KALTENGPOS.CO โ Autoskeptis atas Kasus Ali Jaber adalah judul Jati
Diri harian Jawa Pos Selasa (15/9), yang saya niscayakan menyentak kesadaran
keadilan setiap warga yang merasa bahwa republik ini negara hukum (rechtsstaat).
Perspektifnya lugas dan sejurus membuka
pintu pandora kelamnya rimba berkelok penegakan hukum, dari kasus Novel
Baswedan, pemfasilitasan si buron Djoko รขโฌยJokerรขโฌย S. Tjandra, maupun รขโฌยkado
kerling indahรขโฌย jaksa Pinangki Sirna Malasari.
Situasinya merangkai bayangan
perih bagi mata publik, lantas semakin menghunjam dalam sebilah belati ke
lengan Ustad Ali Jaber dari pelaku yang hendak diberi jubah รขโฌยorang gilaรขโฌย.
Anna Rogulskyj
Tertuang sepenggal cerita di buku
True Stories of Crime & Detection karya Gill Harvey (2003). Ada tiga belas
perempuan yang meninggal, semuanya dibunuh secara kejam, dan tujuh perempuan
lain cedera parah. Kejadian itu mencengangkan Kota Yorkshire di utara Inggris.
Nyaris 20 tahun polisi belum tiba
pada penelusuran jejak si pembunuh. Tentu di abad ilmu pengetahuan forensik
modern, pastilah dapat bekerja lebih cepat dari itu. Ketika polisi akhirnya
menahan seorang sopir truk bernama Peter Sutcliffe, hal itu lebih disebabkan
kesempatan yang menguntungkan semata.
Malangnya, serangan yang keji
terhadap perempuan bukanlah tidak biasa, tapi sering kali dilakukan seseorang
yang dikenal korban. Ketika Anna Rogulskyj diserang dengan kejam dari belakang,
pacarnya justru yang pertama diperiksa polisi. Tak lama kemudian, diketahui
sang pacar tidak ada kaitannya dengan penyerangan itu.
Anna Rogulskyj selamat, tetapi
tidak dapat mengingat apa pun tentang penyerangan. Lelaki yang menyerangnya
tidak merampoknya, pun tidak ada motif di balik serangan itu. Serangan demi
serangan merupakan misteri.
Kisah panjang mengenai alur
kriminalitas dan penyidikannya makin aktual untuk dibaca ulang sehubungan
dengan kejadian-kejadian ganjil: penusukan dan pembunuhan tokoh agama yang
dilakukan orang gila. Kejadian yang juga pernah menimpa keluarga kiai di
Jombang pada era 1990-an serta menyeruak di kasus รขโฌยkolor ijoรขโฌย maupun รขโฌยninja
Banyuwangiรขโฌย tahun 1998. Konteksnya serupa fenomena tentang sebuah รขโฌยfragmen
kejahatan yang dilakukan orang-orang gilaรขโฌย yang mampu bertindak sistematis.
Tragis. Hal ini bagi saya
merupakan wujud betapa ngerinya pengulangan sejarah yang melibatkan รขโฌยorang
gilaรขโฌย dalam รขโฌยtindak pidanaรขโฌย. Sebuah narasi yuridis-historiografis yang รขโฌยsangat
eleganรขโฌย dimainkan siapa saja yang sanggup mengontrol segala sumber daya hukum.
Kegaduhan terpotret dinikmati dan
ditebar di jalanan. Pada titik ini, sedasar the rule of law, penegak hukum
harus selalu waspada, tanggap dan terjaga serta tidak salah bertindak, tidak
gagap menghadapi situasi apa pun. Mengikuti peribahasa Madura รขโฌยMellaรขโฌโขe
pettengnga bingong eรขโฌโขlegganaรขโฌย, yaitu teguh berpegang prinsip tak goyah oleh
ajakan menyimpangi norma. Makna dari peribahasa itu adalah: menatap di
kegelapan bingung di keluasan dengan pesan tidak elok mengabaikan pertimbangan
nalar keadilan menghadapi luasnya cakrawala peristiwa hukum.
