PALANGKA
RAYA,KALTENGPOS.CO –
Sebagai upaya percepatan penanggulan kemiskinan di Kalteng, Ben-Ujang
menyiapkan proÂÂgram KKS. Kartu Kalteng Sejahtera atau disebut KKS adalah
program pemberian bantuÂÂan sosial bersyarat kepada setiap keluÂÂarga yang berada
di provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang ditetapkan sebagai penerima KKS. KKS
diarahkan untuk menjadi pusat penanggulangan kemiskinan yang menÂÂsinergikan
berbagai program perlindunÂÂgan dan pemberdayaan sosial di Kalteng.
Dengan
dibentuknya program KKS, diharapkan kedepannya, setiap langkah yang diambil
oleh Ben-Ujang sudah terÂÂsusun dengan cermat sehingga tujuan unÂÂtuk mewujudkan
Kalteng yang maju dan sejahtera dapat segera tercapai.
KKS
dimaksudkan untuk mengikutÂÂsertakan peran masyarakat pra sejahtera dalam
program pemerintah. KKS tidak berdiri sendiri, melainkan dibarengi oleh
program-program pembangunan ekonoÂÂmi yang berpihak pada wong cilik, baik yang
bekerja di sektor non formal, formal mau pun yang masih mencari pekerjaan.
Misalnya petani, nelayan, buruh harian, pedagang di pasar tradisional dan
pelaku UMKM, serta khususnya mereka yang staÂÂtusnya prakerja.
Terbitnya
KKS bukan untuk memanÂÂjakan masyarakat Pra Sejahtera. SebaÂÂliknya, memegang KKS
berarti menjadi mitra sejajar pemerintah provinsi untuk membangun kesejahteraan
bersama unÂÂtuk Kalteng. Pemegang KKS tetaplah akÂÂtor-aktor ekonomi, Pemerintah
memÂÂfasilitasinya dengan program dan kebiÂÂjakan ekonomi yang adil. Berangkat
dari paradigma yang benar ini, sedikitnya ada lima manfaat KKS yang kelak
dirasakan secara nyata.
1. BPJS Kesehatan Gratis
BPJS adalah badan hukum yang dibenÂÂtuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial yang bertujuan memÂÂberikan kepastian
perlindungan dan keÂÂsejahteraan sosial bagi seluruh rakyat agar dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
BPJS
Kesehatan adalah badan publik yang menyelenggarakan program JamiÂÂnan Kesehatan
yang diselenggarakan seÂÂcara nasional berdasarkan prinsip asurÂÂansi sosial dan
prinsip ekuitas.
Dalam
program BPJS kesehatan ada keÂÂwajiban pemberian sejumlah uang yang dibayar
secara teratur oleh peserta dan/ atau Pemerintah Pusat.
Khusus
untuk Kalteng, pemerintahÂÂan Ben-Ujang akan membayarkan iuran BPJS Kesehatan
bagi pemegang KKS. Hal ini sejalan dengan praktik terbaik sistem jaminan sosial
di dunia, dimana negara menanggung sampai dengan 40 persen penduduknya yang
berada pada lapisan terbawah.
2. Bantuan Langsung Tunai (BLT) 2 juta rupiah/keluarga
Bantuan
Langsung Tunai (BLT) adalah salah satu upaya pemerintah yang terÂÂdampak pandemi
Covid-19 ini, dimana mempengaruhi tingkat kemiskinan di Kalteng yang semakin
meningkat.
Ben-Ujang
akan mematok nilai BLT di kisaran 2 juta rupiah per keluarga. BLT ini sifatnya
sebagai resiliensi dan proÂÂgram KKS diupayakan sangat adaptif denÂÂgan capaian
penurunan kemiskinan di Kalteng kelak. Setelah kesejahteraan peÂÂmegang KKS
membaik berkat berjalannya program dan kebijakan ekonomi, alokasi BLT bisa
dievaluasi untuk didistribusikan ke pemegang KKS baru.
3. Sembako Murah dari Pemprov Kalteng
Perlindungan
sosial masyarakat akan pangan diberikan dalam bentuk bantuÂÂan sosial pangan
kepada Keluarga dari keÂÂlompok masyarakat berpenghasilan renÂÂdah/keluarga
miskin dan rentan. BantuÂÂan sosial pangan bertujuan untuk menguÂÂrangi beban
pengeluaran keluarga miskin dan rentan tersebut dalam memenuhi keÂÂbutuhan
pangannya.
Ben-Ujang
akan menjaga ketersediaan pangan dan memastikan seluruh maÂÂsyarakat bisa
mengakses sembilan bahÂÂan pokok (sembako), dan khusus untuk pemegang KKS, akan
disediakan alokaÂÂsi khusus sembako dengan harga sangat terjangkau.
Program
sembako murah merupakan pengembangan dari program transforÂÂmasi bantuan pangan
untuk memastikan program KKS menjadi lebih tepat sasaran, tepat jumlah, tepat
waktu, tepat harga, dan tepat kualitas.
Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik (BPS), Garis Kemiskinan Makanan (GKM) memiliki
kontribusi besar terhadap pemÂÂbentukan Garis Kemiskinan (GK). Selain itu,
stabilitas harga sembako mempengaÂÂruhi penurunan angka kemiskinan.
