PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO-Calon
Gubernur Kalimantan Tengah, Ir. Ben Brahim S. Bahat, diberi Blangkon oleh
masyarakat Jawa di Kelurahan Kalampangan, Kota Palangka Raya. Pemberian
blangkon tersebut sebagai simbol dukungan dari masyarakat suku Jawa kepada
pasangan nomor urut 1, Ben-Ujang.
Blangkon tersebut
diberikan langsung oleh tokoh Jawa, H Pujo Haryanto. Dipakaikan kepada Ben
Bahat dan rombongan lainnya termasuk ketua tim pemenangan, H. Srio Sako dan
ketua tim relawan, Riban Satia.
“Blangkon ini
adalah simbol dukungan kami dari masyarakat Jawa kepada pasangan Ben-Ujang pada
Pilkada Kalteng 2020,” ujar Pujo.
Untuk meyakinkan
keseriusannya dalam mendukung Paslon nomor urut satu itu. Pujo dan masyarakat
Jawa lainnya bahkan membentuk sebuah relawan bernama ‘Ben-Ujang Wae’.
“Relawan yang
dibuat khusus untuk masyarakat Jawa yang siap bersama-sama berjuang memenangkan
Ben-Ujang jadi gubernur,” ujar Pujo.
Pujo yakin terkhusus di
wilayah Kalampangan. Pasangan Ben-Ujang akan mendulang suara tinggi. Ia
menargetkan minimal 90 persen dapat diraihnya.
“Apalagi Pak Ben
dan rombongan sudah mau hadir langsung di sini. Hal itu meyakinkan kami untuk
satu suara mendukung penuh Ben-Ujang. 90 persen suara warga Kalampangan untuk
Ben-Ujang,” lugas Pujo.
Dihadapan masyarakat
Kalampangan Pujo juga mengajak seluruh masyarakat untuk ramai-ramai datang ke
Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna mendukung pasangan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur Kalimantan Tengah Ir Ben Brahim S Bahat dan Dr Ujang Iskandar.
“Ayo sedulur,
tanggal 9 Desember ojo lali Ben-Ujang wae. Langka liane. (Ayo saudara, tanggal
9 Desember jangan lupa Ben-Ujang aja. Nggak ada yang lain),” ujar Pujo.
Pujo melihat Ben-Ujang
adalah figur pemimpin yang sangat dibutuhkan oleh Kalteng. Pasalnya, lanjut
Pujo, keduanya memiliki ciri khas pemimpin yang sangat merakyat.
“Dua-duanya sangat
dekat dengan masyarakat. Mau mendengarkan keluhan dan aspirasi masyarakat. Saya
yakin Ben-Ujang adalah pemimpin yang dibutuhkan Kalteng,” ujar Pujo.
Terakhir Pujo
menegaskan Ben-Ujang memiliki sifat yang tak jauh beda dengan masyarakat Jawa.
Yaitu memiliki sopan santun yang sangat patut diapresiasi.
“Banyak pemimpin yang arogan kan kalau kita
lihat. Tapi Ben-Ujang punya unggah-ungguh (sopan-santun) yang sangat apik.
Dalam bersikap dalam berbicara semuanya baik. Ini lah yang sangat identik
dengan masyarakat Jawa yang selalu menjaga sopan santun di manapun ia
tinggal,” ujar Pujo.