32.5 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Musang Bukan Hama, Bisa Dijinakkan

PALANGKA RAYA–Keberadaan
komunitas Palangka Raya Musang Lovers (PML) tak sekadar mengumpulkan sejumlah
pencinta musang saja, tetapi keberadaan mereka siap untuk menjadi tim rescue.
Artinya, disampaikan Anggota PML Latif, mereka siap membantu penangkapan
musang-musang liar yang ada di wilayah Kota Cantik ini.

“Jadi bukan hanya
kumpul-kumpul saja, tetapi juga ada nilai edukasi di dalam komunitas PML,” ucap
Latif saat diwawancarai Kalteng Pos, beberapa waktu lalu.

PML didirikan 27 januari 2013
dengan anggota yang aktif sampai sekarang ini ada 30 orang. Untuk kegiatan
memang biasa kumpul-kumpul berbagi info dan pengalaman sesama pencinta musang. Selain
itu, pihaknya juga pernah mengadakan bakti sosial. Misalnya, untuk mengumpulkan
dana terkait bencana alam ataupun musibah-musibah.

Baca Juga :  BPJS Gratis, Upaya Ben-Ujang untuk Ringankan Beban Masyarakat

Kemudian, tak jarang juga
menyosialisasikan tentang hewan musang kepada peserta didik. Pasalnya, selama
ini diakui Latif masih banyak warga yang menganggap musang sebagai hama yang
perlu diburu. Padahal, diakuinya musang dapat dijinakan dan dipelihara.

Komunitas ini biasanya sering
ditemui di Bundaran Besar, setiap Minggu pagi. Bahkan, bisa ditemui di Dermaga
Kereng Bangkirai pada minggu sorenya. Sementara syarat untuk masuk komunitas
sangatlah mudah yaitu, asal punya tujuan untuk melindungi dan memiliki rasa
kecintaan terhadap musang. Tidak punya musang tidak masalah, asalkan mengisi
data dan mematuhi ketentuan yang ada di dalam komunitas.

“Intinya komunitas ini berdiri
untuk melindungi dan menjaga musang serta mengedukasi masyarakat bahwa ada
musang yang bisa dipelihara,”pungkasnya. (ahm/ila)

Baca Juga :  DPR Sahkan Undang-undang IKN

PALANGKA RAYA–Keberadaan
komunitas Palangka Raya Musang Lovers (PML) tak sekadar mengumpulkan sejumlah
pencinta musang saja, tetapi keberadaan mereka siap untuk menjadi tim rescue.
Artinya, disampaikan Anggota PML Latif, mereka siap membantu penangkapan
musang-musang liar yang ada di wilayah Kota Cantik ini.

“Jadi bukan hanya
kumpul-kumpul saja, tetapi juga ada nilai edukasi di dalam komunitas PML,” ucap
Latif saat diwawancarai Kalteng Pos, beberapa waktu lalu.

PML didirikan 27 januari 2013
dengan anggota yang aktif sampai sekarang ini ada 30 orang. Untuk kegiatan
memang biasa kumpul-kumpul berbagi info dan pengalaman sesama pencinta musang. Selain
itu, pihaknya juga pernah mengadakan bakti sosial. Misalnya, untuk mengumpulkan
dana terkait bencana alam ataupun musibah-musibah.

Baca Juga :  BPJS Gratis, Upaya Ben-Ujang untuk Ringankan Beban Masyarakat

Kemudian, tak jarang juga
menyosialisasikan tentang hewan musang kepada peserta didik. Pasalnya, selama
ini diakui Latif masih banyak warga yang menganggap musang sebagai hama yang
perlu diburu. Padahal, diakuinya musang dapat dijinakan dan dipelihara.

Komunitas ini biasanya sering
ditemui di Bundaran Besar, setiap Minggu pagi. Bahkan, bisa ditemui di Dermaga
Kereng Bangkirai pada minggu sorenya. Sementara syarat untuk masuk komunitas
sangatlah mudah yaitu, asal punya tujuan untuk melindungi dan memiliki rasa
kecintaan terhadap musang. Tidak punya musang tidak masalah, asalkan mengisi
data dan mematuhi ketentuan yang ada di dalam komunitas.

“Intinya komunitas ini berdiri
untuk melindungi dan menjaga musang serta mengedukasi masyarakat bahwa ada
musang yang bisa dipelihara,”pungkasnya. (ahm/ila)

Baca Juga :  DPR Sahkan Undang-undang IKN

Terpopuler

Artikel Terbaru