat penting, tergantung audience yang dituju dan kontennya.
Misalnya kalau mau kampanye materi yang panjang, bisa menggunakan Youtube atau
Facebook. Tapi jika hanya kalimat persuasif singkat, bisa lewat Twitter atau
Instagram,รขโ‚ฌย ujar pemilik akun twitter @Ndorokakung ini.

Baca Juga :  Tidak akan Tebang Pilih Soal Proses Hukum Narkoba

Para kandidat kepala daerah
termasuk penyelenggara pemilu, menurut Wicaksono harus memetakan platform mana
yang sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah. Misalnya masyarakat di
Indonesia Bagian Timur lebih populer menggunakan Facebook. Sementara di
Indonesia Bagian Barat lebih efektif kampanye dengan Instagram, Twitter dan Tik
Tok.

Kampanye melalui media sosial
memang bisa diakses oleh siapapun. Apabila para kandidat tidak cermat dalam
menentukan platform dan target pemilih, maka kampanye tersebut hanyalah berisi
konten belaka tanpa mendapat feedback dari pemilih. Padahal, kampanye yang
edukatif dan inovatif dari masing-masing calon sangat membantu pemerintah dalam
memenuhi target partisipasi pemilih.

Penelitian dari Institute for Transformation Studies
(Intrans) menyatakan pemanfaatan media sosial sebagai sarana kampanye ternyata
lebih efektif bagi partai politik atau kandidat kepala daerah. Sebab, ketika
ide dan gagasan yang disampaikan oleh kandidat melalui media sosial, bisa
langsung segera direspons oleh audiens. Para kandidat juga bisa berinteraksi
langsung dengan pemilih, misalnya menjawab pertanyaan  langsung di media sosial, sehingga terjalin
kedekatan antara kandidat dan pemilih.

Baca Juga :  Semarakkan Hari Kartini, GOW Palangka Raya Dukung Gerakan Literasi

JAKARTA, KALTENGPOS.CO รขโ‚ฌโ€œ Dalam upaya meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam Pemilihan Serentak 2020, kampanye yang digencarkan oleh
masing-masing kandidat diharapkan tepat sasaran. Salah satu metode kampanye
yang masif dijalankan di tengah pandemi adalah kampanye lewat media sosial.

Dalam salah satu kegiatan yang
diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Praktisi Media
Sosial, Wicaksono mengatakan, para kandidat kepala daerah dalam kampanye
menggunakan media sosial, dituntut mampu mengoptimalkan berbagai fitur di
masing-masing platform media sosial sesuai dengan kebutuhan dan target pemilih
yang disasar

รขโ‚ฌล“Menentukan media sosial sebagai
tempat kampanye sangat penting, tergantung audience yang dituju dan kontennya.
Misalnya kalau mau kampanye materi yang panjang, bisa menggunakan Youtube atau
Facebook. Tapi jika hanya kalimat persuasif singkat, bisa lewat Twitter atau
Instagram,รขโ‚ฌย ujar pemilik akun twitter @Ndorokakung ini.

Baca Juga :  Tidak akan Tebang Pilih Soal Proses Hukum Narkoba

Para kandidat kepala daerah
termasuk penyelenggara pemilu, menurut Wicaksono harus memetakan platform mana
yang sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah. Misalnya masyarakat di
Indonesia Bagian Timur lebih populer menggunakan Facebook. Sementara di
Indonesia Bagian Barat lebih efektif kampanye dengan Instagram, Twitter dan Tik
Tok.

Kampanye melalui media sosial
memang bisa diakses oleh siapapun. Apabila para kandidat tidak cermat dalam
menentukan platform dan target pemilih, maka kampanye tersebut hanyalah berisi
konten belaka tanpa mendapat feedback dari pemilih. Padahal, kampanye yang
edukatif dan inovatif dari masing-masing calon sangat membantu pemerintah dalam
memenuhi target partisipasi pemilih.

Penelitian dari Institute for Transformation Studies
(Intrans) menyatakan pemanfaatan media sosial sebagai sarana kampanye ternyata
lebih efektif bagi partai politik atau kandidat kepala daerah. Sebab, ketika
ide dan gagasan yang disampaikan oleh kandidat melalui media sosial, bisa
langsung segera direspons oleh audiens. Para kandidat juga bisa berinteraksi
langsung dengan pemilih, misalnya menjawab pertanyaan  langsung di media sosial, sehingga terjalin
kedekatan antara kandidat dan pemilih.

Baca Juga :  Semarakkan Hari Kartini, GOW Palangka Raya Dukung Gerakan Literasi

Terpopuler

Artikel Terbaru