Oleh
sebab itu, pemerintahan Ben- Ujang akan berupaya menekan kemiskiÂÂnan melalui
program sembako murah. Adanya program sembako murah akan mengurangi beban
pengeluaran keluarÂÂga miskin dalam hal makanan, sehingÂÂga dapat memastikan
sebagian kebutuÂÂhan dasar masyarakat miskin terpenuhi. Di sisi lain,
pengembangan jenis bahan pangan yang didapatkan dari program ini akan mampu
meningkatkan nutrisi/ gizi masyarakat, terutama anak-anak seÂÂjak dini sehingga
akan memiliki pengaÂÂruh terhadap penurunan stunting.
Daftar
sembako tersebut sesuai denÂÂgan Kepmenperindak 115/1998, yakni meliputi beras,
gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu,
jagung atau sumber karboÂÂhidrat non beras lainnya, LPG atau jenis bahan bakar
memasak lainnya, serta gaÂÂram beryodium. Sehingga selama fokus memperbaiki
taraf hidupnya, pemegang KKS terlebih dulu tersokong kebutuhan pokoknya.
4. Beasiswa pendidikan sampai perÂÂguruan tinggi
Undang-Undang
Dasar Negara InÂÂdonesia telah mengamanatkan tentang upaya mencerdaskan
kehidupan bangÂÂsa. Hal ini menunjukkan bahwa setiap warga negara usia sekolah
mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi harus mengenyam pendidikan. KeÂÂnyataannya
banyak warga negara usia sekolah tersebut yang tidak dapat mengÂÂenyam
pendidikan, lebih-lebih pendidiÂÂkan tinggi. Banyak komentar yang disuÂÂarakan
masyarakat tentang ketidakberÂÂdayaannya menyekolahkan anak karena terkendala
oleh biaya pendidikan.
Pemerintah
Ben-Ujang berupaya unÂÂtuk mengurangi angka putus kuliah bagi mahasiswa yang
berprestasi tinggi denÂÂgan alasan ekonomi. Untuk mendukung langkah tersebut,
mahasiswa sebagai agen pembaharuan bangsa perlu mendapat pembinaan yang terus
menerus. KenyataÂÂan menunjukkan bahwa tidak semua maÂÂhasiswa mengikuti proses
dan perubahan pembelajaran secara linear. Ada kalanya mahasiswa mempunyai
prestasi tinggi, tetapi terhambat proses studinya. Di lain pihak ada mahasiswa
yang putus di tenÂÂgah perjalanan studinya karena alasan keÂÂtiadaan biaya.
Menyadari hal ini, penting kiranya dicarikan jalan keluar bagi mahaÂÂsiswa yang
mempunyai kendala ekonomi dan atau geografis.
Dalam
pemerintahan Ben-Ujang, setiap keluarga pemegang KKS, anak-anaknya yang
berprestasi akan diberikan karpet merah berupa beasiswa Pendidikan. Ben- Ujang
percaya, dengan akses pendidiÂÂkan gratis sampai ke jenjang sarjana (S1),
megister (S2) dan Doktoral (S3) bagi keluÂÂarga pemegang KKS sangat penting,
sebab pendidikan telah terbukti mampu memuÂÂtus mata rantai kemiskinan. Kelak
anak-anak muda tersebut akan semakin menÂÂguatkan kesejahteraan keluarganya dan
turut menyokong pembangunan Kalteng.
5. Akses informasi 50 ribu lapangan kerja baru
Salah
satu upaya dalam meningkatkan perluasan kesempatan kerja dan menÂÂgurangi angka
pengangguran di Kalteng, Pemerintah Ben-Ujang membuka 50.000 lapangan kerja
baru.
Ben-Ujang
berkomitmen untuk memÂÂbuka lapangan kerja seluas-luasnya. SeÂÂdikitnya, 50 ribu
lowongan di tahap awal. Pemegang KKS diprioritaskan secara sistemik untuk
menjadi yang pertama kali menerima informasi lapangan kerja, menÂÂgaksesnya dan
bekerja. Tentu tidak wajib, bila mereka lebih memilih menjadi wirasÂÂwasta atau
pelaku UMKM, mereka bisa mengkases program ekonomi lain yang berjalan
bersamaan.
Melalui
KKS, Ben-Ujang mengupayÂÂakan program pembangunan ekonomi supaya lebih tepat
sasaran dan betul-betul mensejahterakan seluruh warga. Terlebih dengan
partisipasi pemegang KKS, program pembangunan ekonomi akan lebih terukur dan
realistis. AspiraÂÂsi rakyat kecil akan lebih cepat terserap dan didengar oleh
pemerintahan Ben- Ujang. Aspirasi yang langsung disamÂÂpaikan oleh rakyat sangat
penting, sebÂÂagai bahan untuk memonitor dan menÂÂgevaluasi program pembangunan
ekoÂÂnomi yang sedang berjalan.
KKS
dihadirkan Ben-Ujang untuk memÂÂbuktikan ke khalayak luas bahwa kaya atau miskin
bukan soal nasib. Keduanya seÂÂmata-mata soal keberpihakan pemerinÂÂtah.
Ben-Ujang berpihak ke lapisan maÂÂsyarakat yang rentan. Dalam lima tahun ke
depan, KKS menjadi kesempatan bagi masyarakat pra sejahtera untuk menjadi
orang-orang kelas menengah ke atas baru di Kalteng.