26.3 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

PAD Melonjak Tajam, Izin Tumpang Tindih Dirapikan

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO- Potensi sumber daya alam (SDA) di Kalteng
begitu besar. Hasil alamnya apabila dikelola dengan maksimal dan berkeadilan,
maka bisa berujung pada kesejahteraan.

Ada sejumlah
pencapaian yang telah berhasil dilakukan oleh Pemprov Kalteng melalui Dinas
Pertambangan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalteng. Salah satunya adalah peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 1,6 Miliar atau 460 persen dari tahun
2015, peningkatan PNBP sebesar 127 persen dari target tahun 2020 dan peningkatan
jaminan reklamasi 2, 638 persen dan pascatambang 9,182 persen dari tahun 2015.

Kepala Dinas ESDM
Kalteng Ermal Subhan mengatakan, pihaknya juga telah melakukan penataan Izin
Usaha Pertambangan (IUP) minerba tahun 2020 menjadi 305 IUP yang Clear and
Clean (CnC). Peningkatan produksi batubara sebesar 39,1 juta ton tahun
2016-2020 dan pengurangan piutang PNBP sebesar 39 persen dari tahun 2015.

Dijelaskan Ermal bahwa
proses penataan IUP melalui evaluasi perizinan dan penyelesaian tumpang tindih
telah berjalan dengan baik sehingga tahun 2016 sebanyak 1007 IUP berkurang
menjadi 305 IUP  CnC pada tahun 2020.

“Produksi batubara
pada tahun 2015 sebesar 2,4 juta MT dan terjadi peningkatan produksi sebesar
39,1 juta MT atau 1.632 persen (2016-Agustus 2020),” jelasnya.

Tahun 2015 piutang PNBP
sebesar Rp 608 miliar. Tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar 47 persen (Rp
897miliar). Tahun 2020 terjadi penurunan piutang sebesar 39 persen (374 miliar)
dari tahun 2015.

Baca Juga :  Bertahan Nol

Penempatan jaminan
reklamasi dari tahun 2015 sebesar Rp 10,3 miliar dan meningkat menjadi Rp 272,3
Miliar atau naik 2.638 persen dan jaminan pasca tambang daribtahun 2015 sebesar
Rp 869,5 juta meningkat menjadi 79,8 Miliar. pada Agustus tahun 2020 meningkat
menjadi 9, 182 persen

Realisasi PNBP terus
meningkat dari tahun  2015 sebesar 531
miliar menjadi 8, 230 triliun. Tahun 2020 sebesar 1,232 triliun atau 127 persen
dsribtarget PNBP sebesar 967 miliar.

 

Selain itu PAD sektor
pertambangan mengalami kenaikan signifikan dari tahun 2015 sebesar Rp 369 juta
menjadi Rp 1,69 miliar tahun 2020 atau naik 460 persen.

“Hal ini yang aka terus
lita lakukan kedepan sehingga program berjalan baik dan bermanfaat bagi
kebutuhan hidup masyarakat Kalteng,” tegasnya.

Salah satunya mendorong
kesadaran pihak terkait dalam mengurus perizinan yang ada. Memang dalam
meningkatkan kesadaran perizinan perlu dipaksakan kepada setiap perusahaan.

Paksaan tersebut
ditegaskan Ermal, dilakukan  melalui
regulasi yang diterapkan. Sebab ada yang tidak memiliki niat untuk memenuhi
kewajiban baik kepada masyarakat maupun kepada negara.

“Kita tetap
mengutamakan kesejahteraan masyarakat sehingga kita memberikan  SP dan lainnya. Jika masih belum memenuhi
kewajibannya, maka terancam dicabut izin yang ada,” tambahnya.

Pada tahun 2020 ini ada
program prioritas yang penting dilakukan 
seperti mendorong percepatan pembangunan pembangkit listrik  tenaga surya (PLTS), yang mulai m3ngalami
peningkatan yang tajam.

Baca Juga :  PSBB Jilid II, Kapolresta Palangka Raya: Tidak Ada Kata Humanis Lagi

Hal itu sudah berjalan
dan mengalami peningkatan tajam di Provinsi Kalteng. Buktinya sejak 2016-2020
ini, sudah da 148 desa yang telah teraliri listrik.

“Kita masih
berupaya untuk mengejar sedikitnya 123 desa agar segera teraliri listrik.
Sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya kepada media di
Ruang Kerjanya, Selasa (13/10).

Peningkatan Desa
berlistrik dari tahun 2016 sampai tahun 2020 sudah sebanyak 148 desa, dengan
presentase kenaikan desa berlistrik naik hingga 9,21 persen. Untuk desa belum
berlistrik sebanyak 123 desa. Pemprov Kalteng masih terus berupaya agar semua
desa teraliri listrik.

Dikatakan Ermal, selama
pandemi seperti saat ini pembanguna memang tertunda karena harus bersinergi
dengan pemerintah pusat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan upaya
lainnya.

“Untuk sektor
lainya, seperti royalty juga mengalami peningkatan. Termasuk pendapatan daerah
menjadi salah satu pemasukan terbanyak baik untuk daerah maupuk pemerintah
pusat,” tegasnya.

Ditambahkan Ermal,
pemerintah provinsi telah sukses membangun PLTS hampir diseluruh wIlayah di
Kalteng secara bertahap. Jumlah PLTS yang tersebar seluruh Kalteng sebanyak
10.916 Unit atau PLTS Terpusat 24 Unit.

Ada juga penghargaan
yang telah sukses diraih yaitu penghargaan subroto, bidang kepatuhan PNP
mineral dan batubara, dengan kategori daerah pengelola dana bagi hasil terbaik
(Juara II) yang diberikan oleh direktorat jenderal minerba.

