PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO- Pada 1 September lalu,
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin membuka kegiatan pelatihan keterampilan
masyarakat. Ada 40 peserta yang ikut. Tujuannya tak lain mengurangi
pengangguran dan demi mempercepat
program pemulihan ekonomi. Program ini direspon positif oleh para peserta
Elvin begitu
semangat ikut pelatihan. Ia memilih keterampilan otomotif. Di depannya
terpajang kunci, ban, dan perlengkapan perbengkelan. Ia pun sudah mahir membuka
ban mobil. Ketika penulis mendatangi, itu adalah hari ketiga ia mengikuti
pelatihan di Kantor Disnaker Kota Palangka Raya.
Pemuda 27 tahun itu
diberhentikan di tempat ia bekerja. Bosnya tak sanggup lagi memenuhi gajinya.
Di perusahaan itu, ia ditempatkan di bagian administrasi. Tak lagi duduk di
kursi kerja di saat pandemi melanda. April lalu ia di-PHK. Ia berharap,
mengikuti pelatihan ini, ke depan bisa berwirausaha.
“Saya ikut ini dengan
sungguh-sungguh, dengan harapan bisa memiliki kemampuan dan wirausaha di bidang
otomotif,†ucap Elvin sambil mengusap kening yang muncul butir-butir keringat.
Selama 10 hari, Elvin
dan 39 peserta pelatihan akan menimba ilmu. Didampingi para mentor yang ahli di
bidang masing-masing.
“Sayang cuma 10 hari pelatihan, padahal aku
berharap pelatihan keterampilan ini bisa lebih lama lagi, misalnya sebulan gitu
untuk memperdalam pengetahuan dan memperoleh keterampilan yang lebih lagi,â€
tuturnya.
Elvin berharap dengan
adanya pelatihan yang diberikan, bisa membantunya berkembang dan pulih dari
keterpurukan akibat terdampak langsung pandemi Covid-19, terutama dalam masalah
pekerjaan.
Di bilik yang lain,
beberapa wanita mengikuti pelatihan keterampilan menjahit. Salah satu peserta
yang namanya enggan dikorankan mengaku senang bisa mendapat pelatihan menjahit.
Bersama teman-temannya ia mendaftar, karena sudah tak bekerja lagi selama
pandemi.
“Di sini ramai, banyak
teman-teman baru buat belajar bersama, dari pada berdiam di rumah lebih baik
mengikuti kegiatan seperti ini, ada manfaat yang aku dapat,†ucapnya sambil menggunting
kain.
Adapun alasan dirinya
memilih pelatihan keterampilan menjahit karena ingin mencoba menggeluti dunia
usaha di bidang tekstil secara kecil-kecilan. Gambaran yang ada di depan
matanya adalah membuat sarung bantal dan masker kain.
“Saya sebenarnya
tertarik jadi desainer sih bisa membikin baju dan membuka butik sesuai
keinginan, semoga saja Tuhan memberikan jalan untuk saya bisa berkembang dengan
keahlian yang saya dapat,†ungkapnya.
Pelatihan keterampilan
merupakan salah satu program Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya dalam rangka
pemulihan ekonomi yang sudah dilaunching beberapa waktu lalu. Adapun maksud
diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk membantu masyarakat yang terdampak
langsung oleh pandemi Covid-19 di Kota Cantik, seperti karyawan-karyawan yang
dirumahkan dan yang terkena PHK.
“Saya berharap kepada para peserta agar bisa
bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan tersebut,†ucap Wali Kota Palangka
Raya Fairid Naparin kepada awak media.
Ada empat program
pelatihan yang pihaknya berikan. Pertama, pelatihan kejuruan teknisi komputer,
kedua kejuruan otomotif, ketiga kejuruan teknisi pendingin refrigerator dan
terakhir kejuruan menjahit.
Untuk jumlah peserta yang mengikuti kegiatan
sendiri ada sekitar 40 peserta yang dibagi dalam empat kejuruan. Jadi untuk
rincian peserta pelatihannya per kejuruan masing-masing diikuti oleh 10 peserta.