Eling lan Waspada
Hadirnya รขโฌยorang gilaรขโฌย di panggung
hukum sejujurnya membangun persepsi adanya gerakan kaukus memainkan
รขโฌยorang-orang gilaรขโฌย yang berkecerdasan karena sasaran korbannya terseleksi
dengan tepat. Pentas orang-orang gila yang mewarnai penegakan hukum acap kali
berkelindan dengan รขโฌยtokoh spesifikรขโฌย. Orang-orang itu mengalami รขโฌยmetamorfosisรขโฌย
tidak tahan menghadapi kenyataan hidup hingga menjadi sangat tertekan jiwanya
karena khawatir tidak dapat menggapai รขโฌยmimpiรขโฌย yang sangat emosional.
Terhadap hal ini, situasinya
persis seperti yang dianalisis Jean-Paul Sartre dalam karyanya, Theory of The
Emotions (1962). Emosi orang-orang itu merefleksikan sebuah keadaan yang
terjadi berulang-ulang dalam situasi yang sulit. Dan hal ini bukanlah soal
karakter, melainkan soal perasaan yang fluktuatif. Berarti รขโฌยkegilaan
orang-orangรขโฌย dalam peristiwa hukum memenuhi kategori model รขโฌยperasaan yang
fluktuatifรขโฌย itu, yang nanti usai รขโฌยpembebasanรขโฌย, dia akan singgah membopong
mahkota kaukusnya. Dan untuk selanjutnya mereka tidak menyorongkan periode
pencederaan, melainkan berkhotbah untuk รขโฌยmembadut dalam rangka pemenuhan
kebutuhan keluargaรขโฌย.
Konstruksi sosial politiknya
disindir apik Mikhail Alexandrovich Bakuni (1814รขโฌโ1876), seorang ideolog paling
terkenal di Eropa, di buku Statism and Anarchy yang ditulis di Rusia, 1873. Dia
menerangkan: รขโฌยรขโฌยฆ jalan pertempuran yang tepat tidak diinginkan para pemimpin dan
politikus รขโฌยฆ mereka lebih aman dalam pertempuran tidak berdarah di parlemen รขโฌยฆ
sebagai lembaga untuk latihan retorikaรขโฌย.
Sehubungan orang-orang gila yang
pandai memilih momentum untuk membangun kerumunannya, saya mengajak membaca
Kitab Kebijaksanaan Orang-orang Gila (รขโฌโขUqalaรขโฌโข al-Majanin) yang ditulis Abu
Al-Qasim An-Naisaburi yang terbit kali pertama 1987. Buku itu memuat 500 kisah
muslim genius yang dianggap gila dalam sejarah Islam, ditulis seribu tahun
lalu.
Terdapat mutiara hikmah yang
banyak dari pustaka ini: Wahai Saรขโฌโขdun, mengapa engkau tidak bergaul dengan masyarakat?
Saรขโฌโขdun bersyair: Menjauhlah dari orang-orang supaya mereka menyangkamu takut.
Tak perlu kau menginginkan saudara, teman, dan sahabat. Pandanglah manusia dari
mana pun kau suka. Maka yang akan kau lihat hanyalah kalajengking.
Kalajengking itu bisa berupa
sosok yang รขโฌยmengayunkan golok umpatanรขโฌย kepada khalayak. Ini juga barisan
รขโฌยkegilaan yang mewabahรขโฌย di masyarakat medsos. Akhirnya kita kembali merenungi
dalam hening di kala ramai sambil menyimak Serat Kalatidha Ranggowarsito: Zaman
Edan: Amenangi zaman edan; melu edan ora tahan; yen tan melu angklakoni boya
keduman, bejo-bejone kang edan, luwih bejo kang eling lan waspodo. Jadi
ingatlah pitutur luhur Raden Ngabehi Rangga Warsita (1802รขโฌโ1873) alias Bagus
Burhan ini di saat ada รขโฌยkaukus orang-orang gilaรขโฌย. (*)
(Penulis adalah Akademisi
Fakultas Hukum dan Koordinator Magister Sains Hukum & Pembangunan Sekolah
Pascasarjana Universitas Airlangga)