PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO – Pencanangan kawasan ketahanan pangan
nasional atau food estate oleh Presiden RI Joko Widodo di Kabupaten Kapuas dan
Pulang Pisau beberapa waktu lalu juga mendapat perhatian DPP Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP).
Bahkan, untuk menyukseskan
program tersebut sejumlah pengurus partai besutan Megawati Sukarnoputri, Kamis
(13/8) menyempatkan diri mengecek lokasi food estate di kabupaten Kapuas dan
Pulang Pisau. Pengecekan lokasi itu dipimpin Ketua Bidang Industri
Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial DPP PDIP Nusyirwan Soejono.
Lokasi yang dikunjungi meliputi Desa
Tahai kecamatan Maliku dan Desa Belanti Siam, Sanggang, Pantik, dan Desa
Gadabung Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau. Serta ke Kecamatan Dadahup,
dan Desa Lamunti Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas.
Dalam pengecekan itu Soejono
melakukan pengamatan secara serius terhadap sistem tata air di kawasan itu.
Baik tata air makro maupun tata air mikro. Mengingat kondisi tanah di lokasi
food estate sangat berbeda dengan karakteristik tanah di Jawa.
Tidak hanya itu, Soejono juga
sangat memperhatikan tentang tingkat keasaman tanah di lokasi food estate.
“Kami berharap dengan adannya normalisasi jaringan bisa mengurangi tingkat
keasaman tanah,†harap Soejono di sela-sela kunjungannya bersama Ketua DPD PDIP
Kalteng Arton S Dohong dan Ketua DPRD Kalteng Wiyatno.
Dia juga mengharapkan kepada
jajaran struktural partainya di daerah untuk mensuport program ketahanan pangan
yang dicetuskan Presiden Joko Widodo. “Terutama jajaran fraksi PDIP, baik di
tingkat provinsi maupun kabupaten harus mendukung penuh keberhasilan program
ini,†tegasnya.
Soejono mengaku sangat
optimistis, program tersebut akan berhasil sesuai yang diharapkan. Sehingga
Kalteng bisa berswasembada pangan dan pada akhirnya bisa menopang daerah ibu
kota negara Baru sebagai daerah penyangga Pangan.
Hal senada juga diungkapkan
Wiyatno. Dia mengaku mengapresiasi keputusan Presiden yang menunjuk Kalteng
sebagai kawasan food estate. “Penunjukkan Kalteng sebagai kawasan food estate
sangat tepat,†ucapnya.
Menurutnya, hal itu bukan tanpa
alasan. Terlebih di kawasan itu sudah tertata infrastruktur pertanian. “Baik
irigasi maupun infrastruktur jalan. Infrastruktur itu tinggal normalisasi dan
peningkatan saja. Baik jalan Nasional, jalan provinsi dan kabupaten serta jalan
usaha tani,†tandasnya.