32.5 C
Jakarta
Tuesday, April 15, 2025

Wagub Minta Umat Islam Hindari Perpecahan

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail Balghaist
mengajak umat Islam untuk menjaga sikap dan perbuatan di bulan Ramadan,
khususnya perbuatan yang mengarah pada perpecahan. Tidak hanya itu, Wagub juga
mengajak masyarakat tidak memosting ujaran kebencian dan nada-nada provokatif
di media sosial.

Pasalnya, hal itu dilarang agama
dan dapat mengurangi pahala ibadah puasa. “Mari kita tebarkan kebaikan di
Bulan Ramadan penuh berkah ini. Jangan kita sebagai orang yang menebar
kebencian yang mengarah pada perpecahan,” Habib saat memberi tausyiah pada
acara buka puasa bersama Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa di Majelis Pencinta
Rasulullah Palangka Raya, Minggu (19/5).

Dia mengaku miris dengan
postingan-postingan di media sosial yang mengarah pada perpecahan. Kemudian
haox dan menghina pejabat, bahkan kepala negara.

Baca Juga :  Kedatangan Personel Disambut Masyarakat dan Kades

Menurutnya, Islam tidak
mengajarkan hal tersebut. Dan dalam undang-undang Indoensia juga diatur hal
yang berkaitan dengan ujaran kebencian dan hoax.

“Saya miris, karena masih
banyak dari kita yang menebar kebencian dan ujaran kebencian. Mari kita jaga
kualitas puasa dengan menebar kebaikan. Kita harus menjauhi hal yang mengarah
pada perpecahan,” pungkasnya. (arj/ol/nto)

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail Balghaist
mengajak umat Islam untuk menjaga sikap dan perbuatan di bulan Ramadan,
khususnya perbuatan yang mengarah pada perpecahan. Tidak hanya itu, Wagub juga
mengajak masyarakat tidak memosting ujaran kebencian dan nada-nada provokatif
di media sosial.

Pasalnya, hal itu dilarang agama
dan dapat mengurangi pahala ibadah puasa. “Mari kita tebarkan kebaikan di
Bulan Ramadan penuh berkah ini. Jangan kita sebagai orang yang menebar
kebencian yang mengarah pada perpecahan,” Habib saat memberi tausyiah pada
acara buka puasa bersama Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa di Majelis Pencinta
Rasulullah Palangka Raya, Minggu (19/5).

Dia mengaku miris dengan
postingan-postingan di media sosial yang mengarah pada perpecahan. Kemudian
haox dan menghina pejabat, bahkan kepala negara.

Baca Juga :  Kedatangan Personel Disambut Masyarakat dan Kades

Menurutnya, Islam tidak
mengajarkan hal tersebut. Dan dalam undang-undang Indoensia juga diatur hal
yang berkaitan dengan ujaran kebencian dan hoax.

“Saya miris, karena masih
banyak dari kita yang menebar kebencian dan ujaran kebencian. Mari kita jaga
kualitas puasa dengan menebar kebaikan. Kita harus menjauhi hal yang mengarah
pada perpecahan,” pungkasnya. (arj/ol/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru