25.2 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Legislator Diharap Jangan Remehkan Pembahasan Tatib DPRD

PALANGKA RAYA – Pembahasan tata tertib (tatib) DPRD
Kalteng sudah mulai dilaksanakan yang diketua oleh Freddy Ering. Dengan
penekanan dalam pembahasan tersebut hendaknya betul-betul dilakukan dengan
maksimal.

“Jangan diremehkan tatib ini, dan
mengacu pada pedoman penyusunan tatib sesuai dengan PP 12 tahun 2018. Kalau
pembahasan anggaran, lebih dominan pada badan anggaran dan mereduksi atau mengurangi
peranan komisi-komis,” ujarnya,
Kamis (12/9/2019).

Politikus PDIP Kalteng ini target
pembahasan tatib merupakan hal yang sangat vital, sehingga tidak bisa
menyederhanakan atau mempersingkatkarena untuk lima tahun. Pembahasan tatib ini
juga sebagai pembelajaran politik untuk anggota dewan terutama yang baru. Sebab
soal disiplin anggota yang lalu-lalu dan kemampuan, juga tidak lepas dari
kurang maksimalnya pemahaman tentang tatib.

Baca Juga :  KPU Usulkan Anggaran Pilkada dari APBN

“Ini ditekankan betul bahwa
pembahasan tatib dilakukan secara penuh. Malah sebelum pembahasan tim, 3 atau 4
hari diberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok karena belum ada
fraksi, untuk mendalami dan merumuskan masalah tatib ini,” tegas Freddy.

Ditambah Freddy, dalam tatib juga
perlukan adanya badan kehormatan. Memang belum sampai ke sana. Karena membuat
kode etik alat kelengkapan adalan BK (Badan Kehormatan).

Disisi lain agar pembahasan tatib
lebih maksimal harus ada kesepakatan dari anggota terkait boleh tidaknya
merokok di dalam ruang rapat. Jika disepakati maka tidak ada masalah sehingga perlu
ada penekanan tak perlu dilakukan di dalam ruangan rapat, karena banyak ruang
terbuka yang bisa digunakan. (nue/ari/ctk/nto)

Baca Juga :  9 Pedagang di Tumbang Tahai Ogah Ikuti Rapid Test

PALANGKA RAYA – Pembahasan tata tertib (tatib) DPRD
Kalteng sudah mulai dilaksanakan yang diketua oleh Freddy Ering. Dengan
penekanan dalam pembahasan tersebut hendaknya betul-betul dilakukan dengan
maksimal.

“Jangan diremehkan tatib ini, dan
mengacu pada pedoman penyusunan tatib sesuai dengan PP 12 tahun 2018. Kalau
pembahasan anggaran, lebih dominan pada badan anggaran dan mereduksi atau mengurangi
peranan komisi-komis,” ujarnya,
Kamis (12/9/2019).

Politikus PDIP Kalteng ini target
pembahasan tatib merupakan hal yang sangat vital, sehingga tidak bisa
menyederhanakan atau mempersingkatkarena untuk lima tahun. Pembahasan tatib ini
juga sebagai pembelajaran politik untuk anggota dewan terutama yang baru. Sebab
soal disiplin anggota yang lalu-lalu dan kemampuan, juga tidak lepas dari
kurang maksimalnya pemahaman tentang tatib.

Baca Juga :  KPU Usulkan Anggaran Pilkada dari APBN

“Ini ditekankan betul bahwa
pembahasan tatib dilakukan secara penuh. Malah sebelum pembahasan tim, 3 atau 4
hari diberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok karena belum ada
fraksi, untuk mendalami dan merumuskan masalah tatib ini,” tegas Freddy.

Ditambah Freddy, dalam tatib juga
perlukan adanya badan kehormatan. Memang belum sampai ke sana. Karena membuat
kode etik alat kelengkapan adalan BK (Badan Kehormatan).

Disisi lain agar pembahasan tatib
lebih maksimal harus ada kesepakatan dari anggota terkait boleh tidaknya
merokok di dalam ruang rapat. Jika disepakati maka tidak ada masalah sehingga perlu
ada penekanan tak perlu dilakukan di dalam ruangan rapat, karena banyak ruang
terbuka yang bisa digunakan. (nue/ari/ctk/nto)

Baca Juga :  9 Pedagang di Tumbang Tahai Ogah Ikuti Rapid Test

Terpopuler

Artikel Terbaru