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO- Potensi sumber daya alam (SDA) di Kalteng
begitu besar. Hasil alamnya apabila dikelola dengan maksimal dan berkeadilan,
maka bisa berujung pada kesejahteraan.

Ada sejumlah
pencapaian yang telah berhasil dilakukan oleh Pemprov Kalteng melalui Dinas
Pertambangan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalteng. Salah satunya adalah peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 1,6 Miliar atau 460 persen dari tahun
2015, peningkatan PNBP sebesar 127 persen dari target tahun 2020 dan peningkatan
jaminan reklamasi 2, 638 persen dan pascatambang 9,182 persen dari tahun 2015.

Kepala Dinas ESDM
Kalteng Ermal Subhan mengatakan, pihaknya juga telah melakukan penataan Izin
Usaha Pertambangan (IUP) minerba tahun 2020 menjadi 305 IUP yang Clear and
Clean (CnC). Peningkatan produksi batubara sebesar 39,1 juta ton tahun
2016-2020 dan pengurangan piutang PNBP sebesar 39 persen dari tahun 2015.

Dijelaskan Ermal bahwa
proses penataan IUP melalui evaluasi perizinan dan penyelesaian tumpang tindih
telah berjalan dengan baik sehingga tahun 2016 sebanyak 1007 IUP berkurang
menjadi 305 IUP  CnC pada tahun 2020.

“Produksi batubara
pada tahun 2015 sebesar 2,4 juta MT dan terjadi peningkatan produksi sebesar
39,1 juta MT atau 1.632 persen (2016-Agustus 2020),” jelasnya.

Tahun 2015 piutang PNBP
sebesar Rp 608 miliar. Tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar 47 persen (Rp
897miliar). Tahun 2020 terjadi penurunan piutang sebesar 39 persen (374 miliar)
dari tahun 2015.

Baca Juga :  Bertahan Nol

Penempatan jaminan
reklamasi dari tahun 2015 sebesar Rp 10,3 miliar dan meningkat menjadi Rp 272,3
Miliar atau naik 2.638 persen dan jaminan pasca tambang daribtahun 2015 sebesar
Rp 869,5 juta meningkat menjadi 79,8 Miliar. pada Agustus tahun 2020 meningkat
menjadi 9, 182 persen

Realisasi PNBP terus
meningkat dari tahun  2015 sebesar 531
miliar menjadi 8, 230 triliun. Tahun 2020 sebesar 1,232 triliun atau 127 persen
dsribtarget PNBP sebesar 967 miliar.

 

Selain itu PAD sektor
pertambangan mengalami kenaikan signifikan dari tahun 2015 sebesar Rp 369 juta
menjadi Rp 1,69 miliar tahun 2020 atau naik 460 persen.

“Hal ini yang aka terus
lita lakukan kedepan sehingga program berjalan baik dan bermanfaat bagi
kebutuhan hidup masyarakat Kalteng,” tegasnya.

Salah satunya mendorong
kesadaran pihak terkait dalam mengurus perizinan yang ada. Memang dalam
meningkatkan kesadaran perizinan perlu dipaksakan kepada setiap perusahaan.

Paksaan tersebut
ditegaskan Ermal, dilakukan  melalui
regulasi yang diterapkan. Sebab ada yang tidak memiliki niat untuk memenuhi
kewajiban baik kepada masyarakat maupun kepada negara.

“Kita tetap
mengutamakan kesejahteraan masyarakat sehingga kita memberikan  SP dan lainnya. Jika masih belum memenuhi
kewajibannya, maka terancam dicabut izin yang ada,” tambahnya.

Pada tahun 2020 ini ada
program prioritas yang penting dilakukan 
seperti mendorong percepatan pembangunan pembangkit listrik  tenaga surya (PLTS), yang mulai m3ngalami
peningkatan yang tajam.

Baca Juga :  PSBB Jilid II, Kapolresta Palangka Raya: Tidak Ada Kata Humanis Lagi

Hal itu sudah berjalan
dan mengalami peningkatan tajam di Provinsi Kalteng. Buktinya sejak 2016-2020
ini, sudah da 148 desa yang telah teraliri listrik.

“Kita masih
berupaya untuk mengejar sedikitnya 123 desa agar segera teraliri listrik.
Sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya kepada media di
Ruang Kerjanya, Selasa (13/10).

Peningkatan Desa
berlistrik dari tahun 2016 sampai tahun 2020 sudah sebanyak 148 desa, dengan
presentase kenaikan desa berlistrik naik hingga 9,21 persen. Untuk desa belum
berlistrik sebanyak 123 desa. Pemprov Kalteng masih terus berupaya agar semua
desa teraliri listrik.

Dikatakan Ermal, selama
pandemi seperti saat ini pembanguna memang tertunda karena harus bersinergi
dengan pemerintah pusat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan upaya
lainnya.

“Untuk sektor
lainya, seperti royalty juga mengalami peningkatan. Termasuk pendapatan daerah
menjadi salah satu pemasukan terbanyak baik untuk daerah maupuk pemerintah
pusat,” tegasnya.

Ditambahkan Ermal,
pemerintah provinsi telah sukses membangun PLTS hampir diseluruh wIlayah di
Kalteng secara bertahap. Jumlah PLTS yang tersebar seluruh Kalteng sebanyak
10.916 Unit atau PLTS Terpusat 24 Unit.

Ada juga penghargaan
yang telah sukses diraih yaitu penghargaan subroto, bidang kepatuhan PNP
mineral dan batubara, dengan kategori daerah pengelola dana bagi hasil terbaik
(Juara II) yang diberikan oleh direktorat jenderal minerba.

Terpopuler

Artikel Terbaru